Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tantangan Mengasuh Anak Yang Sering Dialami Orang Dan Saya Tidak

Konten [Tampil]

tantangan mengasuh anak

Tantangan mengasuh anak di masa sekarang tuh banyak banget, dan menjadi sebuah hal yang mendebarkan buat para parents.

Well, sebenarnya hal-hal tersebut sudah ada sejak dahulu sih, cuman di zaman dulu tuh teori parenting belum berkembang seperti sekarang.

Jadinya, para parents tidak perlu terlalu menjadikan hal-hal yang dialami tersebut, sebagai hal yang sulit untuk dihadapi, meskipun caranya mungkin sedikit salah.

Contohnya, anak yang tantrum.

Orang zaman dulu memilih akan mendiamkan anak-anak tantrum dengan mengikuti kemauannya. Bahkan anak jatuhpun, yang dipukul ya tempat jatuhnya.

Hal-hal seperti itu sudah jarang kita temukan di zaman now. Kalaupun ada, biasanya dilakukan oleh orang-orang jadul atau yang masih terkontaminasi dengan parenting zaman dulu.

Dengan banyaknya aturan parenting zaman sekarang, bikin parents seringnya jadi serba salah menghadapi anak-anaknya.

Lucky me, beberapa tantangan yang sering dihadapi tersebut, tidak benar-benar pernah saya hadapi, apalagi mengganggu mental saya.

Oh ya, disclamer dulu deh, biar pembaca nggak berpikir aneh-aneh, dan menuduh saya pamer. Nggak ya, tulisan ini murni ingin sharing pengalaman pribadi, sekaligus bersyukur dan takjub dengan bagaimana Allah mengatur hidup hamba-hamba-Nya.

I mean, betapa Allah Maha Bijaksana, Dia memberikan saya ujian menjadi single fighter mom pejuang LDM, tapi memberikan saya modal tidak merasakan tantangan kayak orang lain. 


1. Kewalahan Menghadapi Anak Tantrum

Saya tuh sering banget liat konten-konten di media sosial, di mana si ibu sampai nangis-nangis menghadapi anak yang tantrum. Kebanyakan sih batita atau balita.

anak tantrum

Ada yang tantrum nggak mau makan, udahlah nggak mau makan, pakai nangis jejeritan segala pulak, nggak tahu maunya apa.

Atau, anak-anak yang tantrum di tempat umum, yang sampai nangis-nangis guling-guling di lantai, dan parents-nya cuman pasrah dengan segala rayuan.

Hal ini merupakan sesuatu yang Alhamdulillah jarang saya hadapi atau terjadi pada anak-anak saya. Sejak si Kakak masih bayi, Alhamdulillah nggak ada masa di mana anak tantrum sampai kaminya bingung maunya apa.

Even ketika anak-anak sakit.

Emang sih rewel, tapi biasanya akan diam ketika saya gendong. Resikonya emang pinggang atau punggung saya nyeri, hahaha.

Dulu ketika si Kakak masih kecil, ketika dia berani tantrum di mall, dijamin maminya jauh lebih tantrum, sehingga dia malas tantrum, soalnya ada saingannya, wakakakak.

Ketika si Kakak sedang main, dan kami eh khususnya maminya ini udah nggak bosan dan malas nungguinnya lagi, ketika dipanggil dan dia nggak mau, ya maminya tinggal lah, qiqiqiqi.

Hal ini terbawa sampai si Adik lahir, pokoknya maminya selalu menunjukan bahwa tantrum bukanlah cara terbaik menaklukan maminya.

Bahkan, saya sering mengajak anak-anak masuk ke toko mainan, tanpa takut anak-anak tantrum minta mainan yang dia suka. Pokoknya selama mami nggak mau beliin, mau nangis? ya udah nangis aja, mami mah pergi, hahaha.

Kecuali untuk buku ya, entah mengapa si MamiRey ini paling sulit menolak rayuan anak-anak beli buku. Mau harganya terbilang mahal buat saya, kayak di atas 100reboan gitu, tetap saja saya belain untuk beli.

Nggak peduli buku itu tebal atau tipis.

Di rumah nggak mau makan? ya udah, duduk diam aja di sudut, nggak boleh ngapa-ngapain. Nggak boleh main, nggak boleh ngapa-ngapain pokoknya, diam aja.

Ini berlaku buat keduanya, dan telah diterapkan sejak anak-anak kecil, selain bayi sih ya.

Ketika bayi, si Adik nggak mempan dibiarin nangis sendiri, kalau si Kakak bosan nangis ya diam. Si Adik? dijamin dia akan nangis kejer nggak mau berhenti sama sekali sampai badannya keliatan tegang.

Tapi untungnya, dia akan segera berhenti nangis, ketika sudah digendong atau dikasih ASI. Kecuali ketika dia terkena ruam popok saat traveling ke Jakarta di tahun 2018 silam.

Ketika itu saya nggak ngeh kalau pantatnya ruam, kasian banget si Adik nangis kejer semalaman, ternyata pantatnya sakit. Begitulah ketika mempercayakan ke bapakeh menggantikan popoknya, pantat bayi ruam, bisa-bisanya dia nggak ngeh, hahaha.


2. Anak Tidak Mendengarkan Perintah Parents

Ketika kami tinggal sementara di rumah eyangnya sekitar 3 bulanan di tahun kemarin. Saya sering ngobrol sama kakak-kakak ipar yang takjub melihat anak-anak termasuk golongan anak yang cepat merespon perkataan maminya.

anak membantah

Misal, saya minta si Kakak untuk buang sampah, maka dengan segera di saat itu si Kakak langsung berdiri, dan mengerjakan apa yang maminya suruh, tanpa alasan.

Kakak ipar saya bilang, katanya kalau anaknya selalu 'entar entar' mulu. Bahkan ujungnya ibunya yang terpaksa buang sampah, karena anak-anaknya tak kunjung mengerjakan yang diminta ibunya.

Sebenarnya hal ini tidak terjadi begitu saja sih, si Kakak sering kena omelan dengan resiko pengurangan waktu bersenang-senangnya, jika dia menunda-nunda perintah maminya.

Misal, waktu main HP akan dipotong, bahkan ditiadakan sama sekali. Dan itu konsisten saya lakukan, serta berlaku untuk si Kakak maupun adiknya.

Hal disiplin ini saya terapkan karena jujur, anak-anak juga suka lupa dengan apa yang harus dikerjakan, kalau cuman entar-entar mulu. Sementara otak mamaknya ini udah penuh dengan banyak hal, jadinya kalau sekali nyuruh anak-anak juga lupa, dijamin saya pun ikut lupa, hahaha.

Jadi, apapun yang saya perintahkan, wajib segera dikerjakan biar waktu bersenang-senangnya aman, nggak kena pemotongan waktu, hehehe.

Dan ini berlaku untuk semua hal, pokoknya apapun yang keluar dari mulut maminya, wajib segera dikerjakan secara langsung, sebelum lupa dan resikonya menyedihkan, hehehe.

Jujur, saya sering sedih melihat anak-anak yang ketika ibunya udah teriak-teriak, iya gitu kalau langsung dikerjakan, kadang malah nggak dijawab loh.

Dan hal ini sering saya liat di luar sana.

Kebayang nggak sih kalau saya yang seorang single fighter mom ini harus mengalami hal tersebut, yang ada saya cepat strooke, hahaha.


3. Anak Sering Membantah

Selain banyak melihat anak-anak yang tidak tanggap dengan perintah parents-nya, khususnya ibunya ya. Saya juga sering banget melihat anak-anak yang sering membantah perkataan ibunya.

anak tidak nurut

Dikasih tahu A, belum juga selesai ngomong ibunya, kalau bukan anaknya langsung pergi, yang ada si anak malah membantah.

Di satu sisi, hal ini memang bagus ya, agar anak-anak bisa belajar mempertahankan dan mengembangkan pikirannya.

Tapi di sisi lain, kadang saya lihat reaksi anak-anak tuh jadi berlebihan dan kesannya udah lupa sopan santun ke ibunya.

Sebagai mamak-mamak yang otaknya penuh kayak saya, jujur saya nggak suka jika anak-anak membantah. Namun tentu saja tidak selamanya anak-anak harus membantah.

Tapi biasanya saya anak-anak sudah mengerti, kapan mereka bisa membantah atau tepatnya menyanggah perkataan maminya, kapan mereka harus diam saja dulu.

Misal, ketika maminya bertanya sambil melihat wajah mereka, itu tandanya maminya membuka peluang ngobrol dan bertukar pikiran. Tapi, ketika mereka lihat maminya ngomong atau merintah sambil ngetik kek atau sambil mengerjakan sesuatu. 

Itu berarti mami nggak mau dibantah, jadi mereka bakalan diam saja, menunggu saya lengah dari kerjaan, baru deh disanggah 

Saya berharap, hal ini akan menjadi kebiasaan sampai mereka dewasa nanti, agar mengerti, kapan waktunya berdebat dengan pasangannya, kapan waktunya mengalah.


Kesimpulan dan Penutup

Banyak tantangan dalam mengasuh anak di zaman now. Tapi bersyukur banget, di tengah kodisi saya yang harus berjuang sendiri mengasuh anak-anak sambil tetap mencari uang. Alhamdulillah dikaruniai anak-anak yang selalu kooperatif dan meringankan beban pikiran maminya. 

Di antaranya, saya beruntung tidak perlu merasakan hal-hal yang sering bikin parents lainnya kewalahan. Seperti anak tantrum, anak yang tidak mendengar perintah ortu, hingga anak yang suka membantah perintah atau ucapan parents- khususnya, ibu. 


Surabaya, 11 Januari 2024

Sumber: opini dan pengalaman pribadi

Gambar: canva edit by Rey dan dokpri

2 comments for "Tantangan Mengasuh Anak Yang Sering Dialami Orang Dan Saya Tidak"

  1. Nomor dua aku alami tuh, anak suruh belajar ntar ntar mulu, biasanya aku sita hapenya atau matikan tivi biar anak mau belajar.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha, banyak tuh yang gitu Mas, kalau Mamak Rey, langsung keluar tanduknya wakakakak

      Delete