Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menulis Tema Bertahan Dalam Pernikahan Untuk Ini

Konten [Tampil]

 bertahan dalam pernikahan

Kalau membaca beberapa tulisan tema marriage atau pernikahan di blog ini, tentunya banyak yang bisa menyimpulkan, kalau saya adalah sosok yang membela orang-orang yang mempertahankan pernikahannya. 

Tapi kayaknya masih banyak yang salah paham dan mengira, bahwa saya adalah sosok yang (seolah) mencela orang yang bercerai.

Padahal, di page 'about me' atau tentang saya sebagai author blog parentingbyrey.com ini, udah saya jelaskan, bahwa semua tulisan di blog ini berdasarkan pengalaman pribadi.

Ya, karena saya sampai saat ini masih mempertahankan pernikahan, tentu saya hal yang ditulis rata-rata di seputar mempertahankan pernikahan dong ya.

Masa iya saya tulis tentang perceraian, lah saya kan nggak pernah cerai, hahaha.


Tujuan Menulis Tema Bertahan Dalam Penikahan

Sudah sering saya tulis, apa sih manfaat saya menulis di blog, di mana sebenarnya nggak neko-neko. Nggak yang bikin saya berkampanye dengan getol akan sebuah hal yang penting, kayak kampanye pemilu misalnya, *eh.

tujuan menulis tema pernikahan

Saya menulis di blog itu, hanya untuk beberapa alasan sederhana, di antaranya:


1. Sebagai tempat menyalurkan 20 ribu kata di kepala saya

Yup, manfaatnya simple, sebagai teman ngobrol, mana ngobrolnya enak pulak!. Coba cari di dunia, ada seseorang yang mau mendengarkan semua isi kepala kita, tanpa disela, tanpa dihakimi.

Mungkin ada, tapi jarang banget nget, dan susah dapetinnya.

Saya beruntung banget bisa mengandalkan blog akan hal itu. Saya bebas curhat kepadanya atas apa yang ada di pikiran saya, sedikitpun dia tak pernah menyalahkan saya, menghujat apalagi ngamuk ke saya.

Padahal, tahu kan, betapa pentingnya nenyalurkan 20 ribu kata buat kita para wanita. Sementara di zaman sekarang susah mendapatkan telinga yang hanya mendengarkan, tidak ngajak mulut ikut menyaingi cerita kita, hahaha.

Nah, begitulah manfaat menulis buat saya, apalagi menulis tema pernikahan ya. As you know, kehidupan pernikahan saya sangat tidak harmonis, tapi saya emang nggak punya pilihan selain bertahan. 

Nggak usah dulu menyela dengan perkataan,

"Kamu bisa kok, Rey, yang penting yakin, kebahagiaanmu adalah yang utama!"

Jangan! jangan ajari saya tentang itu! Saya udah tahu kok, hehehe.

Lagian, kebahagiaan saya tuh punya duit yang banyak *plak, hahahaha.

Dengan hubungan pernikahan yang tidak semanis cerita dongeng, off course semakin bertambah pentinglah curhat buat saya. 

Dan karena ini masalah pernikahan ya, semakin sulitlah kita mendapatkan telinga yang dengan suka rela mendengarkan keluhan tentang pernikahan. Tanpa disela, tanpa dipaksa bercerai, dan tanpa menjadi sebuah hal yang terlalu berlebihan diminta sharing.

Lah, tapi itu malah curhat di blog, Rey?

Tenang, curhat masalah rumah tangga di blog itu jauh lebih asyik dan aman, ketimbang curhat di satu orang yang nggak tepat.

Kok bisa?

Karena kalau curhat di blog, nggak bakal ada yang maksa saya untuk menceritakan hal-hal rahasia dengan lebih detail. Beda dengan ketika kita bercerita dengan orang lain, bahkan hubungan intim suami istri bisa ditanyain loh, hahaha.


2. Sharing pengalaman pribadi yang mungkin bisa jadi inspirasi atau menghibur orang lain

Manfaat lainnya adalah, sebagai sarana untuk sharing atau berbagi pengalaman pribadi tentang pernikahan. Yang mungkin bisa menjadi sebuah sumber inspirasi atau sekadar menghibur pembaca lainnya.

Hal ini berkaca dari pengalaman pribadi sih, di mana saya sering banget loh mendapatkan inspirasi dan semangat dari cerita orang lain. Biasanya cerita-cerita tentang pernikahan di beberapa grup facebook seperti grup Single Mom Indonesia dan Mother Hope Indonesia.

Di situ banyak banget orang yang menuliskan masalah dan ceritanya, yang sering banget bikin saya seketika bersyukur atas apapun yang terjadi dalam hidup ini. 


Menulis Tema Bertahan Dalam Pernikahan Bukan Untuk Mencela Keputusan Bercerai

Satu hal yang penting diketahui semua pembaca adalah, tulisan saya tentang hal yang mostly 'bertahan dalam pernikahan' itu, sama sekali nggak ada hubungannya dengan menjelekan apalagi menyalahkan dan mencela orang-orang yang memilih bercerai.

menulis tema bertahan

Kalau mau cerai mah, cerai aja. Saya akan ikut mendukung keputusan wanita yang cepat memutuskan bercerai. meskipun saya tetap mempercayai kalau sampai saat ini saya nggak boleh cerai.

Hal ini dikarenakan, kesadaran penuh saya akan kondisi setiap orang yang sangat berbeda.

Ada orang yang hidup dalam kondisi penuh dengan support sistem keluarga yang tak putus. Ada juga yang nasibnya mirip saya, boro-boro di-support keluarga, diajak ngobrol atau membalas pesan saya aja, enggak, hahaha. 

That's why, saya sulit memutuskan untuk bercerai, karena nggak punya keluarga sama sekali yang bisa support saya. 

Berbeda dengan orang-orang yang dikit-dikit auto cerai, mereka bisa melakukan hal itu, salah satunya karena punya support sistem yang baik.

Karena itulah saya tak pernah menyalahkan orang bercerai, selain bukan urusan saya, pun juga saya yakin mereka bakalan lebih baik dengan support keluarganya.


Menulis Tema Bertahan Dalam Pernikahan Untuk Orang-Orang Ini!

Secara umum, ada 3 orang yang menjadi target saya dalam menuliskan tema pernikahan, di setiap hari Jumat, yang kemudian dikasih sebutan 'Friday Marriage'.

menulis tema bertahan untuk diri

Di antaranya:


1. Untuk si Reyne Raea dong

Yup, buat si Mami Rey atau saya sendiri dong. Saya kan seseorang yang bertahan dalam pernikahan, jadinya butuh dong tulisan tentang hal itu.

Sekaligus sebagai sarana menyalurkan 20 ribu kata setiap hari, meskipun yang saya tulis, paling mentok 2ribuan kata aja sih, hehehe.

Tapi, semua tulisan tersebut, selain bisa membuat hati plong saat itu, kadang juga bisa saya baca di kemudian hari, dan merasa terberkahi karena menyadari, betapa saya telah melewati banyak hal selama ini.


2. Untuk istri-istri yang nggak punya pilihan lain selain bertahan dalam pernikahannya

Bukan hanya saya loh, tapi masih ada bahkan bisa dibilang banyak wanita berstatus istri yang menjalani kehidupan dengan ngenes dengan pernikahan tidak bahagia, karena merasa tak punya pilihan selain bertahan dalam pernikahan.

Istri-istri begini, keknya mirip dengan kondisi saya, di mana nggak punya support sistem yang mumpuni untuk bisa dijadikan sandaran sementara ketika bercerai.

Karenanya, mau nggak mau harus menjalani kehidupan bertahan dalam pernikahan, meskipun hal itu merenggut senyum dan kebahagiaannya.

Menjalani hubungan dengan pasangan yang menurut mereka toksik, apakah ada kehidupan lain yang lebih kejam dari itu?.

Saya hadir, menuliskan kisah diri, sebagai inspirasi dan mungkin bisa menjadi penyemangat sesama perempuan, agar mereka merasa bahwa 'punya teman'. Mereka tak benar-benar sendirian dalam kondisi tersebut.

Bukan hanya itu, saya juga sering menuliskan, bukan hanya cara bertahan, tapi bagaimana memaknai kebahagiaan diri, tanpa bergantung dari pasangan.


3. Untuk istri-istri yang bimbang mau bercerai atau bertahan

Selain istri yang nggak ada pilihan lain selain bertahan, karena nggak punya support sistem, ada juga loh istri yang sebenarnya punya support sistem. Bahkan terang-terangan menyuruh dia untuk segera cerai, dan keluarga akan support sepenuhnya. Tapi nyatanya si istri nggak serta merta berani langsung bercerai.

Ada banyak hal yang dia pertimbangankan. Dan menurut saya memang seharusnya seperti itu sih ya. Bagaimana bisa orang-orang menikah banyak pertimbangan, tapi bercerai secara spontan, apalagi kalau udah punya anak, ye kan?.

Untuk mereka, saya hadir melalui tulisan, untuk menghibur, menyemangati dan mungkin juga memberikan inspirasi, sehingga mereka bisa memutuskan, akankah bertahan atau bercerai


Begitulah, bahwasanya, saya menulis tema 'bertahan dalam pernikahan', bukan untuk semua orang yang kondisinya beda. 

Jadi, tak perlulah merasa terganggu dengan tulisan saya yang pro 'bertahan' ketimbang 'bercerai'. Toh, ini buat yang kondisinya sama kayak saya. 

Kalau yang beda, yang punya support sistem luar biasa, punya keluarga yang siap menanggung. Punya pekerjaan mumpuni, dan punya lainnya.

Tenang, tulisan di blog ini bukan untuk Anda.  


Surabaya, 01 Maret 2024

#FridayMarriage

Sumber: Opini dan pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Post a Comment for "Menulis Tema Bertahan Dalam Pernikahan Untuk Ini"