Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Anak Puasa di Bulan Ramadan, Parents Wajib Perhatikan ini!

Konten [Tampil]

anak-puasa-di-bulan-ramadan

Anak puasa di bulan ramadan, apalagi puasanya sebulan penuh tanpa batal seharipun, rasanya tuh jadi parents bakalan bangga dan terharu.

Namun dibalik kebanggaan kita, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan, terkait dengan kondisi fisik dan mental anak, terlebih jika anak sedang dalam masa pertumbuhan.

Waktu saya kecil dahulu, mama saya khususnya, melarang saya puasa ketika ramadan tiba. Alasan mama, takut saya sakit. Dan kekhawatiran mama itu beralasan sih, karena saya dan kakak dulunya, kalau sakit tuh, biar kata cuman demam biasa, udah berasa sakit kronis, hahaha.

Setelah menjadi ibu, saya baru menyadari kalau apa yang ditakutkan mama tersebut adalah benar adanya. Karena ketika anak berpuasa di bulan ramadan, ada banyaaakk banget hal-hal yang mengacaukan kesehatannya.

Tentunya hal itu bukan berarti kita harus melarang anak belajar menjalankan perintah Tuhan-Nya. Tapi menjadikan kita, khususnya ibu, untuk lebih peduli beberapa hal tentang kondisi anak.

Ada beberapa hal yang wajib parents perhatikan menyangkut kondisi anak, ketika puasa di bulan ramadan, di antaranya:

Baca juga : Cerita Hari Pertama Puasa Bersama Anak-Anak


1. Kebutuhan Air Putih Anak Tercukupi

Jangankan anak-anak ya, orang dewasa juga banyak yang mengalami kurangnya asupan air putih selama ramadan. Hal ini dikarenakan waktu makan dan minum yang terbatas, sehingga butuh perhatian lebih untuk bisa memenuhi kebutuhan minum.

Demikian juga si Kakak yang memang sudah berpuasa secara penuh sejak beberapa tahun lalu. Bahkan si Kakak juga udah terbiasa puasa sunah. Namun untuk masalah minum air putih, butuh banget usaha keras saya untuk selalu mengingatkannya mau minum banyak ketika buka puasa hingga sahur.

Hal ini bertambah jadi penting banget, mengingat tubuh si Kakak yang kurus. Rasanya kok kasian banget kalau dia kurang minum air putih, bikin badannya bukan hanya kurus semata, tapi juga terlihat 'kering', hahaha.

Belum lagi, kurangnya minum air putih, bikin si Kakak lemas selama berpuasa. Keadaan jadi lebih menantang karena dia masih harus sekolah, pulang ke rumah pukul 14.30an. 

Dan karena sudah sore, biasanya saya melarangnya untuk tidur, karena hanya bikin si Kakak jadi sakit kepala ketika dibangunkan, dan jadi sulit tidur di malam hari. 

Jadi, kebayang deh bagaimana 'cerewet'nya mami Rey mengingatkan si Kakak untuk minum air putih setiap saat. Ketika sahur, terlebih saat buka puasa, sebelum tarawih, sepulang tarawih.

Sampai-sampai saya sendiri capek mendengar ke'cerewet'an diri, hahaha.


2. Nutrisi Anak Tercukupi 

Bulan ramadan itu identik dengan takjil berupa camilan manis, minuman es yang manis dan semacamnya. Dan tentu saja anak-anak sulit untuk menghindari takjil camilan tersebut.

anak-puasa-di-bulan-ramadan

Tidak jarang, karena sudah kenyang duluan makan camilan, anak jadi malas makan nasi. Mungkin ada yang bilang, nutrisi kan nggak cuman dari nasi dan lauknya.

I know, tapi hal tersebut nggak akan jadi masalah, kalau takjil camilan yang anak konsumsi itu kaya nutrisi. Lah anak-anak makannya gorengan, roti dan lainnya, nutrisinya di mana cobak itu? 

Karenanya, penting banget mengatur jadwal makan anak ketika buka puasa dan sahur, agar anak lebih mengutamakan menu makanan utama yang kaya nutrisi. Setelahnya baru deh boleh konsumsi camilan manis atau semacamnya.

Baca juga : Contoh Makanan Nutrisi Tinggi untuk Anak


3. Waktu Tidur Anak Tercukupi

Yang namanya anak di masa pertumbuhan, butuh banget yang namanya tercukupi akan waktu istrahatnya, dalam hal ini waktu tidur. 

Ada begitu banyak manfaat tidur bagi anak, mulai dari meningkatkan stamina anak, mendukung tumbuh kembangnya, hingga mencegah berbagai penyakit.  

Ini tantangan luar biasa sih buat saya, karena pola tidur anak-anak juga agak sulit ya, dan anak-anak masih sekolah hingga mendekati lebaran. 

Di mana, si Kakak khususnya, akan kesulitan tidur di malam hari, kalau dia tidur siang di atas pukul 12 siang, apalagi setelah Ashar. Sementara dia pulang sekolah dan sampai di rumah pukul 14,30an.

Malamnya, dia baru sampai rumah di pukul 20.45 atau 21.00, karena setelah tarawih, dia ikut tadarus di masjid (sekalian main tipis-tipis, hahaha).

Sampai di rumah, dia masih mau ngemil, harus setor hafalan Al-quran, lalu gosok gigi dan tidur, tidak jarang dia bisa tidur di pukul 22.00, dan dibangunkan sahur di pukul 03.15.

Dengan kondisi seperti itu, praktis waktu tidur si Kakak hanya kurang lebih 5-6 jam setiap harinya. Karenanya di waktu weekend, saya minta dia tidur setelah shalat Dhuha di pagi hari, dan bangun menjelang dhuhur. 


4. Kondisi Fisik dan Mental Anak 

Yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai parents kita harus benar-benar peduli dengan kondisi fisik juga mental anak. Kesehatan fisiknya, bisa terjaga dengan memperhatikan poin 1-3 di atas.

anak-puasa-di-bulan-ramadan

Dan bukan hanya dapat mendukung kesehatan fisik, hal tersebut juga berpengaruh terhadap kondisi mentalnya. Anak-anak yang tidurnya kurang karena dibangunin di waktu sahur, serta di'paksa' makan sahur dengan makanan yang penuh nutrisi.

Belum lagi ketambahan dengan beberapa kewajiban anak, misal harus tadarus, setor hafalan Al-quran. Fiuhhh... jangankan anak-anak ya, orang dewasa juga lama-lama bosan dan merasa burn out dengan hal tersebut.

Di sinilah peran kita sebagai parents yang harus sepenuh hati dan ikhlas mendampingi anak-anak, memberikan semangat agar anak-anak bisa menjalani semua rutinitas menantang di bulan suci ramadan ini.

Baca juga : Puasa di Rumah itu Menyenangkan


Kesimpulan dan Penutup

Punya anak yang bisa puasa atau belajar puasa sejak dini itu adalah sebuah berkah yang membanggakan sekaligus mengharukan. 

Namun, sama dengan orang dewasa yang tentu saja harus menjalankan rutinitas bulan ramadan yang menantang. Anak-anak juga demikian.

Karenanya, parents wajib banget mendampingi anak ketika berpuasa. Dan memperhatikan hal-hal penting menyangkut kondisi kesehatannya, baik fisik maupun mental.

Di antaranya, memperhatikan kebutuhan air putih, nutrisi, waktu istrahat serta kondisi mental anak. Semoga anak-anak kita tumbuh menjadi anak-anak shalih/a, yang menjadi investasi akhirat buat kedua orang tuanya, aamiin.

 

Sidoarjo, 29 Maret 2023

#RabuParenting

Sumber: pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Demikian artikel tentang hal-hal yang wajib diperhatikan parents ketika anak puasa di bulan ramadan, semoga bermanfaat. 

Post a Comment for "Anak Puasa di Bulan Ramadan, Parents Wajib Perhatikan ini!"