Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persiapan untuk Anak Menyambut Bulan Ramadan Ala Mami Rey

Konten [Tampil]

persiapan-anak-menyambut-puasa

Persiapan untuk anak menyambut bulan puasa buat saya itu penting banget, karena saya adalah pejuang LDM, which is mengurus 2 anak seorang diri, tanpa bantuan siapapun.

Jadi, yang namanya semua kegiatan di bulan ramadan nanti, menjadi tanggung jawab saya seorang diri. 

Mulai dari memastikan anak-anak, khususnya si Kakak ya, karena dia yang paling wajib puasa, sementara dia full day school sampai sore. Juga kebutuhan diri sendiri, baik fisik maupun mental, wajib terpenuhi oleh saya seorang diri.

Demikian juga dalam mewujudkan kebutuhan selama puasa tersebut, belanja keperluan selama puasa, masak buat sahur dan buka puasa. Juga tetap mengurus rumah dan anak-anak, tetap menjaga agar jadwal anak-anak bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga : Di Balik Anak yang Selalu Sehat dan Disiplin, Ada Ibu yang Idealis

Dan yang paling penting adalah, kegiatan saya sebagai mom blogger tetap harus berjalan. You know lah saya ngeblognya karena need money, bukan buat senang-senang doang hehehe.

So, kalau tanpa persiapan, rasa-rasanya terbayang aja udah mustahil ya, bisa saya realisasikan semuanya. Terlebih dengan output, kondisi saya dan anak-anak, tetap fit dan sehat baik fisik maupun mental.


Manfaat Mempersiapkan Anak Menyambut Bulan Ramadan

Ada banyak manfaat yang bisa kita, eh saya sih maksudnya, hahaha, dapatkan dengan mempersiapkan anak-anak menyambut bulan ramadan, di antaranya:

persiapan-anak-menyambut-puasa

1. Agar anak tidak 'kaget' dengan rutinitas selama ramadan

Hal utama yang menjadi 'momok menakutkan' setidaknya buat saya ya, di bulan ramadan itu adalah, anak-anak yang harus bangun untuk makan sahur. 

Otomatis, waktu anak tuh tentunya sangat berubah dan lebih banyak kegiatan. Si Kakak misalnya, insya Allah dia tetap masuk full day school, pulang sekolah setidaknya pukul 16.00 baru nyampe rumah.

Baca Juga : Sekolah Tatap Muka dan Sekolah Online, Mana yang menyenangkan Buat Ibu?

Sampai di rumah, rasanya udah nggak bisa diperbolehkan tidur sebentar, karena harus menanti buka puasa dan shalat Magrib. Si Kakak dan Adiknya terbiasa shalat di masjid, jadi pulang masjid harus buru-buru makan malam, terus shalat Isha dan diteruskan dengan shalat Tarawih.

Pulang Tarawih sekitar pukul 20.00, sampai rumah harus belajar sejenak untuk keesokan harinya. Biasanya sambil ngemil, biar ada nutrisi lain dan bisa minum lebih banyak, setelah seharian berpuasa.

Kemudian ngaji sebentar, gosok gigi, baru deh bisa tidur. Jadi waktu tidurnya sekitar pukul 21.00 sampai 21.30an. Itupun kalau nggak molor, kadang maminya lagi repot fokus ngeblog, eh anak-anak kebablasan ngemil sambil baca buku.

Nah, pukul 03.00 harus bangun untuk sahur, habis sahur kadang tidur sebentar buat menunggu waktu adzan subuh. Setelah shalat subuh, mandi, lalu tunggu jemputan untuk berangkat di pukul 6 pagi.

Jadwal dan kegiatannya, super padat. Bayangkan kalau si Kakak baru mulai menjalani hal itu di awal puasa nanti, bisa-bisa dia jatuh sakit karena waktu istrahatnya kurang.

Kalau adiknya sih mengikuti jadwal kakaknya, dan belum terlalu masalah ya, karena si Adik belum puasa secara penuh, dan juga lokasi sekolahnya cuman beberapa langkah dari tempat tinggal kami.   

Baca Juga : Pendidikan Dasar Anak Tidak Terulang dan Cerita Adik Masuk TK


2. Menyiapkan fisik dan mental anak selama ramadan

Dan yang paling utama dari mempersiapkan anak-anak dalam menyambut ramadan adalah, agar fisik dan mental mereka bisa siap dari awal.

Dengan rutinitas yang berbeda dari hari biasa. Khususnya part bangun sahur ini nih yang lumayan menantang banget kan ye, bikin waktu istrahat anak-anak jadi kurang dan terganggu.

Dibutuhkan penyesuaian sejak awal, setidaknya fisik dan mental anak-anak tidak terlalu 'kaget' ketika nanti memasuki ramadan.

Daya tahan tubuh anak-anak lebih kuat, karena udah dipersiapkan. Mental mereka pun tetap terjaga, karena sudah dibicarakan dan dipersiapkan jauh sebelumnya.  


3. Bantu Maminya lebih mudah mengurus semuanya selama ramadan

Nah ini juga yang paling utama, menjaga kesehatan mental dan fisik maminya. As you know kan ye, saya mengurus semuanya seorang diri.

Anak-anak bergantung sepenuhnya, hanya pada saya sebagai satu-satunya orang yang bisa mengurus mereka. 

So, saya dilarang sakit, dilarang ngamukan karena mental terganggu, haram malah hukumnya, hahahaha. 

Baca Juga : Ketika Lelah, Ibu Berhak Mengeluh!

Lah, kalau saya sakit, siapa yang akan bisa mengurus mereka?. Si Kakak memang udah lumayan mandiri sih untuk beberapa hal, dia bisa masak nasi, masak mie, goreng telur, cuci piring, bantu mandiin Adik.

Tapi, untuk masalah benar-benar straight dalam disiplin waktu, termasuk bisa bangun dini hari untuk menyediakan makanan sahurnya. Tentu saja masih sangat bergantung pada saya sebagai maminya.

So, kalau anak-anak dipersiapkan sepenuhnya menjelang ramadan, mereka bisa lebih siap menjalani ramadan. Kondisi mental fisik mereka tetap baik. Dan itu pastinya akan sangat membantu meringankan tugas maminya banget.


Poin Penting Persiapan untuk Anak Menyambut Bulan Ramadan Ala Mami Rey

Lalu apa saja sih, poin-poin penting, persiapan untuk anak, dalam menyambut puasa nanti?. Kalau saya, melakukan beberapa hal ini:

persiapan-anak-menyambut-puasa

1. Mulai menerapkan jadwal selama ramadan

Meski kadang tidak berjalan dengan sempurna, tapi saya selalu membuatkan jadwal bersama anak-anak. Ini penting, biar saya nggak selalu mengandalkan ke'cerewet'an saya dalam mengurus mereka, hahaha.

Dan selama bulan ramadan nanti, tentu saja jadwal anak-anak sangat berubah, terutama dalam part jadwal dan waktu tidur mereka.  

Karenanya, sejak beberapa minggu menjelang ramadan, saya udah mulai membiasakan anak-anak untuk lebih disiplin khususnya untuk waktu tidur dan bangun.

Baca Juga : Pentingnya Manajemen Waktu Bagi Mom Blogger


2. Lebih rajin mengajak si Kakak Puasa

Si Kakak sebenarnya udah sering puasa Senin - Kamis sejak akhir tahun lalu. Sayangnya, karena papinya sempat pulang dan beberapa waktu bareng anak-anak, kacau dah kebiasaan itu.

Jadi, menjelang puasa, saya kembali membiasakan si Kakak untuk sering puasa sunah. Ini penting dan bermanfaat, karena selain melatih fisik dan mental anak dalam menahan lapar dan haus nanti. Pun juga sekaligus mempraktikan jadwal bulan puasa, which is ada kegiatan bangun sahur yang menantang. 


3. Ngobrolin poin-poin penting selama ramadan

Yang paling penting juga adalah, kami ngobrolin bersama tentang poin-poin penting selama bulan puasa nanti. Baik itu masalah jadwal yang pastinya akan super duper ketat.

Menjelaskan bagaimana si Kakak wajib banget tidur maksimal pukul 21.30, serta menjelaskan konsekwensinya jika dia melanggar jadwal tidur tersebut.

Termasuk membahas mengenai kegunaan makan sahur, ini penting banget terutama di pertengahan bulan biasanya anak-anak udah malas makan sahur.

Juga mengenai pentingnya tetap minum air dengan cukup di bulan puasa, ini tantangan juga loh, karena bahkan kita orang dewasa aja kadang sulit memenuhi kebutuhan air putih.

Masalah shalat tarawih juga wajib dibahas, karena sekarang si Kakak selalu diikuti adiknya untuk shalat di masjid, dan masalahnya adalah, di masjid banyak anak-anak yang suka usil. Dan si Adik jadi ketularan usil.

Jadi, sejak jauh-jauh hari, saya udah ajak anak-anak ngobrolin tentang masalah tersebut, biar nanti ketika bulan puasa tiba, mereka sudah terbiasa dan siap sepenuhnya. 

Baca Juga : Anak Lelaki Rajin Shalat di Masjid Meski Tanpa Ajakan Ayah, Ini Caranya!


Kesimpulan dan Penutup

Mempersiapkan anak-anak menyambut bulan ramadan itu penting, agar anak jadi terbiasa dan tidak terlalu 'kaget' atau shock ketika tiba waktu puasa.

Karena tentunya selama puasa nanti, ada banyak hal-hal yang menantang, yang harus dihadapi, khususnya bagi mom blogger pejuang LDM seperti saya.

Dan poin penting dari persiapan untuk anak juga nggak terlalu ribet kok, hanya dengan membiasakan anak akan jadwal baru di bulan ramadan. Serta selalu mengajak anak-anak mengobrol tentang hal-hal yang akan kami hadapi selama ramadan nanti.

Dengan demikian, anak-anak lebih siap menghadapi waktu dan rutinitas baru di bulan ramadan. Sayapun sebagai ibu, jadi sangat terbantukan.

 

Sidoarjo, 10 Maret 2023

Sumber: pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Demikian artikel tentang persiapan penting untuk anak dalam menyambut bulan ramadan ala Mami Rey, semoga bermanfaat.   

14 comments for "Persiapan untuk Anak Menyambut Bulan Ramadan Ala Mami Rey"

  1. Mbak Rey kerennn
    Saya pun dulu ngurus in anak, malah 4 orang
    Tapi yang pasti gak bisa sambil ngeblog dan ngurusin medsos karena butuh effort luar biasa
    Sukses ya mbak

    ReplyDelete
  2. mengajak anak mengobrol memang cara terbaik meningkatkan kualitas bonding dan ini akan menjadi value dia di kemudian hari. termasuk bagaimana menyambut ramadhan dengan suasana keluarga yang hangat. keren sekali mami rey.. selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan yaa

    ReplyDelete
  3. Ponakan daku juga sedang berlatih persiapan sambut Ramadhan. Walau sih tetep ada konyolnya, "Aunty besok kita lebaran" wkwkwk.. puasa aja belon udah bilang besok lebaran hehe.
    Siip nih ulasannya kak Rey karena insightfull juga buat daku

    ReplyDelete
  4. Mempersiapkan anak menyambut Ramadan memang perlu sekali ya, Mbak. Istilahnya pemanasan dulu. Dan Insya Allah anak-anak nantinya tidak kaget dan enjoy menjalankan puasa. Dan PR itu dari dulu sampai sekarang, masih susah membangunkan anak-anak sahur. Tar dulu.. tar dulu hahaha.

    ReplyDelete
  5. Sebagai orang tua harus paham kondisi anak, namun juga harus tahu bagaimana mengajak dan mengajarkan anak untuk menunaikan puasa sejak dini

    ReplyDelete
  6. Inspiratif mbak Rey
    Memang penting ya mbak mempersiapkan anak memasuki bulan Ramadhan
    Biar anak siap saat bulan mulia ini datang

    ReplyDelete
  7. Bener kak, Ajarkan kepada anak-anak tentang makna puasa dan tujuannya. Ajarkan bahwa puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari perilaku buruk seperti mengumpat, berbohong, dan bersikap kasar terhadap orang lain.

    ReplyDelete
  8. sesama pejuang LDM aku paham banget kondisi begini. Semoga selalu diberi kekuatan ya mbak. Dan kunci memahamkan anak akan bulan ramadhan emang butuh persiapan matang ya, biar ibadah emaknye juga berkah

    ReplyDelete
  9. Setuju banget sebaiknya anak-anak perlu dipersiapkan sebelumnya ya jadi lebih mudah menyesuaikan diri dan merasa nyaman

    ReplyDelete
  10. Kalau anak masih usia lima tahun, apa aja sih mbak yang perlu kita siapkan untuk dia menyambut bulan Ramadhan?

    ReplyDelete
  11. Komunikasi ini kunci pertama ya, kak Rey.
    Memang gak mudah mengajak kebaikan karena selalu ada godaan. Tapi in syaa Allah percaya banget kalau fitrahnya anak-anak adalah meniru dan menjalankan kebaikan, sehingga terus diusahakan memberi contoh dan mengajak pada kebaikan di bulan Ramadan hingga setelahnya.

    ReplyDelete
  12. Percaya sih, kalau udah dikomunikasikan terlebih dahulu dengan anak terkait puasa ramadan ini, akan membjat mereka lebih mudah *walau mungkin ada bumbu sedikit drama* memahami apa yang perlu dilakukan selama puasa berlangsung

    Soalnya dulu juga membersamai ponakan yg puasa ramadan

    ReplyDelete
  13. Memang butuh pembiasaan agar anak-anak gak kaget dengan rutinitas yang sedikit berubah saat ramadhan ya mbak. itu juga yang aku lakukan pada kedua anakku.

    ReplyDelete
  14. Mempersiapkan anak menyambut bulan Ramadhan memang penting banget. Lama2 anak akan paham dengan sendirinya dan menikmati rutinitas berpuasa selama bulan ramadhan. Selamat berpuasa ya mba, semoga berkah selalu

    ReplyDelete