Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Resolusi Parenting 2024 Ala MamiRey

Konten [Tampil]

resolusi parenting 2024

Resolusi parenting 2024 ini memang penting dan wajib saya tulis di sini. Meskipun sejujurnya saya ngakak juga ketika nulis ini.

Kok bisa? 

Nganuuu...

Barusan saya liat tulisan resolusi parenting 2023 ala MamiRey lalu. Dan you know? saya baru ngeh kalau ternyata dulu pernah nulis 10 harapan dalam pengasuhan sepanjang tahun lalu.

Tapi, kagak ada satupun yang bisa saya lakukan dong!

Ampuunnn....

Bayangkan, 10 item sodarah! dan satupun nggak tercapai?. Sungguh ini menjadi sebuah warning buat saya untuk lebih serius dalam target pengasuhan yang sehat buat mental saya maupun anak-anak.

Salah saya juga sih, kok bisa-bisanya nulisnya cuman di blog aja, harusnya kan di-print lalu tempel di dinding. Biar selalu ingat dan ada evaluasi setiap bulannya.

Boro-boro saya bisa capai ya? orang, saya malah baru ingat kalau pernah nulis resolusi tersebut, setelah di momen kayak sekarang, orang kan banyak tuh yang nulis hal tersebut.

Berkaca dari hal itu, untuk tahun ini, keknya saya hanya akan menulis 5 poin dari resolusi parenting 2024, yang wajib dicapai, di antaranya:


1. Lebih Sering Berlatih Cara Menyalurkan Emosi Ke Hal Lain, Agar Nggak dilampiaskan ke Anak

Tahun lalu, saya nulis beberapa poin yang intinya adalah bersabar sebagai ibu. Tapi nyatanya, pretlah si Rey bisa sedikit mengurangi ketidak sabarannya.

Segala hal tentang anak, sering banget bikin saya 'meledak', apalagi di tahun ini, waktu saya untuk mengurus anak-anak jauh besar.

Si Adik pindah sekolah di Surabaya, yang jarak sekolahnya lumayan jauh dari tempat tinggal kami, jadinya saya yang harus antar jemput. Padahal sebelumnya proses anjem anak tuh, cuman menghabiskan 5 menit, karena sekolahnya dekat banget.

Sekarang tuh, rasanya waktu saya banyakan habis di jalan, mondar mandir antar dan jemput anak-anak. Otomatis waktu untuk lainnya, terutama untuk ngeblog makin sedikit.

Dengan sedikit waktu demikian, anak-anak pun tak mau tahu, sering banget bikin kesal karena pas maminya ngetik, eh berantem. Atau nggak, sibuk rebutan ngajak ngomong maminya.

Coba bayangin kita lagi di tengah mood menulis, udah nemu nih tema yang menarik ditulis, tapi anak-anak rebutan, ber'mami mami'.

Doohhh, seketika si Mami meraung kek singa, hehehe.

Gara-gara keterbatasan itu juga, saya jadi mudah tersulut emosi, susah banget buat nahan marah, dan tentunya anak-anak jadi pelampiasan. Meskipun memang mereka yang jadi pemicunya sih.

Namun, kasian banget dong anak-anak, kena marah mulu. Dan itu bikin saya nggak bahagia, karena target parenting itu penting saya jadi ibu, terlebih jadi ibu rumah tangga. Ya agar memastikan anak tumbuh dengan sehat dan bahagia, serta jadi manusia yang lebih baik.

resolusi parenting 2024

That's why, di tahun ini, rasanya penting banget buat saya. Untuk kembali menerapkan beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai cara meredam emosi atau menyalurkan ke hal lain selain anak, seperti:

  • Terus berlatih menerapkan marah ke anak hanya 10 detik saja. Saya pernah bahas tentang emosi ke anak cukup 30 detik saja, tapi kayaknya 30 detik kelamaan buat ngomel. Jadi paksa diri untuk hanya kasih kesempatan 10 detik buat ngomel.
  • Sering berlatih untuk menahan intonasi tinggi ketika menegur anak.
  • Sering melatih pernafasan, agar bisa menekan emosi buruk dengan mengeluarkannya melalui hembusan nafas saja. Btw metode ini pernah saya dapatkan di pelatihan Mba Ribka.
  • Menahan diri untuk mengucap kata buruk ke anak, dengan selalu mengingat bahwa kata buruk, sama bahayanya dengan tindakan fisik ke anak. (Saya memang menahan tidak berani menyentuh anak ketika marah, karena tangan saya tuh serem amat, kalau pukul orang, meski bercanda, tapi sakitnya minta ampun).
Yang paling urgent sih menahan untuk mengeluarkan kata-kata buruk. Bisa dengan mengalihkan pakai pembiasaan pakai kata-kata baik.

Misal ketika ngamuk ke si Kakak, yang memang selalu jadi biang kerok, suka banget godain adiknya, terus adiknya ngamuk, terus mereka berantem. Duh kepala akoh pening rasanya!

Kalau biasanya, saya selalu teriak dengan ancaman ke si Kakak, sekarang, wajib banget diganti dengan kata yang baik.

"Kakakkkk!!! Darrelllll!!! Bisa nggak sih nggak usah godain adiknya? Mami doain kamu segera sukses ya baru tahu rasa!"

Gitu, keknya! Dan ini harus saya tulis dan print keknya ya! hahaha.


2. Harus Bikin dan Ajak Anak Disiplin Manajemen Waktu

Bertahun-tahun berkutat dengan stres menghadapi anak-anak, juga stres menjalani hari sebagai ibu. Saya akhirnya menyadari, bahwa sebenarnya akar dari rasa stres ini dikarenakan waktu yang kurang.

Dan kalau udah masalah demikian, kagak bisa diselesaikan dengan apapun, selain manajemen waktu dan mengenal prioritas yang penting.

Selama beberapa tahun belakangan, di luar tahun 2023 lalu ya, saya pernah berhasil menerapkan manajemen waktu pada anak. Bukan hanya untuk saya sendiri ya, tapi juga buat anak-anak.

Sayangnya, di tahun 2023 lalu, saya malah hampir lupa akan manajemen waktu ini. Hasilnya, energi saya habis cuman buat nyuruh-nyuruh anak begini begitu.

Padahal sebelumnya kerasa banget manfaat manajemen waktu ini, bikin anak lebih tanggap melakukan semua rutinitasnya, tanpa disuruh mamaknya.


3. Harus Bikin dan Ajak Anak Disiplin Manajemen Keuangan

Padahal poin ini sudah direncanakan sejak awal tahun lalu, tapi sampai berakhir tahunnya, nggak direalisasikan sama sekali.

Jujur sih, masalahnya adalah, saya belum punya bayangan, mau bikin kek gimana tuh manajemen keuangan anak?. Tapi, sekarang sih udah ada bayangannya sih. Minimal saya bakalan jelasin tentang plan cash flow keluarga khusus makan dan jajan serta uang saku dan kebutuhan mereka.

Dengan demikian, anak-anak bisa lebih mengerti ketika batas anggaran semua itu habis, maka berakhir pula jajan ataupun makan enak di luar sesukanya itu, hehehe.


4. Ajak Anak Disiplin akan Kewajiban Mengingat Tuhannya

Hal penting lainnya adalah, tetap mengajak anak untuk fokus dan disiplin akan kewajiban mengingat Allah, Tuhannya.

Alhamdulillahnya sih, sejak liburan ini, si Adik juga sudah ikutan shalat 5 waktu, meski banyakan minus di waktu subuh, karena susah banguninnya.

Tapi, untuk poin ini sebenarnya lebih ditekankan ke maminya ini, mengingat anak-anak sebenarnya mudah diarahkan untuk disiplin. Asal ada contohnya, which is sayalah contoh mereka satu-satunya.


5. Lebih sering Mengukir Cerita Bersama Anak

Selama tahun 2023 ini, kayaknya quality time saya bersama anak-anak tuh kurang banget. Setiap ada waktu, selalu ngeblog, atau enggak ya bikin konten medsos.

Kasian anak-anak, ada di samping saya sih, tapi mereka nggak pernah bisa main dengan maminya. Si Adik malah berkali-kali minta, agar maminya menemaninya main mobil-mobilan bareng, tapi maknya ini adaaaa aja, entar-entar mulu, hiks.

Satu-satunya momen saya bisa fokus bareng anak-anak, sambil bercerita bareng, ya ketika lagi jalan-jalan.

Jadi, mungkin hal ini bisa diagendakan lebih banyak, agar kebersamaan saya bersama anak, menjadi cerita menarik untuk dikenang anak-anak, nantinya.


Kesimpulan dan Penutup

Resolusi parenting itu penting buat saya, biar kata tahun lalu malah nggak ada yang tercapai sama sekali, hiks.

Tapi, prinsip saya gini, kalau udah ditulis aja bisa nggak kecapai kan, apalagi kalau enggak dibikin secara tertulis?.

Yang penting adalah, tahun ini wajib banget di-print dan ditempel di dinding!. Karena penyebab kemaren nggak kecapai adalah, saya dong malah baru tahu kalau tahun lalu sempat nulis resolusi parenting, hehehe. 


Surabaya, 01 Januari 2024

Sumber: opini dan pengalaman pribadi

Gambar: dokpri dan canva edit by Rey

Post a Comment for "5 Resolusi Parenting 2024 Ala MamiRey"