Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman dan Tips Merawat Lansia Sakit di Rumah

Konten [Tampil]

merawat-lansia-sakit

Pengalaman merawat lansia buat saya adalah sebuah hal yang baru, meskipun kedua orang tua juga sudah sepuh. Tapi saya belum berkesempatan merawat lansia ortu yang sakit, karena faktor jarak.

Namun, saya tinggal berdekatan dengan mertua saya, dan usianya memang lebih tua dari orang tua saya. Lalu tibalah masa di mana, saya harus ikutan merawat ibu mertua, lantaran beliau sakit dan benar-benar tak bisa melakukan apapun, karena faktor usia.

Memang sih, saya nggak perlu tiap hari mengurus ibu, karena kami tidak tinggal serumah, dan juga anak-anak ibu mertua, alias ipar ada banyak.

Jadi, oleh bapak mertua, setiap anak dijatah untuk kebagian tugas menjaga dan merawat ibu dan jadinya saya kebagian merawat ibu seminggu sekali doang, itupun dikasih kebebasan. Di mana kalau nggak bisa ya nggak perlu dipaksakan.

Baca Juga : Menjadi IRT LDM Kadang Saya Bosan Mengurus Anak Kecil

Hal tersebut, karena saya memang punya kondisi berbeda dengan ipar lainnya, di mana anak-anak masih kecil, belum bisa mandiri. Jadi, kalau pas jadwal ngurusin ibu, anak-anak harus ikutan. Dan jika kebetulan jaganya nggak bareng ipar lainnya, ngeheklah si Rey.

Khususnya kalau pagi di hari Minggu, saya benar-benar kelimpungan mau urus yang mana dulu. Urus ibu? urus anak-anak? atau siapin sarapan bapak mertua dulu?.

That's why, setelah papinya anak-anak kembali kerja di luar kota, saya harus memastikan kondisi benar-benar fit, untuk bisa ikutan merawat ibu.


Ketika Lansia Sakit

Kalau ditanya ibu sakit apa?Jujur awalnya saya juga bingung. Jadi, ibu memang udah berusia 71 tahun. Masalah penyakitnya tuh cuman di sekitar sakitnya lansia, entah itu asam urat, gula darah sedikit tinggi, tekanan darah tinggi.

merawat-lansia-sakit

Namun ibu udah beberapa kali dirawat di rumah sakit. Terakhir tuh ketika saya hamil si Adik, dan ibu masuk rumah sakit gegara tulang pahanya retak karena jatuh gitu aja pas naik sepeda.

Baca Juga : Pengalaman Melahirkan Sesar di RSUD Dr. Soewandhie Surabaya

Namun, Alhamdulillah ibu masih bisa bertahan. Setelah dirawat berbulan-bulan, beliau bisa jalan dan beraktifitas kembali. 

Akan tetapi, sejak saat itu, ibu jadi sering merasa lemas tanpa sebab. Tahun lalu, ketika ibu sedang mandi, tiba-tiba saja beliau nggak bisa mengangkat tubuhnya dari bak mandi, mana nggak ada orang pulak.

Dan puncaknya ketika tahun baru kemaren, pas malam tahun baru, beliau diajak anak-anaknya untuk merayakan malam pergantian tahun di Batu. Eh hanya berselang 3 harian setelah itu, tiba-tiba ibu jadi drop, jatuh lemas begitu saja.

Semua keluarga panik, terlebih ketika dibawa ke klinik dikatakan kalau itu adalah gejala stroke. Sampai akhirnya dirawat di rumah sakit lagi, yang mana hingga pulang pun, nggak ada perubahan signifikan, selain ibu bisa kembali menelan.

Ketika awal drop, itu bahkan nggak bisa menelan, nggak bisa bicara, nggak bisa gerak sama sekali, sampai-sampai dipasangin selang dari hidung buat memasukan makanan cair, yang disebut sonde.

Saya sedih dong melihat keadaan ibu seperti itu, nggak ada perubahan, malah badannya makin kurus. Rumah terasa hampa tanpa ada ibu yang selalu aktif menyambut anak dan cucunya yang berkunjung.

Beliau hanya bisa terdiam di kasur, bahkan untuk balik kiri kananpun harus dibantu.

Saya jadi ikutan konsultasi ke dokter, dan akhirnya bisa menerima, kalau ternyata itu ya penyakit lansia. Alhamdulillah sih nggak ada penyakit yang menakutkan. Namun butuh perawatan super teliti, serta kesabaran tingkat tinggi dalam merawatnya. 

Baca Juga : Mertua Menantu Tak Akur, Salah Siapa?


Tips Merawat Lansia Sakit di Rumah

Meksi sedih ibu sakit, terlebih saya baru kala itu melihat lansia sakit tanpa sebab yang jelas kan ye, tapi akhirnya saya jadi mengerti bagaimana cara merawat lansia. 

merawat-lansia-sakit

Dan begini tips dari saya:


1. Siapkan fisik, mental dan kesabaran seluas samudera

Sejujurnya, ibu mertua adalah lansia yang bisa terbilang baik, karena beliau memang menderita  kesulitan berbicara. Bukan mensyukuri penderitaan ibu sih, tapi karena itulah beliau nggak atau juga belum pernah membentak kami yang menjaganya, hahaha.

Tapi kalau dengar dari banyak cerita teman, merawat lansia, apalagi sedang sakit itu, masya Allah banget tantangannya. Ibarat kata, masih mending mengurus anak bayi deh.

Karenanya, perlu banget menyiapkan mental yang kuat, serta kesabaran yang seluas samudera. Dengan demikian, kita bisa lebih sabar menghadapi tingkah pola lansia yang kadang menguras kesabaran caregiver-nya.

Bukan hanya itu, kesiapan fisik juga perlu, pastikan untuk selalu sehat dan fit, karena merawat lansia itu, nggak semudah merawat bayi, meskipun mirip dengan merawat bayi. 


2. Pahami dan jaga kondisi lansia

Dalam merawat lansia, apalagi jika lansianya sedang sakit, maka wajib banget mengetahui kondisi lansia. Baik itu kondisi kesehatan fisiknya.

Berapa tekanan darahnya, gula darahnya dan semacamnya. Pun juga jangan sembarangan menyentuh area tubuh lansia yang dikira menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman pada lansia.

Di sinilah letak tantangannya, karena kadang lansia susah makan, juga nggak mau bekerja sama ketika hendak dibersihkan. Misal ganti popok atau diseka, tapi lansianya nggak mau gerak sama sekali, hahaha.    

Baca Juga : Istri Bersolek Ketika Keluar Rumah itu, Untuk Harga Diri Suami


3. Atur jadwal makan dan keseharian lansia dengan disiplin

Bagi lansia sakit, mereka butuh mengkonsumsi obat setiap harinya, dan obat-obatan tersebut biasanya berjenis keras, karena we know kan ye, buat menormalkan kondisi tubuh yang fungsinya menurun.

Karenanya, sangat wajib untuk bisa mengatur jadwal makan dan keseharian lansia dengan disiplin, sebab hal itu berhubungan dengan konsumsi obat. Beberapa obat memang harus diberikan sebelum atau sesudah makan.

Pun juga, dengan mengatur jadwal keseharian lansia dengan disiplin, akan sangat bermanfaat membuat waktu untuk kita beristrahat, maupun mengerjakan pekerjaan lain, tetap tersedia.


4. Penuhi kebutuhan nutrisi dan serat lansia

Semua manusia butuh nutrisi yang sehat dan cukup untuk tubuh, juga serat. Apalagi lansia ya. Seiring dengan usia, metabolisme tubuh lansia sudah sangat mengalami penurunan yang signifikan.

Sehingga butuh banget bantuan nutrisi dan serat, untuk bikin tubuhnya tetap sehat, atau lebih cepat sehat.


5. Penuhi kebutuhan air minum lansia

Demikian juga dengan kebutuhan air minum lansia, jangan sampai lansia jadi kekurangan cairan dan mengakibatkan tubuhnya dehidrasi. 

Meskipun ini tantangan banget ya, karena kadang lansia malas minum air putih, maunya yang manis, sementara harus membatasi gula, agar kadar gulanya selalu stabil.


6. Pastikan lansia beristirahat dengan cukup

Yang tidak kalah penting juga memastikan waktu istrahat lansia tetap tercukupi, agar kondisi tubuhnya bisa selalu fit. Karenanya, penting untuk memastikan kondisi lansia selalu nyaman, agar bisa istrahat dengan nyaman juga.

Baca Juga : Anak Pertama Disebut Anak yang Dipaksa Tangguh Oleh Kondisi, Benarkah?


7. Pastikan tubuh lansia selalu bersih

Dalam kondisi yang sehat, beberapa lansia bahkan tidak mampu membersihkan tubuhnya dengan baik. Apalagi ketika sakit.

Di kondisi saya, ibu bahkan tidak bisa gerak sama sekali, lemas aja gitu. Nggak bisa ngomong juga malahan. Jadi,kitanya yang kudu ngeh dan peka akan keadaan tubuhnya.

Pastikan untuk rajin mengganti popoknya, menyeka tubuhnya dengan air yang bersih, jika memungkinkan rambutnya juga harus sering dikeramas.

Kukunya harus sering dipotong, karena kadang digunakan untuk menggaruk tubuhnya yang gatal sampai luka.


8. Rawatlah lansia dengan penuh kasih sayang dan kesabaran 

Dan dari semua yang kita lakukan, jangan lupa sertakan dengan cinta kasih serta lemah lembut dan sabar. Menghadapi lansia itu luar biasa banget sih ya butuh kesabaran.

Bahkan berkali-kali lipat dibandingkan menghadapi anak. 

Mood lansia seringnya kayak roller coaster, bentar-bentar bahagia, eh bentaran lagi sedih dan kesal. Beberapa orang mengatakan kalau sering kesal karena dibentak lansia.

Belum lagi kalau lansianya ngambek misalnya ya, mau digantiin popok tapi lansianya nggak mau gerak, dipaksa gerak eh badannya sakit.

Serbaaa salah, hahahaha.  

Namun kalau kita ikutan marah, jangan lupa, hati lansia itu nggak sama kayak bayi. Yang mudah memaafkan. Dan seringnya kalau suasana hati lansia memburuk, akan berpengaruh pada kesehatannya.

Baca Juga : Anak adalah Investasi dan Achievement Terbaik Saya, Maksudnya Gini! 


Kesimpulan dan Penutup 

Merawat lansia memang butuh banget kesabaran dan ketelatenan yang mutlak, karena lansia terutama yang sedang sakit, jadi mirip bayi, versi dewasanya.

Semua hal harus dibantuin, tapi tidak seperti bayi yang bisa dengan mudah kita angkat jika mengganti pakaian dan popoknya.

Belum lagi dengan urusan mood lansia yang naik turun dengan cepat, memastikan kebutuhan nutrisi, air putih dan kondisi kesehatannya stabil.

Apapun itu, merawat lansia insya Allah akan membuat kita memahami, betapa kita ini mahluk sosial. Ketika nanti kita diberi umur panjang, ada momen di mana kita butuh banget bantuan orang lain. So, ketika masih muda, banyak-banyaklah menabung kebaikan, bukan hanya untuk di akhirat, tapi juga untuk di hari tua. 

Sidoarjo, 16 Maret 2023

#KamisSehat

Sumber: pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Demikian artikel tentang pengalaman dan tips merawat lansia sakit di rumah, semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Pengalaman dan Tips Merawat Lansia Sakit di Rumah"