Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Hal Penting yang Ditanyakan Saat Survey Sekolah Ala MamiRey

Konten [Tampil]
yang ditanyakan saat survey sekolah

Apa yang harus ditanyakan saat survey sekolah? banyak sih, tapi nggak perlu semua ditanyain, kalau menurut saya, semuanya tergantung kondisi dan goal parents terhadap pendidikan anaknya.

Btw, menjelang tahun ajaran sekolah baru, tentunya parents udah memikirkan anaknya sekolah di mana kan?. Nah kebetulan juga, tahun ini waktunya saya berempong-rempong untuk daftar SD buat si Adik.

Tapi Alhamdulillah sih nggak se-rempong tahun kemaren, saat survey sekolah SMP Negeri buat si Kakak di Surabaya. Di mana ribet banget berurusan dengan PPDB SMP Negeri Surabaya lalu ujungnya masuk sekolah swasta juga karena kalah di zonasi, hahaha.

Tahun ini si Adik masuk SD, dan saya udah nggak memikirkan masuk SD negeri lagi, karena emang tempat tinggal kami berbeda dengan alamat KTP kami di Surabaya.

Selain itu, saya memikirkan sekolah anak-anak yang praktis, di mana kalau 1 yayasan kan berarti maminya bisa anjem (antar jemput) mereka sekalian, nggak perlu ngeluarin dana transport atau anjem sekolah.

 

Hal Penting yang Mempengaruhi List Pertanyaan Saat Survey Sekolah Anak 

Nah, ngomongin tentang rempong aka hectic-nya kegiatan anak masuk sekolah baru, tidak lepas dari hectic-nya memilih sekolah, khususnya sekolah swasta untuk anak.

survey sekolah dasar

Di zaman sekarang, beberapa sekolah memang sudah lebih maju dengan banyak memberikan informasi sekolah mereka melalui website resminya.

Bahkan, beberapa website sekolah, punya fitur survey online, yang memungkinkan parents bisa melihat langsung kondisi area dalam gedung sekolah, tanpa datang ke lokasi.

Sayangnya, belum semua sekolah menerapkan hal itu di website-nya. Bahkan beberapa eh masih banyak sekolah yang cuek terhadap update website-nya.

Itu, para sekolah yang malas update website-nya, nggak mau merekrut si MamiRey gitu, biar diisiin tulisan terbaru? *ngarep, hahaha. 

Nah, karena itu, parents wajib untuk survey langsung ke sekolahnya, agar lebih jelas dan terjamin kenyamanan anak saat sudah masuk sekolah.

Nah ngomongin survey sekolah, sebenarnya ada banyak banget list pertanyaan yang harus diberikan kepada pihak sekolah. Namun please deh, nggak semua sekolah punya petugas yang sabar dan punya waktu banyak untuk menjawab semua pertanyaan parents.

Karenanya, wajib banget untuk menyiapkan list pertanyaan yang penting-penting saja. Apa saja itu?.

Tentunya hanya bisa kita susun setelah mengetahui 2 hal tentang parents.


1. Goal parents dalam pendidikan anak

Adalah penting untuk mengetahui seperti apa sih goal parents terhadap pendidikan anak?. Karena tiap parents pasti punya harapan yang berbeda-beda kan untuk anaknya.

Saya dan paksu misalnya, bagi kami pendidikan agama Islam adalah yang terbaik buat anak. Jadi, ketika memilih sekolah swasta, off course yang diincar adalah sekolah dengan basic Islam.

Ketika pilihan basic sekolah udah ditentukan, pastinya pilihan jadi mengerucut, berikutnya bisa diteruskan untuk hal berikutnya.


2. Kondisi keuangan parents

Sekolah basic Islam sih sudah ditetapkan sebagai pilihan, berikutnya adalah mengukur kemampuan parents. Ye kan, biar kata semangat dalam memberikan pendidikan agama Islam paling utama, tapi kalau kemampuan nggak memadai, ngos-ngosan banget dah.

Kami sudah pengalaman masalah ini, hahaha.

Dulu si Kakak kami masukan di sekolah yang terbilang mahal buat kami, alasannya karena dulu saya lama nggak hamil anak kedua. Kirain anak saya satu aja, ehladalah, pas anak udah daftar, sayanya hamil lagi, hahaha.

Jadinya? luar biasa banget perjuangan kami menyekolahkan si Kakak, mana SD pulak, which is 6 tahun bookk, hahaha.

Nah, kalau udah tahu kondisi keuangan keluarga seperti apa, jadinya udah ada batasannya. Yang perlu dilakukan, mencari sekolah yang paling pas dengan keuangan plus goal kita.

Hal ini akan sulit kalau kita lebay maunya cari sekolah dengan kurikulum paling ramah anak. I told you sebuah rahasia, di Surabaya misalnya, mostly sekolah dengan kurikulum ramah anak itu, mihil, hahaha.

Mungkin ada yang terjangkau, tapi biasanya jauh dari tempat tinggal kita. Kecuali mau mengambil risiko selama 6 tahun menempuh perjalanan jauh untuk antar jemput anak sih.


Pentingnya Survey Sekolah Swasta Sebelum Mendaftarkan Anak Bagi Masyarakat Kelas Menengah

Survey sekolah khususnya SD swasta itu penting, banget malah. Karena anak bakal sekolah di situ selama 6 tahun. Apalagi, kalau mau pindah, itu berarti kita bakal bayar uang masuk double.

pertanyaan survei sekolah

Kalau dana pendidikan anak buanyak sih nggak masalah, tapi ini kan saya berbicara ala MamiRey yang ekonominya menengah mepet bawah, hahaha.

Pengalaman saya, ketika mencari sekolah buat anak, biasanya saya ajak anak mengunjungi sekolah tersebut. Dan sampai di sekolah nggak langsung beli formulir, apalagi sekarang tuh formulir pendaftaran sekolah swasta kebanyakan lumayan mihil.

Jadi, ketika datang pertama ke sekolah incaran pertama kali itu, jadwalnya saya untuk survey dan tanya-tanya dulu. Bahkan untuk sekolah yang sama sekali saya nggak kenal lingkungan sekolahnya, saya pastikan untuk minta izin ke petugasnya buat keliling sekolah di beberapa tempat.

Baik itu ruang kelasnya, toiletnya, masjidnya dan lainnya.

Setelah itu, saya nanya banyak hal kepada petugasnya, tentunya sebatas yang penting-penting aja ya, karena saya menghargai waktu si petugas. 

Btw ini untuk case skolah swasta dengan biaya sedang atau menengah ya, kalau yang biayanya mahal, saya nggak sungkan untuk banyak tanya, wakakakakak.

Lucunya, ternyata ada loh beberapa parents yang mengabaikan hal-hal yang harus ditanyakan ketika survey sekolah ini. Beberapa parents datang ke sekolah, langsung membeli formulir tanpa banyak nanya hal-hal yang penting.

Ada beberapa alasan yang bikin parents nggak mau banyak nanya dan langsung daftar aja. Di antaranya karena punya anak lain yang bersekolah di sekolah tersebut, atau daftar sekolah itu atas rekomendasi keluarga, tetangga atau kenalan.

Namun, menurut saya nih, biar kata ada anak lain yang bersekolah di sekolah tersebut, atau direkomendasikan tetangga, tetap harus menanyakan beberapa hal penting saat survey sekolah.

Apa saja sih? .


Apa yang Harus Ditanyakan Saat Survey Sekolah Dasar Swasta?

Biar lebih jelas, berikut 10 hal penting yang harus ditanyakan saat survey sekolah, khususnya SD swasta ala MamiRey:

apa saja pertanyaan tentang sekolah

1. Berapa biayanya masuk/pendaftarannya?

Iyaaa, kalau saya sih hal pertama yang bakal saya tanyakan adalah biaya masuk, hahaha. Ye kan, percuma nanya ini itu ono unu, kalau ujungnya kita nggak mampu buat bayarin biaya masuknya, hahahaha.

Jadi, biaya ini termasuk, apakah ada promo diskonan? (mamak-mamak banget yak!), apalagi kalau punya anak lain yang bersekolah di yayasan tersebut, atau merupakan alumni dari sekolah yayasan tersebut.

Kebanyakan yayasan sekolah memberikan biaya pendaftaran yang lebih terjangkau karena ada potongan khusus untuk alumni yayasannya.

Sekalian juga ditanya, apakah bisa dicicil? kalau bisa berapa kali cicilan?. Jika bayar penuh, apakah dapat diskon lagi (dasar ya, diskon aja yang di pikiran, wakakakaka).

Jika sudah tahu berapa biayanya, kita bisa mengukur apakah mampu untuk mendaftarkan anak di situ, selanjutnya bisa masuk ke pertanyaan lainnya.


2. Berapa SPP perbulannya?

Pertanyaan kedua, masih masalah biaya dong, hahaha.

Ampun dah, tapi emang ini penting loh, biar kita bisa dengan tenang membersamai anak-anak dalam pendidikannya, nggak rempong mikirin biayanya aja mulu.

Jadi, tanyakan juga berapa SPPnya?. Agar kita tahu, berapa kewajiban kita setiap bulannya, apalagi kalau anak nggak cuman satu kan ye. Kita wajib banget mengukur kemampuan, sanggup nggak kita bayar SPP dengan harga segitu setiap bulannya selama 6 tahun di SD, hehehe.


3. Apakah masih ada biaya tambahan lain?

Setelah beberapa kali berurusan dengan pendaftaran anak sekolah, dan survey beberapa sekolah baik di Sidoarjo dan Surabaya, saya bisa menarik kesimpulan. Bahwa sebenarnya sekolah swasta yang biayanya terlihat terjangkau itu, nggak melulu benar-benar terjangkau loh.

Karena, beberapa sekolah, menerapkan biaya pendaftaran secara terpisah dengan lainnya, sehingga keliatannya kok lebih murah?. Eh pas masuk, ngehek dengan tambahan ini itu, hahaha.

Kayak sekolah TK si Adik dulu, sudahlah saya happy liat biaya pendaftarannya masih masuk budget kan ya. Saya lupa deh nanya biaya lainnya, maklum si Kakak dulu masuk SD di sekolah yang harganya fantastis, tapiiiii setelah masuk, yang harus dibayar cuman SPP doang, semua hal lain udah ditanggung sekolah.

Even kertas, buku, alat tulis dan lainnya, semua disiapkan sekolah, anak-anak cukup bermodalkan beli sepatu hitam aja. Itu berlaku sampai lulus, di mana ada study tour pun, ortu tenang-tenang aja karena enggak ditarik lagi biaya sama sekali. 

Ada wisuda dengan acara yang lumayan mewahpun, semua ditanggung sekolah, bahkan seragam anak buat wisuda ditanggung sekolah.

Nah, sekolah si Adik ini, karena sama-sama basic-nya Islam kan, dan pengalaman saya masih kurang. Saya sempat sih nanya tambahan, tapi nggak mendetail.

Alhasil, setelah masuk baru diputuskan biaya kegiatan ini itu, udah disepakati, ujungnya masih kurang juga, wakakakakak.

Sebagian orang mungkin menyikapi dengan, nggak apa-apa biaya dipilah kayak gitu, jadi memberikan jeda buat parents dalam membayarnya.

Tapi buat saya, hal tersebut malah bikin tekor dan makan hati nggak sih?. Karena pengennya kan anak bisa berkarya di hal lain selain di sekolah, jika memang dia menginginkannya.

Jadi, wajib banget ditanyakan biaya lain-lainnya ya? apa saja yang belum ter-cover di biaya pendaftaran tersebut.

Di sekolah si Kakak yang SMP sekarang, masih ada tambahan biaya buku, LKS, kegiatan tahunan dan lainnya. Biaya ini sengaja nggak dimasukan ke biaya pendaftaran, yang tentunya lumayan 'mengecoh' buat saya, jika tak ditanyakan.


4. Berapa biaya daftar ulang dan apa saja yang harus dibayar kembali saat kenaikan kelas? 

Buat parents yang baru pertama kali menyekolahkan anaknya di sekolah swasta mungkin belum paham, bahwa di sekolah swasta itu, tetap ada biaya tahunan yang lumayan besar, yaitu biaya daftar ulang.

Eh tapi nggak tahu ya, apakah di sekolah negeri juga ada?.

Nah, untuk itu, jangan lupa ditanyakan, biaya daftar ulangnya berapa? biar kagak stres pas setiap kenaikan kelas, setidaknya bisa nabung sejak jauh-jauh hari, atau mengukur diri apakah dana pendidikan anak cukup untuk itu?.

Ampyun ya, 4 poin pertama isinya biaya semua, hahaha.


5. Bagaimana kurikulum agama Islamnya?

Setelah puas nanyain biaya sekolah dan jadi bsia mengukur diri apakah mampu?. Baru deh masuk ke hal inti, yaitu kurikulum sekolah.

Ini optional ya, tapi karena goal kami memang lebih ke agama Islam, jadi yang paling penting buat kami tanyakan ya kurikulum sekolah akan ke-Islam-an itu. Apa saja yang akan dipelajari dan dibiasakan ke anak?.

Bagi saya, nggak perlu dulu masalah hafalan 30 juz (bukan juz 30 aja ya!), apalagi kan untuk anak SD kelas 1. Tapi lebih ke pemahaman dasar anak tentang Islam.

Sesederhana bagaimana sekolah mengajarkan tentang najis ke anak-anak, ini terlihat receh, tapi percayalah, tidak semua sekolah mau mengajari hal ini secara lebih intens.

Padahal, najis ini penting banget loh, sebagai hal utama diterimanya ibadah kita dalam Islam. Demikian juga dengan pembiasaan shalat tepat waktu dan berjamaah, shalat Dhuha, ngaji dan lainnya.

Sebagai bocoran, untuk hal-hal begini, paling sering kita dapatkan di sekolah Islam basic umum atau Muhammadiyah. Di mana anak-anak lebih diajarkan ke hal yang basic, nggak melulu tentang hafalan ayat dan hadist semata. 


6. Apakah ada toilet bersih untuk anak-anak?

Ini ngomongin anak SD ya, which is kemandirian mereka bersinergi dengan motoriknya, berkaitan dengan najis.

Nah, toilet bersih buat anak kelas 1 itu penting banget, karena takutnya guru-guru kurang peduli akan kemandirian anak di toilet, dan membayangkan si Adik bakalan masuk toilet kotor aja, udah merinding sayanya, hahaha. 


7. Bagaimana perlakuan guru terhadap kemandirian anak kelas 1?

Nyambung dengan toilet, menanyakan perlakuan guru terhadap kemandirian anak kelas 1 juga penting. Maksud kemandirian ini, ketika harus ke toilet sih ya, di mana anak-anak kan kadang butuh ke toilet, apalagi kalau tiba-tiba sakit perut dan semacamnya?

Meskipun anak seharusnya sudah diajarkan kemandirian di toilet, tapi tetap saja anak kelas 1 tuh memang masih kudu didampingi saat ke toilet.

Memastikan najis nggak nempel ke pakaian mereka.


8. Bagaimana sekolah menjaga keamanan murid kelas 1?

Untuk sekolah swasta golongan menengah mepet bawah alias terjangkau, seringnya tidak membatasi anak-anak hanya boleh jajan di kantin sekolah saja.

Ada juga yang membolehkan murid-murid jajan di depan sekolah, bahkan keluar pagar sekolah. Hal ini wajib ditanyakan, bagaimana perlakuan sekolah terhadap anak kelas 1.

Yang bener aja kalau anak saya ikutan temannya jajan di depan kelas (di mana mungkin nggak bakal saya kasih uang jajan juga sih, mending sangu jajan dari rumah, tapi bisa jadi dia diajak temannya kan), padahal di depan sekolah itu super ramai kendaraan, hadeh.

Demikian juga ketika anak pulang sekolah, apakah ada yang memastikan anak-anak hanya boleh keluar jika yang menjemput dan terpercaya sudah datang?, atau gimana?.

Apalagi kalau sekolahnya berbentuk gedung yayasan, di mana muridnya nggak cuman SD, tapi SMP, SMA juga di situ.

Bakalan super crowded tuh.


9. Jam pelajaran sekolah

Tanyakan pula jam masuk pelajaran sekolah dan pulang sekolah, hal ini untuk mengira-ngira jam berapa anak harus berangkat? dan jam berapa dijemput?.

Selain itu, untuk menyesuaikan jadwal dengan kakaknya atau saudaranya yang mungkin bisa diantar jemput secara bersamaan agar lebih praktis.


10. Apa saja fasilitas sekolah?

Dan yang terakhir adalah, menanyakan fasilitas sekolahnya seperti apa? apakah ada ekstra kurikuler? apa saja? apakah ada kantin? apakah menyiapkan fasilitas antar jemput? catering jika anak pulang agak sorean?

Dan lain sebagainya.


Kesimpulan dan Penutup

Survey sekolah anak, khususnya SD swasta, sangat penting dilakukan secara langsung. Dan ketika survey, jangan lupa menanyakan beberapa hal penting, tidak langsung membeli formulir tanpa tahu beberapa hal tersebut.

Terlebih jika kondisi ekonomi parents yang terbatas, punya anak lebih dari satu yang bersekolah pulak.

Dan beberapa pertanyaan penting saat survey sekolah anak tersebut adalah: berapa biaya pendaftarannya? berapa SPPnya? Berapa biaya tambahannya? biaya daftar ulang per tahun? seperti apa kurikulum agama Islamnya?. 

Jangan lupa juga menanyakan toilet bersih untuk murid, perlakuan guru terhadap kemandirian anak kelas 1? bagaimana dengan keamanan murid? jam pelajarannya? serta fasilitas sekolah.

Begitulah 10 hal penting yang perlu ditanyakan parents saat survey sekolah anak ala MamiRey. Ada yang mau tambahin list pertanyaannya? 


Surabaya, 16 Mei 2024

Parenting By Rey - Reyne Raea

Sumber: opini dan pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Post a Comment for "10 Hal Penting yang Ditanyakan Saat Survey Sekolah Ala MamiRey"