Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Tips Agar Anak Mau Makan Menu Sahur dan Buka Puasa Tanpa Protes

Konten [Tampil]

agar anak mau sahur tanpa protes

Salah satu hal yang bikin gemas para moms adalah ketika sudah capek-capek masak, tapi anak nggak mau makan menu masakan baik sahur atau buka puasa yang disediakan.

Duh gemes banget tuh, apalagi buat saya pribadi ya, yang nggak punya banyak waktu harus masak berulang kali dan beragam macam menu makanan.

Ya kali saya menghabiskan waktu buat masak, mending waktunya saya pakai buat bobok nggak sih, karena si Mamak Rey ini sesungguhnya kurang tidur mulu.

Ah, rasanya saya takut menuliskan alasannya lagi, karena saya sendiri bosan, apalagi yang baca ya, hahaha.

Tapi baiklah, saya jelaskan lagi alasannya adalah, karena i am a single fighter mom blogger. Harus mengurus 2 anak seorang diri tanpa bantuan siapa pun, tapi juga harus cari duit dari rumah dengan ngeblog.

Even di bulan suci ramadan ini.

Karenanya, memastikan agar anak mau makan menu sahur dan buka puasa yang saya siapkan tanpa protes adalah keharusan buat mereka, muahahaha *evil laugh mode on *halah!. 

Namun, tidak selalu jadi diktator buat anak ya, sesungguhnya ada taktik dan tips serta trik tertentu yang saya lakukan, agar anak-anak mau makan menu makanan yang sudah maminya persiapkan dengan jungkir balik, *eh.

Dan tipsnya adalah:


1. Ajak Anak Membuat Menu Sahur dan Berbuka Puasa

Cara terbaik untuk memaksa anak-anak secara halus agar mau makan semua menu yang disiapkan maminya, baik sahur dan buka puasa adalah dengan meminta mereka ikut bikin list menu tersebut.

Well, sebenarnya ini cuman ajang buat minta ACC dari anak-anak sih ya. Bukan membiarkan mereka bikin list menu sesuai keinginannya. Yang benar aja kan, kalau para bocah minta makanan yang susah, gimana? hahaha.

Jadi, metode yang saya gunakan adalah meminta persetujuan mereka, misal:

"Kak, Dek, besok kita sahur telur ya!"

"Kak, Dek, buka puasanya apa ya besok? gimana kalau ayam goreng tepung aja?"

Kadang saya juga menanyakan langsung keinginan mereka sih, tapi tentu saja persetujuannya hanya untuk menu praktis saat ramadan yang biasa kami buat (teroooosss, apa gunanya ngajak mereka bikin menu, Rey!), hahaha.

Tentu ada gunanya ya, dengan anak-anak ikut serta dalam membuat list menu sahur dan buka puasa, mereka tidak bisa berkelit dengan bilang 'nggak suka', ketika menu sudah tersajikan.

Pokoknya, mau rasanya asin kek, asam kek, harus dimakan!, hahaha.

Enggak ya, maksudnya ya rasanya seperti yang biasa maminya bikin dong.


2. Ingatkan Kembali Anak Tentang Menu yang Akan Dimasak Hari itu

Setelah bikin list menu sahur dan buka puasa yang biasanya untuk seminggu, demi menyesuaikan belanjaan kami di pasar. Setelah itu jangan hanya diam saja dan tau-tau masak seperti yang ada di list.

Kalau saya, wajib banget reminder ke anak-anak tentang menu yang akan dimasak, setidaknya sehari sebelumnya. Jadi, kalaupun memang anak-anak benar-benar lagi bosan dengan menu tersebut, mereka boleh meminta yang lain dan maminya akan mempertimbangkan, boleh diganti nggak ya?.

Dengan demikian, enggak ada drama udah dimasak dengan susah payah, tapi anak-anak nggak mau makan, atau makannya dikit. 


3. Sesekali Libatkan Anak Dalam Menyediakan Menu Makanan

Salah satu cara yang banyak dianjurkan oleh para moms lainnya adalah, dengan melibatkan anak-anak dalam menyediakan menu makanan.

Meski sekarang jarang saya lakukan, karena dapur di tempat kami super mungil dan sempit, tapi dulunya sering banget saya lakukan dan emang work banget buat anak-anak jadi semangat makannya.

Padahal anak-anak cuman kebagian hal-hal kecil, misal cuci beras, atau potong sayuran. Kadang juga saya membiarkan si Adik cuci piring, sambil berdoa khusuk biar piringnya selamat dari pecah, hahahaha.

Intinya, seperti kata teori, dalam praktiknya hal ini memang benar-benar membantu banget buat anak mau makan apapun yang kita masak, tanpa protes.


4. Memasak Makanan Kesukaan Anak

Cara sederhana lainnya yang sudah pasti tidak akan ditolak anak-anak adalah dengan memasak menu makanan kesukaan anak.

Ye kan, kalau makanan itu emang jadi favoritnya, pegimana mau ditolak kan ye.

Ini sebenarnya jadi hal yang super menyenangkan dan membantu saya sebagai single fighter mom. Karena tau nggak sih, apa makanan kesukaan anak-anak?

Telur mata sapi alias telur ceplok atau kalau kata si Adik, telur keras (digoreng sampai pinggirannya krispi, dan si Adik nyebutnya itu keras, hahaha).

Sungguh surga banget dah memasak makanan itu, cukup masukin minyak cemplungin telurnya, angkat setelah kecoklatan, lalu kasih garam dikit, siram kecap secukupnya, dan jadi deh.

Tambah nasi putih hangat, dan si Adik maupun si Kakak bakalan makan dengan lahap, hahaha. 


5. Memasak Menu yang Bervariasi

Meskipun anak-anak punya makanan favorit, tapi kalau setiap hari masaknya ituuuu aja mulu, kan bosan juga ya. 

Karenanya, wajib banget deh kita masak menu yang bervariasi, asalkan tetap dengan persetujuan anak-anak. Biar nggak beteh, udah susah payah masak di dapur, ngabisin waktu, bikin muka kita jadi kembaran sama panci, tapi nggak dimakan, nyesek nggak sih? hahaha.


Demikianlah 5 tips yang sering saya lakukan, agar anak mau makan menu sahur dan buka puasa yang saya siapkan, tanpa protes. 

Jadi moms emang wajib banget pandai berpolitik dengan anak-anak, harus kreatif memikirkan cara, agar anak-anak kehilangan alasan untuk membantah, wakakakaka.

Karena kalau enggak gitu, bisa pingsan maminya ini dong ya. Udahlah hidupnya kejar-kejaran sama waktu mulu, eh anak-anak pada drama pulak masalah makanan.

Kalau Moms lainnya, punya tips lain nggak agar anak mau makan menu yang disiapkan mom tanpa drama dan protes? 


Surabaya, 20 Maret 2024

#KEBBerbagiCeritaRamadan

Post a Comment for "5 Tips Agar Anak Mau Makan Menu Sahur dan Buka Puasa Tanpa Protes"