Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ramadan Tiba, Rutinitas Mom Berubah!

Konten [Tampil]
ramadan tiba rutinitas mom berubah

Ramadan tiba seketika rutinitas mom berubah. Sederhana sih, tapi lumayan rempong juga ketika di awal-awal pelaksanaannya. 

Apalagi, untuk saya yang harus bertanggung jawab terhadap 2 anak sendirian, juga mengikuti beberapa blog challenge. Dan tentu saja tidak mau rugi dengan ketinggalan beribadah meraih keberkahan Allah semaksimal mungkin.

Pengennya, bisa balance untuk semua hal, ya ibadah, ya anak-anak, ya kegiatan ngeblog dan juga waktu istrahat yang cukup.

Selain itu, yang namanya manusia ya, selalu merasa berat akan namanya perubahan, meski itu hanyalah sementara. Namun, apapun itu, harus dihadapi dengan semangat.

Berikut beberapa rutinitas saya yang berubah, sejak bulan Ramadan ini.


1. Bangun pukul 3 pagi untuk menyiapkan menu sahur

Rutinitas pertama yang paling terasa dan lumayan menantang adalah, harus bangun pukul 3 pagi, untuk menyiapkan menu sahur untuk kami bertiga.

Di hari-hari biasanya, saya sering sih bangun pukul 3, meskipun nggak rutin lagi. Tapi, biasanya saya sudah prepare tidur maksimal pukul 10 malam agar tidak ngantuk. Dan jika di siang hari merasa ngantuk, namun masih harus mengerjakan beberapa hal, maka minum kopi adalah jalan ninja saya, hehehe.

Namun untuk sekarang, tantangannya  adalah, di awal-awal puasa, saya masih menyesuaikan waktu banget, untuk mengejar ketertinggalan menulis di blog. Jadilah masih sering begadang sampai tengah malam.

Bahkan, ketika anak-anak masih libur, saya sering lupa waktu, dan begadang sampai waktu sahur. Setelah shalat subuh, barulah saya tidur sampai pagi.

Rutinitas bangun sahur ini, seharusnya bisa diimbangi dengan tidur pukul 10 malam. Namun hingga hari ini, saya masih berjuang mengejar banyak ketertinggalan, agar bisa menjalankan waktu dengan baik, tanpa begadang ekstrim.


2. Mengantar kedua anak sekolah pukul 7 pagi

Di hari biasanya, saya hanya mengantar si Adik ke sekolah, itupun agak siangan. Karena si Kakak masuk pukul 6.30 pagi, sementara si Adik masuk pukul 9 pagi.

Jadi, si Kakak ngalah dengan berangkat naik ojek online. Sementara saya masih punya waktu untuk melakukan banyak hal, sampai pukul 8.30an sebelum berangkat mengantar si Adik ke sekolah.

Selama Ramadan ini, anak-anak masuk dengan jam yang sama, baik si Kakak yang udah SMP, maupun si Adik yang masih TK. Sama-sama masuk pukul 7.30.

Jadi, saya memutuskan untuk anterin mereka bersamaan. Lucky me, keduanya bersekolah di yayasan yang sama, dan sekolahnya berdekatan. Jadi saya tak perlu repot mengantar mereka di lokasi yang berjauhan.

Untuk jam pulang, keduanya berbeda, si Adik pulang lebih dulu, sementara si Kakak sedikit lebih lama. Jadinya saya hanya menjemput si Adik, dan mengajaknya pulang. Sementara si Kakak pulang sendiri naik ojek online.


3. Tidak bisa mampir di perpustakaan sembari menunggu anak pulang sekolah

Meski rutinitas antar jemput anak sedikit berubah, tapi sebenarnya tidak menjadi sebuah hal yang sulit buat saya.

Tantangan sebenarnya adalah, karena jadwal sekolah si Adik lebih pagi dan pulangnya juga cepat, jadinya saya nggak bisa mampir di perpustakaan daerah buat numpang ngeblog.

Jam buka perpustakaan agak siangan, sementara di waktu agak siangan itu, si Adik udah mau pulang.

Di hari-hari biasa, saya bisa mampir di suatu tempat seperti kafe untuk ngeblog. Tapi, berhubung ini bulan puasa, ya nggak bisa dong saya mampir karena harus membeli makanan atau minuman.

Karena itulah, saya terpaksa pulang menunggu di tempat tinggal kami yang terbilang lumayan jauh. Dan itu pula tantangannya, karena kalau di rumah mah, godaan buat tidur semakin besar, apalagi dalam kondisi ngantuk karena kurang tidur.

Juga, waktu saya terasa habis di jalanan, karena baru buka laptop, menulis sedikit, eh udah waktunya jemput si Adik lagi.


4.  Waktu Ngeblog Semakin Sedikit

Di bulan ramadan ini, rutinitas ngeblog jadi lebih sedikit, karena kebanyakan waktu dialokasikan untuk beribadah dan tidur. Apalagi jadwal sekolah anak-anak berubah, jadinya waktunya habis untuk masa penyesuaian dulu.

Alhamdulillah sih, dengan waktu yang tersisa sedikit itu, saya masih semangat mengejar beberapa ketertinggalan blog challenge yang ada. Bahkan masih semangat mengerjakan beberapa tantangan yang sebenarnya 'bukan saya banget'.  


5. Lebih Disiplin Mengawasi Waktu Anak

Rutinitas lainnya adalah, di bulan ramadan ini mengharuskan saya untuk lebih disiplin mengawasi waktu anak-anak.

Kapan mereka harus tidur siang, kapan harus bangun dari tidurnya. Jam berapa harus tidur malam, habis sahur wajib tidur lagi agar nggak ngantuk di sekolah.

Hal-hal demikian sebenarnya receh ya, tapi percayalah itu menyita emosi banget, hahaha. Karena maminya masih harus menulis di blog, kadang ketika terlalu serius ngeblog, lupa mengingatkan anak-anak untuk segera tidur.

Ketepatan waktu anak-anak dalam bangun dan tidur itu penting, agar anak kuat berpuasa dan nggak ngantuk di sekolah.

Selain itu, saya juga harus memantau anak-anak agar mau minum air putih dengan cukup. Karena jika tidak diingatkan, kadang mereka cuman melepaskan dahaga dengan minuman manis semata.


Demikian beberapa rutinitas saya sebagai mom yang berubah selama bulan ramadan ini. Menantang sih, tapi jujur saya selalu menikmati setiap prosesnya.

Karena di ujung waktu, melihat pencapaian diri dan anak-anak, rasanya tuh diri ini luar biasa banget, bisa melakukan banyak hal seorang diri.

Semoga kita semua, tetap bisa meraih keberkahan maksimal di bulan suci ramadan ini. 


Surabaya, 19 Maret 2023

#KEBBerbagiCeritaRamadan

Post a Comment for "Ramadan Tiba, Rutinitas Mom Berubah!"