Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Saat Suami sedang Kesulitan Ekonomi, Hampir Semua Istri Akan Mendukung, Namun...

Konten [Tampil]
saat suami kesulitan ekonomi

Sejujurnya ya, meski masa kecil saya bisa dibilang kurang bahagia karena tumbuh besar dalam kekurangan ekonomi atau ekonomi sulit, tapi betapa naifnya saya, tidak memandang, bahwa memilih pasangan yang mapan itu kunci dari terbebas akan masalah ekonomi yang terhimpit.

Dulunya, saya berpikir kalau masalah uang itu, gampang dicari, toh saya juga udah berniat akan sama-sama bahu membahu dengan suami, untuk urusan keuangan.

Karenanya, ketika orang tua saya sedikit kurang setuju dengan lelaki pilihan saya yang memang sama sekali jauh dari kata 'mapan', untuk menjadikannya pasangan hidup, saya membantah.

Dengan penuh percaya diri saya mengatakan, kalau masalah uang nanti kami cari berdua, yang penting modal utamanya, dia baik dan sabar.

Itu yang saya butuhkan, karena untuk wanita over semangat kayak saya, amat sangat butuh lelaki yang sabar.
Sebagai konsekwensinya, saya menerima lelaki dengan kekurangan yang ditolak banyak calon mertua, yaitu nggak mapan, atau bisa dibilang masih jauh dari kemapanan, hehehe.

Ternyata oh ternyata...
Saya lupa, kalau manusia bisa berubah.
Dan here i am, ter-genjet masalah kesulitan ekonomi yang memusingkan kepala.
 

Semua Rumah Tangga Pasti Pernah Mengalami Masalah Ekonomi Sulit


Terlepas kayak masalah kami yang memang butuh manuver ulang, setelah pasangan memutuskan berubah di tengah pernikahan.
Sebenarnya, rasanya tidak ada rumah tangga di dunia ini, yang nggak pernah mengalami kesulitan ekonomi.

Even Nia Ramadhani, ataupun orang terkaya di dunia.
Loh kok bisa?

Iya, mereka semua pasti pernah mengalami ekonomi sulit, cuman beda tingkatan aja, hahaha.
Ada yang ekonomi sulit karena benar-benar nggak punya uang sama sekali, nggak punya tabungan, nggak punya kerjaan, which is nggak punya pemasukan sama sekali.

Ada juga, yang mengalami, ekonomi sulit, karena target nggak sesuai, sehingga cashflow jadi buruk, tapi masih punya aset yang bisa dijual, itu juga dirasa sulit loh sama yang mengalami.

Jadi, semua rumah tangga pasti akan mengalaminya.
Dan semua pasangan suami istri, pasti mengalami yang namanya hubungan ikut bermasalah, gara-gara ekonomi sulit tersebut.

Jadi, sebenarnya, masalah ekonomi sulit ini, bukanlah masalah yang harus bikin kita serasa mau mati, karena kita nggak boleh mati.
Kita harus hidup untuk bisa cari uang, kalau mati, pegimana cari uangnya cobak? hahaha.

I mean, seharusnya semua pasangan, tak perlu menjadikan alasan ekonomi sulit, untuk membuang semua biaya pernikahan yang seringnya bernilai puluhan juta bahkan ratusan juta itu.

Nggak rugi apa, udah ngeluarin biaya nikah banyak-banyak, eh dibuang gitu aja nikahnya, hehehe.


Suami, Sosok yang Biasa Paling Down Ketika Masalah Ekonomi Sulit Menyerang


Ketika rumah tangga terhimpit ekonomi sulit, baik istri maupun pasangan, pasti akan panik, stres, pusing, bawaannya pengen marah mulu, emosi mulu.

saat suami kesulitan ekonomi

Tapi, kalau diliat-liat nih ya, suami adalah sosok yang biasanya paling down ketika masalah ekonomi sulit datang.

Apalagi alasannya kalau bukan ego.
Lelaki memang diciptakan Allah dengan ego yang lebih besar ketimbang wanita, emang udah settingannya gitu.

Dan ego lelaki biasanya adalah, menafkahi keluarganya.
Itu udah fitrahnya lelaki.

Jadi kalau ada lelaki yang santai aja ketika dia dibiayain istrinya, bisa dipastikan itu lelaki yang mentalnya terganggu, hahaha.

Sayangnya, down-nya lelaki itu, beda sama perempuan.
Kalau perempuan, biasanya lebih cepat bertindak, karena mereka tahu cara release kekalutannya, ya dengan bercerita, menangis dan semacamnya.

Nah, kalau laki beda lagi.
Pola asuh zaman dulu, yang mengharuskan lelaki harus sekuat baja, nggak boleh nangis, laki itu semacam haram hukumnya kalau nangis.
Padahal ya, laki perempuan ya juga sama, dikasih air mata, dikasih perasaan kecewa dan mengenal tangisan sama Allah.

Hal demikian, membuat para lelaki sulit untuk release perasaan kalutnya.
Dan karenanya?
Keluarlah dalam bentuk hal-hal yang bikin kita pengen pites kepalanya.

Sehingga banyak banget kan kalau kita lihat tuh ya, para suami yang ketika ada masalah ekonomi, boro-boro duduk di rumah, mengajak istrinya bicara dan diskusi tentang solusi masalah tersebut.

Lalu mengajak istrinya mendekat ke Allah bareng-bareng.
Duh kayaknya jarang banget ya ada yang kayak gitu?
Saya bahkan nggak pernah liat, apakah parents pernah liat? komen deh di bawah, hehehe.

Yang paling sering kita liat, laki-laki tuh, kalau ada masalah ekonomi sulit, output-nya hal-hal yang buruk. Tergantung bagaimana ketakwaannya ke Allah.

Kalau sebelumnya dia rajin shalat, biasanya se down-down nya mental suami, palingan dia hanya merasa mager aja, diam dan menyendiri, tapi masih tetap shalat.

Tapi, kalau yang malas shalat, udah bisa ditebak, berbuat sesuka hatinya, bikin istri kesal sehingga ujungnya ribut dan dia kabur dari rumah, lalu ujung-ujungnya cari perempuan lain, dengan berbagai alasan.

Sering liat nggak?
Saya mah bukan cuman liat, ngalamin juga wakkakaka. 

Makanya, meski banyak yang bilang, pilih suami jangan cuman liat agamanya dan shalatnya, saya tetap ngotot, PILIH SUAMI ITU, WAJIB YANG RAJIN SHALAT, KARENA ORANG RAJIN SHALAT DEKAT DENGAN ALLAH, SEHINGGA BESAR KEMUNGKINAN ALLAH KASIH HIDAYAH LEBIH DAN LEMBUTKAN HATINYA.

Kalau udah kayak gitu, masalah yang awalnya cuman ekonomi, jadinya makin lebar, dan berujung perceraian deh.

Abis itu, yang disalahkan ekonominya, padahal mah tetep yang salah ya manusianya, udah tahu ekonomi sulit ya kerja, bukannya selingkuh, wakakakaka.


Hampir Semua Istri akan Selalu Mendukung Suami Ketika Ekonomi Sulit


Sebenarnya ya, masalah ekonomi sulit ini bukanlah hal yang menakutkan untuk dihadapi pasangan suami istri.
Dan sebenarnya juga, para suami tak perlu khawatir, jika ekonomi sulit melanda.

Karena, para istri pasti akan tetap mendukung dan membantu kok.
Hanya saja, suami harus mengerti, istri kalian itu bukan malaikat, mereka juga manusia biasa, yang punya hati, yang punya rasa stres dan panik ketika ekonomi sulit melanda.

Jadi, jika istri tidak bisa sesabar malaikat dalam mendukung suaminya, ya maklumi lah.
Yang penting istri masih mau ada di sisi suami, masih mau diajak berdiskusi, mau diajak memperbaiki keadaan bersama-sama, mau mendukung suami, ya udahlah ya.

Jangan nuntut istri harus bersikap lembut kayak bidadari, kan situ juga bukan malaikat, nggak sanggup juga bidadari dipasangin berjodoh sama situ, hehehe.

Karena meski istri mungkin sedikit lebih kuat, bukan berarti mereka seperti arti wonder woman ya.  
Ekonomi sulit, kalau masih punya aset mah, masih mending.

Tapi jangan menuntu istri lemah lembut dan sabar, ketika ekonomi benar-benar di ujung tanduk, di mana mau makan aja sulit.

Para istri pasti susah untuk nggak panik, ketika nggak ada uang buat beli beras.
Apalagi kalau punya anak, dan masih kecil-kecil pulak, nggak usah bayangin gimana perasaan istri kala itu.

Tapi, anggap aja kondisi tidak separah itu ya, masih bisa ditolerir lah, dan karena tulisan ini juga dibaca para istri, saya ingin berbagi tips, gimana sih cara mendukung suami, ketika sedang galau karena ekonomi sulit, yaitu:
  • Hiburlah suami ketika galau, buat dia sedikit tenang, bisa dengan mengajaknya bercanda, atau memasak makanan favoritnya.
  • Ketika suami sudah tenang, ajaklah untuk berdiskusi tentang keuangan rumah tangga, atur bersama pos-pos apa saja yang bisa dihemat, dan rencana apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan ekonomi.
  • Jika memungkinkan, ketika suami butuh bantuan tambahan dana, dan istri punya dana simpanan, jangan ragu untuk membantu suami.
  • Jika memungkinkan lagi, bantulah suami dengan ikut mencari penghasilan tambahan, namun pastikan didiskusikan bersama, agar tidak menimbulkan masalah baru, jadi suami dan istri sudah sama-sama setuju dengan usaha istri membantu keuangan suami.
Simple banget ya sebenarnya, tapi percayalah... praktiknya susaaaahhhh banget, dikarenakan beberapa hal yang memang udah terjadi sebelumnya.


Alasan Istri Terlihat Cuek Ketika Suami Mengalami Ekonomi Sulit


Seharusnya, istri tetap berada di samping suami, ketika suami membutuhkan dukungan, salah satunya ketika kondisi ekonomi sulit menghimpit keluarga.
Karena dibanding istri, sebenarnya suami jauh lebih pusing menghadapinya.

saat suami kesulitan ekonomi

Dan dukungan istri juga sebenarnya nggak terlalu berat juga, nggak yang sampai harus membahayakan nyawa *halah.

Tapi, kenyataannya, ada loh, bahkan banyak istri yang semacam malas atau terlihat cuek saja melihat suami menghadapi masalah ekonomi sulit.

Loh kenapa ya? Apakah istrinya memang matre? cuman mau peduli ketika suami punya uang?
Bisa iya (dengan alasan ya), bisa juga enggak.

Beberapa alasan mengapa istri terlihat cuek ketika suami galau mengalami ekonomi sulit, yaitu:


1. Sebelumnya suami tak pernah mengajak istri berdiskusi masalah ekonomi


Ini terdengar familier dong di saya.
Eh iya, ini kan kondisi saya, wakakakakak.

Nggak pernah diajak diskusi dalam hal keuangan itu, sebenarnya melukai hati istri loh, karena kebanyakan istri tuh pengennya dilibatkan juga dalam hal keuangan, setidaknya ngerti lah dikit-dikit.

Tapi, ada juga suami yang ngotot nggak mau berbagi tentang keuangan kepada istri, alasannya mungkin bisa karena masalah menafkahi adalah tugas suami.

Banyak juga istri yang akhirnya mengalah, membiarkan suami yang mengurus semuanya, yang penting beres aja.

Sayangnya, tidak semua suami bisa mengurus keuangan dengan baik, ada juga yang malah bikin keuangan makin anjlok.

Dan setelah anjlok baru berbagi dengan istri?
Menurut loe, istri kudu mulai memahaminya dari mana?
Orang selama ini nggak pernah diajak diskusi tentang keuangan?


2. Sebelumnya suami bersikap dzalim dan bikin istri jadi ilfil


Selama ini dzalim ke istri, lalu berharap istri pengertian ketika suami dihimpit ekonomi?
Duh bangun wahai para suami!

Sekali lagi saya ingatkan, istrimu bukan malaikat, atau bidadari yang sabar untuk kasta manusia sepertimu, hahaha.

Ini, sama juga dengan yang saya alami selama bertahun-tahun ini.
Berkali-kali hati saya, mati semati-matinya.
Bahkan saking sakitnya, sulit hilang dari hati ini, meski saya udah lupa, perlakuannya itu gimana?

Jadi gini, saya tuh orangnya pikun parah, jadi mungkin berbeda dengan wanita lain, saya mudah lupa dengan kejadian yang udah berlalu.

Saya lupa loh, apa-apa saja yang sudah dia lakukan ke saya, yang bikin saya jadi ilfil seperti sekarang.
Saya bisa ingat kalau lagi iseng baca diary online aja, hahaha.

Tapi entah karena terlalu dalam, DAN SERINGNYA..
Meski saya nggak ingat apa perlakuannya, tapi rasa sakit di hati itu abadi.

Dan ini bukan hanya terasa di hati, tapi keluar di tindakan saya.
Saya merasa damai dan bahagia sekali kalau dia nggak ada di rumah.
Dan saya sering merasa panik minta ampun, bahkan ketika dia tiba-tiba kasih kabar, kalau misalnya mau pulang.

Belum dengar suara kendaraannya saja, saya udah panik, deg-degan, nafas tersengal-sengal.
Apalagi setelah dia datang.

Seketika mood saya hancur, jadi malas ngapa-ngapain, pengennya tiduran atau menulis aja terus.
Bahkan saya nggak pernah lagi melihat mukanya, sejak beberapa tahun lalu.

Saya kadang masih mengobrol untuk hal basa basi dengannya, tapi saya nggak pernah melihat mukanya.

Sampai segitunya ya dampak sakit hati saya, saya nggak ingat apa yang bikin saya sakit hati, karena saya pikun banget, tapi beneran bikin mental saya rusak parah.

(NGGAK USAH NANYA, KENAPA NGGAK CERAI, SEARCH AJA TULISAN SAYA DI BLOG INI DENGAN TEMA CERAI!)

Jadi gitu ya para suami, mengapa ada istri yang terlihat cuek ketika suaminya mengalami kesulitan ekonomi, ya karena ilfil yang disebabkan oleh kedzalimanmu bertahun-tahun.


3. Suami nggak bisa diajak berkomunikasi


Ini sih masalah utamanya juga ya, kalau sulit berkomunikasi, pegimana bisa selesai masalahnya?
Sebenarnya, ada cara berkomunikasi yang efektif loh, agar komunikasi di antara suami istri bisa terjalin dengan baik.

Masalahnya adalah, dibutuhkan kedua belah pihak untuk bisa saling belajar berkomunikasi dengan baik, dan yang paling penting adalah, suaminya mau dulu diajak komunikasi.

Masalah besarnya, ada loh suami yang seolah alergi membahas hal-hal krusial termasuk keuangan, jadi biar kata keuangan udah hancur lebur, ya tetap aja nggak mau dibicarakan, jadinya nggak selesai-selesai, malah makin parah.


4. Suami hanya mau dimengerti, tapi tidak mau mengerti


Kalau bahas tentang saling mengerti, memang wajib dipahami dan disepakati dulu ya bersama, apa makna dari mengerti itu.

Karena biasanya, suami istri itu, merasa sudah saling mengerti.
Suami sudah mengerti istri, tapi istri tidak merasa dimengerti, demikian juga sebaliknya.

Apalagi masalahnya kalau bukan kesalahan keduanya memaknai pengertian itu.
Di mana suami pengennya dimengerti dengan istrinya harus A, yang istri lakukan B, baik A dan B itu, sama-sama benar, cuman tidak tepat guna aja ke yang membutuhkan.

Demikian juga sebaliknya.

Jadi, sepakati dulu bagaimana makna saling mengerti itu.
Dan lebih mudahnya sih, jangan emosi kepada pasangan, no matter what!

Kalau masalah saya, papinya anak-anak tuh, maunya saya belajar jadi cenayang.
Jadi, saya harus mengerti apa maunya, tanpa harus dia bicara.

Kebayang nggak sih?
Saya udah lost contact batin dengan dia selama bertahun-tahun.
Jangankan bisa ngerti batinnya, lah wong mukanya aja saya nggak tahu seperti apa bentuknya, hahaha.

Bahkan melihat fotonya aja saya nggak berani, selalu bikin mental saya down.
Mungkin salah satu penyebabnya karena dia gondrong kali ya, sementara saya benci banget seorang ayah yang anaknya sekolah di sekolah agama Islam yang mahalllllllllllllllllnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa minta ampun demi mengerti Islam, lah bapakeh urakan nggak Islami sama sekali.

Lalu, saya akhirnya diam saja, dan dia kesal karena dia merasa saya nggak bisa paham dia.
Ya begitulah orang egois, dia bersikap seolah-olah kami pasangan harmonis.

Dia nggak menganggap kalau saya yang dulu merengek ditinggal sebentar, saking bentar aja udah kangen, sekarang malah dengar dia mau pulang aja saya udah sesak nafas dan tertekan, adalah sebuah masalah mental yang luar biasa parah, karena sikap dzalimnya.


5. Suami malas!


Wah ini kayaknya topnya banget, buanyaaaaakkkkkkk banget dialami dalam hubungan suami istri.
Entah sebelum ada masalah ekonomi, suaminya udah malas, ditambah stres mikirin ekonomi makin malas.

Atau yang sebelumnya nggak malas-malas banget, jadi ikutan malas.

Jadi, ketika ada masalah keuangan, semua orang juga tahu kan ye, jawabannya ya adalah bekerja! cari uang!

Dan yang paling penting adalah, mendekatlah ke Tuhan, agar masalah kita bisa terasa lebih ringan dan lebih cepat berlalu.
Tapi, kenyataannya, banyak suami yang malah menjauh dari Tuhan, malah mendekat ke wanita lain. 


Penutup


Yang namanya rumah tangga, pasti akan mengalami yang namanya masa kesulitan ekonomi. Tapi, seharusnya hal itu bukan alasan untuk membuat hubungan rumah tangga jadi bubar.

saat suami kesulitan ekonomi

Toh masalahnya ekonomi, yaitu uang yang kurang.
Kalau kurang uang, ya kerja dong, biar dapat uang.
Bukan cerai, atau menyalahkan orang lain termasuk pasangan.

Dan percayalah, semua istri akan selalu mendukung suaminya, namun pastikan kalian suami yang baik ya, yang selalu mencintai istri sesuai kebutuhannya, bukan sesuai hatimu.

Jika kau anggap istrimu adalah belahan jiwamu, sahabat terbaikmu.
Maka percayalah, kau akan selalu memiliki sahabat terbaik, seumur hidupmu atau seumur hidup istrimu.
 

Sidoarjo, 30 Desember 2022


Sumber: opini dan pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey

2 comments for "Saat Suami sedang Kesulitan Ekonomi, Hampir Semua Istri Akan Mendukung, Namun..."

  1. Saya belum berumah tangga, ilmu kayak gini bener2 kita butuhkan untuk hidup berumah tangga kedepannya. Berumah tangga itu bukan hal yang mudah, ibadah seumur hidup yang ujiannya juga ga ringan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali, intinya ilmu kompromi dan tau batas komprominya :)

      Delete