Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kapan Anak Bisa Berangkat dan Pulang Sekolah Sendiri

Konten [Tampil]

usia anak berangkat sekolah

Parents pernah kepikiran nggak sih dalam benak, sebenarnya kapan sih waktu yang tepat untuk anak bisa berangkat dan pulang sekolah sendiri?. 

Terutama, jika jarak sekolah dan tempat tinggal kita tidaklah selemparan batu saja, alias terbilang jauh.

Sebenarnya sih, kalau bagi saya, mending dianter jemput melulu sama maminya. Biar lebih aman kan ya. 

Etapi, nggak dipungkiri juga sih, kegiatan antar jemput anak itu, menguras waktu, tenaga dan energi juga loh. Apalagi buat parents yang kesehariannya punya banyak jenis pekerjaan, nggak melulu hanya urus anak-anak doang.

Atau, parents yang punya anak lebih dari satu, dengan jadwal jam sekolah yang berbeda. Ya kali maminya ngabisin waktu seharian, cuman untuk nungguin anak-anak pulang sekolah dan dijemput maminya?.


Pengalaman Anak Berangkat dan Pulang Sekolah 

Sebagai mami yang parnoan, sejujurnya saya inginnya, tidak membolehkan anak-anak berangkat dan pulang sekolah sendiri. Maunya sih saya yang antar jemput. Atau paling enggak, bisa ikut jasa antar jemput anak sekolah yang terpercaya.

Dan itu terpenuhi ketika si Kakak Darrell masih duduk di TK dan SD dulu.

Ketika TK, hanya sementara saya ikut antar jemput dia sekolah, setelahnya papinya minta tolong salah satu anak dari Kasek TK si Kakak, untuk bisa anjem si Kakak, dan dibayar.

Ketika SD, jarak sekolahnya dari tempat tinggal kami lumayan jauh. Dan kebetulan ketika si Kakak masuk SD, saya hamil anak kedua dan hyperemesis parah. Jadilah si Kakak ikut antar jemput sekolahnya bersama dengan beberapa teman lainnya.

Kalau si Adik mah lebih gampang, kebetulan banget dia bersekolah di sekolah kompleks tempat tinggal kami, jadi yang antar jemput ya maminya, naik motor meski dekat, hahaha.

Ketika si Kakak masuk SMP, awalnya sih saya sendiri yang antar jemput dia sekolah. Dan semua itu sama sekali nggak membebani saya, karena jarak sekolahnya dari rumah eyangnya, tempat tinggal kami waktu itu, dekat.

Si Adik yang ikut pindah ke Surabaya pun sama, intinya keduanya saya antar jemput sendiri, meskipun harus 4 kali mondar mandir ke sekolah mereka.

Awalnya si Kakak memang minta izin pengen ke sekolah naik sepeda. Tapi saya sungguh parno, karena untuk ke sekolahnya, dia harus menyeberang 2 lajur jalan yang seringnya dilewati orang secara ugal-ugalan. Jadinya, nggak saya bolehkan, hanya sesekali dia naik sepeda, itupun tetep dianterin maminya dari belakang, naik motor, hahaha.

Masalah berangkat dan pulang sekolah ini muncul setelah kami nggak lagi tinggal di rumah eyangnya, dan menempati sebuah tempat yang agak jauh dari sekolah anak-anak.

Sekitar 4 KM dari tempat tinggal kami, dan menyedihkannya, di dekat daerah tempat tinggal kami, nggak ada angkutan umum yang bisa ditumpangi si Kakak ke sekolahnya.

Saya akhirnya nggak bisa antar jemput keduanya bersekolah, karena jauh dan jam pelajaran mereka berbeda. Dan solusinya akhirnya naik ojek online deh.

Hingga saat ini, sudah sekitar 8 atau 9 bulan dia bersekolah, Alhamdulillah sih aman-aman aja. Meskipun biaya transport pakai ojek online setiap hari, lama-lama kerasa juga, hahahaha.

Sementara si Adik, tetap saya yang antar jemput, karena emang jauh dan saya nggak berani membiarkan atau menitipkan si Adik ke orang lain buat anter jemput dia.

Nggak masalah capek deh, tapi maminya merasa aman, karena mengantar anak sendiri ke sekolah. 


Usia Berapa Anak Bisa Diperbolehkan Berangkat dan Pulang Sekolah Sendiri

Kalau ditanya usia berapa anak bisa diperbolehkan berangkat dan pulang sekolah sendiri. Sesungguhnya menurut saya, nggak ada batasan usia yang pas.

Kesemuanya harus diputuskan dengan memperhatikan kondisi yang ada.

Misal, jika jarak sekolah dan rumah sangat dekat, apalagi keliatan jelas sekolah dari depan rumah. Meski masih TKpun, nggak masalah kali jika anak berangkat dan pulang sekolah sendiri.

Tapi, jika jarak sekolahnya jauh, maka wajib memperhatikan keamaan anak ketika berangkat sendirian ke sekolah. Jika tidak memungkinkan, sebaiknya diantar jemput sendiri saja sampai anak benar-benar aman untuk itu.

Kalau menurut saya, usia tepatnya adalah ketika anak duduk di bangku SMP. Atau SD kelas 4-5 hingga 6, itupun dengan memperhatikan moda transportasi yang digunakan, harus lebih familier buat anak-anak.


Tips Agar Anak Aman Berangkat dan Pulang Sekolah Sendiri

Jika anak memang bisa dan mungkin harus berangkat dan pulang sekolah sendiri, maka kita sebagai parents, wajib memperhatikan beberapa tips di sini, yaitu:


1. Ajarkan rute sekolah dan rumah terlebih dahulu

Tips pertama adalah, mengajarkan rute sekolah ke rumah terlebih dahulu. Bisa dengan berjalan kaki, atau juga dengan mengendarai motor atau mobil, agar anak merasa familier dengan rute yang akan dilewatinya.

Jadinya ketika anak naik kendaraan umum sendirian untuk berangkat sekolah, dia akan tahu kapan turun, atau anak juga segera menyadari, jika memang rute yang diambil transportasinya melalui jalan yang tidak dikenalinya.


2. Pastikan anak sudah mengerti cara berangkat dan pulang sekolah sendiri

Sedangkan tips yang kedua adalah, memastikan anak sudah mengerti cara berangkat dan pulang sekolah sendiri.

Misal, anak harus naik ojek online, maka ajarkan ke anak agar bisa memesan ojek atau taksi online melalui aplikasinya dengan benar. Atau, jika anak harus naik angkot atau bus atau moda transportasi lainnya ke sekolah, maka pastikan anak mengerti semuanya.

Di mana halte untuk mencegat bus-nya, di mana anak harus turun ketika sampai sekolah, dan lainnya.


3. Pastikan anak menghafal nomor HP parents

Tips yang penting lainnya adalah, pastikan anak untuk menghafal nomot HP parents. Bukan cuman ditulis atau dilihat di menu contact smartphonenya ya, tapi benar-benar dihafalkan.

Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, yang mungkin terjadi ketika anak berangkat dan pulang sekolah sendiri.

Si kakak dulunya juga saya minta untuk menghafalkan nomor maminya, ketika itu sih buat dia bisa menelpon maminya, ketika kegiatan kumon-nya sudah selesai dan segera dijemput.

Dan ternyata, karena itulah dia bisa menghafal nomor maminya, bahkan sampai sekarang.


4. Pastikan rute perjalanan rumah ke sekolah aman untuk anak

Tips ke-4 adalah memastikan rute perjalanan anak dari rumah ke sekolah adalah aman, baik moda transportasinya, maupun jalanannnya yang mungkin ada issue sering adanya tawuran ataupun kejadian lainnya.

Termasuk juga memperhatikan apakah di rute anak pulang dan berangkat sekolah itu, ada peluang adanya kegiatan murid yang membully murid lainnya.


5. Selalu berdoa agar anak dilindungi-Nya

Tips terakhir agar anak bisa berangkat dan pulang sekolah sendiri dengan aman adalah, jangan lupa untuk selalu mendoakan agar anak-anak dilindungi oleh Allah.


Kesimpulan dan Penutup

Sesungguhnya, menurut saya, tidak ada waktu atau usia anak yang pas untuk dia bisa berangkat dan pulang sekolah dengan aman. Semuanya tergantung oleh kondisi setiap anak dan sekolahnya.

Jika memang memungkinkan, maka anak bisa berangkat dan pulang sekolah sendiri dengan aman. Dan jika itu terjadi, sebagai parents, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar anak-anak bisa selamat sampai sekolah dan pulang ke rumah.

Mulai dari mengajarinya tentang rute sekolah dan rumah dengan baik, mengajarkan cara pesan atau naik moda transportasi yang dipilih, hingga di antaranya adalah dengan mendoakan anak selalu agar dilindungi-Nya.

How about you, parents


Surabaya, 04 Maret 2024

Sumber: Pengalaman dan opini pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

3 comments for "Kapan Anak Bisa Berangkat dan Pulang Sekolah Sendiri"

  1. PR banget niih. Saladin belum hafal nomor HP ortunya.
    Iyaa zaman kita SD dulu kan sekolahnya deket ya tinggal jalan kaki. Tapi sekarang sekolahnya pada jauh. SDnya Saladin malah 5 KM dari rumah. Bapaknya yg anjem.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus dipraktekan say nelponnya.

      Si Kakak jadi hafal nomor HP saya ketimbang papinya, karena dia dulu selalu nelpon maknya pas lagi Kumon.

      Kan diriku malas nungguin di kelasnya, jadi pulang nungguin, masalahnya kadang mereka pulang cepat, kadang telat, jadi dia pakai telpon Kumon buat nelpon maknya.

      Lama-lama jadi hafal.
      Zaman sekarang ini sulit, karena semua udah punya HP, jadinya nelpon langsung dari nomor yang udah ke save 😅

      Delete
  2. Ini berat banget kayaknya ya soal melepas anak sendiri. Soalnya udh beda jaman. Klo jaman SD dulu jalan masih sepi dan gak ugal2an kayak sekarang hahaha. Aku juga gak yakin kalao dikasih sepeda listrik. Meskipun sepeda tapi kayak dibuat kebut2an sama anak2 (yg aku lihat di jalan). Wong naik sepeda manual aja dibuat ngebut 😭 jadi deg2an lah melepasnya. Ponakanku masih SMP pun masih dianjem. Karna memang sekolahnya jauh sih. Klo kt kakakku mungkin nanti sekalian SMA punya SIM baru secara mental siap di jalan. Mungkin benar juga...anak itu bisa bisa aja dikasih ekndaraan, masalahnya apakah mentalnya siap ngga di jalan, ambil keputusan dan refleksnya... serem euyy di jalan

    ReplyDelete