Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Anak SMA Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi? Saya sih Yes!

Konten [Tampil]

anak-sma-masuk-sekolah-pukul-5-pagi

Anak SMA di NTT masuk pukul 5 pagi, hal itu merupakan keputusan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Namun karena ramainya protes yang berdatangan, jam masuk tersebut dimundurkan hingga pukul 05.30 pagi.

Beragam protes berdatangan dari segala aspek, mulai dari aspek agama Islam, which is memikirkan, jika jam segitu masuknya, terus anak-anak bisa nggak shalat subuhnya?

Atau dari banyak orang yang memikirkan segi kebutuhan tidur buat anak-anak dalam masa pertumbuhan. Di mana mereka berpendapat, jika anak-anak bangun pukul 4 subuh, terus mereka harus tidur jam berapa agar kebutuhan jam tidurnya tercukupi?.

Baca juga : Ibu Berhak Mengeluh Ketika Lelah!


Alasan Diberlakukan Anak SMA Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi di NTT

Dari situs Tempo yang saya baca, ada beberapa alasan, mengapa gubernur NTT mengeluarkan keputusan yang kontroversial tersebut, di antaranya :

anak-sma-masuk-sekolah-pukul-5-pagi

  • Agar siswa khususnya setingkat SMA, terbiasa bangun pukul 04.00 setiap pagi.
  • Agar siswa terbiasa tidur paling lambat pukul 22.00 setiap malamnya.
  • Untuk melatih kedisiplinan siswa.
  • Untuk membangun etos kerja, dan tidak ada tambahan rombongan belajar.
  • Menciptakan generasi yang unggul. 

Namun beberapa pihak menolak kebijakan tersebut, dengan alasan bisa terjadi risiko dan efek samping yang dialami anak-anak, jika sekolah dimulai terlalu awal.

Di antaranya, anak-anak akan:

  • Sulit berkosentrasi karena kurang tidur.
  • Kesehatan mental bisa terganggu (ampun yak, zaman now itu, dikit-dikit mental, hehehehe).
  • Meningkatkan risiko depresi.
  • Meningkatkan risiko kecelakaan, karena berkendara ketika masih ngantuk.
  • Meningkatkan berbagai risiko kesehatan seperti diabetes, obesitas hingga kardiovaskular.

 

Anak SMA Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi? Saya sih Yes Banget. Ini Alasannya!

Jujur ya, membaca alasan penolakan kebijakan tersebut, bikin saya senyum-senyum keki sendiri. Apa ya? buat saya (sekali lagi ini dari opini saya), zaman now itu kok, setiap kali ada kebijakan baru.

anak-sma-masuk-sekolah-pukul-5-pagi

Udah deh, ramai-ramai menolak dengan seribu satu alasan. Belum juga dipikirkan dengan baik sisi positifnya.

Belum juga didengarkan dan dicari tahu apa alasan dari kebijakan tersebut. Udah berbondong-bondong sibuk berteriak menolaknya.

Padahal, tidak ada sebuah kebijakan yang dibuat, tanpa alasan. Apalagi untuk kebaikan, untuk pendidikan ya.

Beda lagi nih, kalau gubernurnya memberikan kebijakan, misal anak sekolah wajib beli buku A, nah yang begini-begini kan berhubungan dengan 'do it' aka duit, hahaha.

Nah ini enggak loh, gubernurnya memutuskan sebuah kebijakan atas hal-hal yang masuk akal. Memang berat sih, tapi plis lah, ini udah 2023 woeee....

Coba deh, pada main ke banyak blog para blogger, tuh buanyaaakkkk banget yang bahas tentang kurikulum internasional. Di mana kurikulum tersebut sangat penting untuk mendukung generasi muda bisa bersaing di era globalisasi.

Tapi, udahlah, nggak usah berharap yang muluk-muluk dulu deh, sampai bikin anak kita kuliah di Sampoerna University yang mihilnya bikin pengsan itu!  

Bagi kita dengan segala keterbatasan ini, bisa kok mendidik anak-anak kita, generasi muda kita, untuk tetap bersaing di kancah internasional, salah satunya? ya dengan DISIPLIN!

Baca juga : Cara Mengajarkan Anak Manajemen Waktu Sejak Dini Ala Rey

So, buat saya, pas dengar kebijakan ini, tentu saja langsung bilang 'setuju banget nget!

Mengapa? karena:


1. Saya tidak yakin, semua anak SMA zaman sekarang, bisa tidur di pukul 9-10 malam

Saya ngakak banget pas baca beberapa tulisan who called pakar parenting lah, ini lah itulah, yang bahas tentang risiko anak SMA yang kurang tidur.

Banyak yang bilang, anak SMA itu, sangat butuh waktu tidur yang cukup minimal 7-8 jam per hari.

Karena yang ada di pikiran saya adalah? 

EH INI BENERAN, DI MASA SEKARANG, SEMUA ANAK SMA TIDURNYA BISA 8 JAM SETIAP MALAM?

Saya berpikir, beneran tuh semua anak SMA, nggak pakai sekrol hape dulu sebelum tidur? 

Beneran, semua anak SMA, bisa menahan godaan ngecekin notifikasi di TikTok? Ig? Twitter?

Beneran nih, yang setiap malam begadang sekrol hape, cuman mamak-mamak kek si Mami Rey ini? hahahaha.

Sejujurnya saya nggak yakin sama sekali, hahahaha.

Berkaca di pengalaman pribadi, saya yang udah mamak-mamak aja, nggak sekali dua kali kebablasan scroll hape, lantaran pas mau tidur, tapi ingat ada kerjaan yang belum selesai.

Kerjaannya kayak ikutan support like IG gitu misalnya, otomatis kan bikin saya kudu buka IG, dan you know lah IG itu banyak konten menarik, dan niat hati cuman kerja 15 menit, bener sih kerjanya 15 menit. Tapi scroll konten IGnya 1 jam, hahahaha.

Baca juga : Drama Aturan Keras Dalam Grup Support Like Instagram

Si Kakak yang kelas 6 SD aja, susah payah luar biasa saya menjaga, agar dia bisa kenal waktu kalau scroll HP. Kenyataannya, jangankan scroll hape, dia baca komik aja ya, kalau saya nggak ingatin, bablas dah sampai tengah malam.

Apalagi anak-anak SMA yang mulai sulit diatur parents-nya.

Justru, saya merasa itulah alasan utama, mengapa Gubernur NTT berpikir ngasih tantangan masuk sekolah pukul 5 pagi. Karena dengan tantangan itu, anak-anak SMA akan sadar betul, apa yang akan mereka hadapi, kalau nekat mengikuti keinginannya begadang.

Apalagi begadangnya cuman karena sleep romantisan sama hape, hahaha.  

Jadi, sungguh lucu kalau ada yang membahas tentang masalah anak SMA butuh waktu tidur yang cukup. Yakinkan dulu, emang kalau mereka masuk sekolah pukul 6 atau 7 pagi, malamnya mereka akan tidur maksimal pukul 10 malam?.

Yakin?

Baca juga : Pengasuhan dengan Paksaan Ke Anak Tidak Selamanya Buruk


2. Bangun lebih pagi, punya banyak manfaat positif

Coba deh baca semua teori kesuksesan, kebiasaan orang-orang sukses. Bahkan kebiasaan orang yang hidupnya nggak banyak masalah berat.

Mentalnya sehat, fisiknya sehat. 

Coba diteliti apa poinnya? saya yakin 100% pasti selalu ada tersisipi.

"Bangun lebih pagi!"

Itu berlaku buat semua pemeluk agama loh. Apalagi buat muslim yak.

Yang benar aja karena anak masuk pukul 7, terus bangunnya pukul 6 biar tidurnya cukup. Terus shalat subuhnya kapan? dalam mimpi, gitu? hehehe.

Kenyataannya, bangun lebih pagi itu, punya sejuta manfaat. Bagi yang muslim bisa shalat subuh tepat waktu, bahkan bisa kebagian waktu dan terbiasa shalat tahajud. 

Bagi yang non muslim, bisa punya waktu lebih untuk melakukan rutinitas pagi yang bikin fisik dan mentalnya lebih sehat dan siap menjalani hari dengan semangat.

Misal, bisa melakukan olahraga ringan, bisa meditasi, atau melakukan hal-hal positif lainnya dengan mindfulness, tanpa dikejar waktu berangkat sekolah atau kerja.

Baca juga : Kebiasaan Baik yang Bikin Hidup dan Keuangan Jadi Sehat

 

3. Tantangan anak bangun lebih pagi, akan membiasakan anak dan orang tua terbiasa disiplin hidup

Nah ini kunciannya! banyak yang menolak keputusan anak SMA masuk pukul 5 pagi, karena beberapa alasan yang jadi tantangan, misal:


Waktu shalat subuh muslim

Solusinya? dibicarakan dengan pihak sekolah dong, sesuaikan dengan waktu shalat subuh di NTT. Kalau memang shalat subuh mendekati pukul 5 pagi, maka salah satu solusinya, sekolah wajib menyediakan mushala atau ruangan khusus siswa muslim melaksanakan shalat subuh.

Namun, kenyataannya kan hingga saat ini, beredar kabar bahwa waktu masuk anak SMA sudah dimundurkan jadi pukul 05.30, jadi sebenarnya nggak ada masalah lagi kan.

Takut telat antara shalat subuh dan waktu berangkat sekolah? dihitung waktunya atuh Mak Pak! Misal shalat subuh di NTT sekitar pukul 04.50an. Maka usahakan anak-anak bangun pukul 4, langsung mandi, pakaian, sarapan kemudian nunggu shalat subuh.

Setelah shalat subuh? langsung berangkat dong! 

Sebenarnya ini nggak masalah loh, apalagi buat para kaum muslim ya. Kita tuh diikat sama waktu shalat loh, ada yang namanya shalat subuh, jadi apapun alasannya, bangun subuh itu wajib!.

Baca juga : Membiasakan Anak Shalat Subuh Berjamaah Di Masjid Setiap Harinya


Waktu tidur anak jadi berkurang

Solusinya? makanya jangan begadang Mak Pak! lah kan sebenarnya menurut saya nih ya, keputusan diberlakukan anak SMA masuk pukul 5 pagi itu. Untuk MEMAKSA ANAK-ANAK BIAR NGGAK BEGADANG!

Iya, bener, MAKSA! kalau nggak dipaksa, mau sampai kapan anak-anak dibiarkan begadang mulu setiap malamnya?

Dengan anak-anak harus bangun pukul 4 subuh, mau nggak mau mereka harus memaksa diri untuk tidur maksimal pukul 10, atau seharusnya pukul 9 malam udah tidur dong ya!.

Awalnya emang berat banget, tapi bayangkan kalau anak-anak udah terbiasa tidur pukul 9 dan bangun pukul 4 pagi? Insya Allah akan berkurang beban parents yang sebel karena anaknya begadang mulu, hahahaha.

Dan seperti yang saya bilang, mau anak SMA masuk pukul 6 atau 7 pagi, tidak menjamin anak-anak bisa punya waktu tidur yang cukup. Ya kali di era digitalisasi yang ibaratnya pisau bermata dua sekarang ini.

Duh ya, godaan hape di waktu mau tidur itu, luar biasa banget dong. 

Baca juga : Menciptakan Bonding Melalui Screen Time Bareng Anak


Orang tua akan lebih repot karena harus bangun lebih pagi menyiapkan anak-anak sekolah

Iya banget! apalagi kalau ortunya memang nggak bisa tidur cepat ya, ada kerjaan yang harus diselesaikan.

TAPI......

Plis lah, itu anak SMA woe, bukan anak TK atau SD. Selain wajib dilatih disiplin, pun juga wajib dilatih mandiri.

Parents bisa menyikapi dengan menyediakan sarapannya ketika malam hari. Masak sarapan yang simple, dan bisa dipanaskan kembali ketika subuh.

Lalu, biarkan anak untuk terbiasa bangun sendiri, jangan selalu bergantung harus dibangunkan parents mulu. Emang parents-nya mau nyertain anak-anak sampai mereka tua bangka? astagahhhh gemes, hahaha.

Intinya, menurut saya, kebijakan pemberlakuan anak SMA masuk lebih pagi itu, amat sangat positif banget, karena bukan hanya anak-anak, tapi orang tua juga mau nggak mau harus ikutan disiplin terhadap waktu.

Dan memang itulah tujuannya kan? DISIPLIN!

Kita sebagai bangsa yang tidak kaya raya kek Amerika, belum bisa menerapkan kurikulum internasional. Boro-boro kurikulum dunia yang terbaik kita terapkan ya. Mau nerapin metode montessori buat anak-anak aja, terhalang dana banget nget, hahaha.

Tapi, masa iya kita duduk diam meratapi nasib aja melulu. Masa iya kita nggak mau bangkit, memaksimalkan hal-hal yang memungkinkan untuk kita lakukan?

Salah satunya, ya perbaikan mental.

Mengembalikan semangat juang orang Indonesia asli sejak dulu. Di mana dulunya semangat juang kakek nenek kita merebut kemerdekaan negara ini luar biasa banget.

Nggak pakai senjata canggih dong, tapi buktinya bisa menang melawan penjajah. So, saya pikir sangat baik jika kurikulum merdeka yang dimaksudkan untuk memberi kebebasan sekolah menerapkan program pendidikannya sendiri disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.

Kalau belum bisa menerapkan hal-hal yang terkendala dana, ye kan membentuk anak disiplin bisa dimulai dari hal-hal kecil yang nggak pakai dana besar.

Kayak bangun lebih pagi itu. 

Baca juga : Membiasakan Anak Hidup Rapi Sejak Dini Ala Mami Rey


Kesimpulan dan Penutup

Sebagai seseorang dengan no skill khusus kayak saya, jujur nih saya hanya bisa mengandalkan disiplin dan ulet dalam bersaing.

Jadi, tentu saja saya merasa sangat setuju ketika mendengar ada ide cemerlang memberlakukan anak SMA masuk lebih pagi.

Saya pikir, di tengah gempuran persaingan luar biasa ini, harus ada sebuah terobosan baru yang bisa dilakukan, untuk memaksimalkan kecerdasan mental dan fisik anak-anak sekolah.

Kalau untuk hal-hal yang akademis, memang seringnya terkendala dana ya. Tapi masih banyak kok hal penting yang bisa dilakukan untuk menciptakan generasi lebih baik. Salah satunya, dengan melatih paksa anak-anak tentang disiplin.

Karena plis lah, mau sehebat apapun anak-anak, generasi masa kini. Kalau nggak disiplin, nggak pandai manajemen waktu, ya kali bisa bertahan.

So, saya kasih aplaus luar biasa atas kebijakan bapak Gubernur NTT tentang anak SMA masuk pukul 5 pagi, dan akhirnya jadi pukul 05.30 pagi.

Yuk, semangat parents

Sidoarjo, 02 Maret 2023

Sumber: 

  • Opini pribadi
  • https://grafis.tempo.co/read/3242/alasan-diberlakukannya-aturan-siswa-masuk-jam-5-pagi-di-ntt diakses 02 Maret 2023
Gambar: Canva edit by Rey dan berbagai sumber

Demikian artikel tentang anak SMA masuk sekolah pukul 5 pagi di NTT yang menurut saya punya banyak manfaat. Semoga bermanfaat.

34 comments for "Anak SMA Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi? Saya sih Yes! "

  1. Ada benarnya juga ya. Setiap permulaan itu memang sulit. Lama2 jadi terbiasa. Kuncinya pentingnya adalah membiasakan diri bangun pagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Bu, semua hal yang positif, yang penting didukung aja dulu, jadi bisa langsung implementasi pakai uji coba, dan dipelajari apa yang kurang-kurangnya.

      Kalau belum apa-apa udah mikir yang sulit aja, terus kapan dong generasi kita, khususnya bagi yang nggak punya modal kek sultan, bisa lebih maju?

      Delete
  2. Kebayang bapak ibu yang berjuang mbangunin anak2 di NTT sana baca artikel ini hehehee... hayuuk semangat ya parents... Insya Allah bisa kalau sudah terbiasa. Biar makin disiplin yaa... Bangun sepagi mungkin biar rejeki ga dipatok ayam kalau simbah bilang dulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin, semoga semua ortu diberi kekuatan untuk bisa mengantarkan generasi yang lebih baik :)

      Delete
  3. Saya sebenarnya kurang setuju. Beda pendapat nggak apa-apa, kan, Mbak. Selain mereka mengantuk dan nggak konsentrasi di kelas, bahaya mengintai kalau subuh berangkat ke sekolah. Masih gelap gitu, rawan kriminal di tengah jalan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentu boleh dong Mba, tentu saja kebijakan tersebut harus diuji cobakan dulu, dan kalau enggak dilakukan, bagaimana bisa tau apa kendala secara nyatanya kan :)

      Delete
  4. Semoga semua kebijakan yang dibuat oleh sekolah-sekolah bisa benar-benar bermanfaat buat para siswa ya.

    ReplyDelete
  5. Saya jadi mikir, dengan anak2 sekolah jam 5 pagi... apakah kendaraan umum juga dibuat bisa beroperasi subuh hari? Soalnya anak2 yang naik angkutan umum pasti kelabakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan karena ada kebijakan ini, serta udah berjalan, jadinya tahu dengan jelas kendalanya apa Mba, semoga mereka bisa beradaptasi.
      Dan semoga bisa menginspirasi kita semua

      Delete
  6. Aku sih ngga apa2 yg ini wkwkw lihat anak Korea juga mereka belajar sampe jam 12 malam pun. Cuman yang kemarin kontroversi ditambah lagi tuh kak, PNS masuuk jam 5 wkwkw padahal mereka ada keluarga juga loh huhu sedih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut teman saya di NTT, PNS masuk pukul 05.30 dan ternyata sebagian daerah anak sekolah tetap masuk pukul 5 dan PNSnya pukul 05.30

      Semoga warganya bisa segera beradaptasi dengan baik :)

      Delete
  7. Setiap perubahan itu selalu ada pro kons, dan seharusnya semua pihak terkait melakukan uji coba terlebih dahulu apakah efektif atau sebaliknya, kita lihat saja dahulu hasilnya seperti apa dan setelah itu wajib dikaji ulang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Mba, justru karena udah diterapkan, jadinya tahu apa saja kendalanya secara nyata. Semua program juga bisa berjalan dengan baik kalau udah diuji coba.
      Karena manusia beda sama mesin.
      Di mana, mesin mah yang penting diprogram, langsung jalan.

      Manusia kan beda

      Delete
  8. Karena artikel ini isinya pendapat mba, jadi ya udahlah ya namanya juga pendapat sendiri hehehe.

    Cuma sependek yang saya perhatiin informasinya, alangkah lebih baik jika kebijakan itu disampaikan dengan alasan-alasan yang logis sama si pembuat kebijakan, termasuk alasan yang logis untuk menjawab pihak yang kontra kalau memang kebijakan ini tetap dilaksanakan.

    Pro kontra pastilah ada, apalagi NTT wilayah mayoritas nonmuslimkan ya?. Mungkin untuk yang muslim mah santai aja udah terbiasa bangun subuh, lah untuk nonmuslim?

    Sebelum kebijakan dibuat harus ada riset dulu sih, dalam hal ini riset ttg perkembangan anak zaman sekarang. Anak zaman skrg beda sama zaman dulu, jangankan anaknya, orangtua zaman sekarang aja "tegasnya" beda banget. Dulu sebelum adzan sudah harus bangun kalau nggak kena siram atau kena omel, zaman skrg saya rasa udah jarang orangtua yang keras sama anaknya buat bangun pagi hehehe.

    Yah, semoga apapun keputusan akhirnya, sekolah di NTT tetap berjalan dengan baik. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mba, karena ini blog pribadi, jadi isinya opini dan pengalaman pribadi :)

      Dan saya cuman sangat mengapresiasi tindakan gubernurnya yang udah luar biasa berani out of the box dengan tindakan nyata.

      Saya rasa masalah pendidikan di negara kita udah sejak zaman jebot, tapi hanya sedikit orang yang mau melakukan gebrakan nyata.
      Kebanyakan, terutama di zaman sekarang ya. Orang-orang cuman sibuk berpendapat, tapi nggak ada aksi :)

      Anak zaman sekarang memang beda dengan zaman dahulu, tapi yang namanya kesuksesan rumusnya nggak pernah berubah.

      Dan dari semua rumus sukses, salah satunya ya disiplin. Nggak ada orang sukses dan bertahan, tanpa adanya disiplin.

      Dan bisa tanya semua orang-orang sukses yang beneran, bukan cuman flexing. Pasti semua setuju, disiplin itu dimulai dari bangun pagi.

      I mean, suksesnya punya ekonomi stabil tapi tetap sehat hingga tua ya :)

      Delete
  9. Sebenarnya kaalau benar-benar tetap dijalankan bisa jadi anak-anak lulusan dari sekolah ini lebih unggul SDM-nya. Soalnya pengalaman pribadi nih, kalau mau ujian trus belajar di jam segitu rasanya semua yang dipelajari benar-benar tersimpan rapi di memori.

    Kayak kita di Bulan Ramadan aja nih, pasti bangun sebelum subuh, dan setelahnya tidak tidur lagi trus berangkat sekolah. Sepertinya tetap enjoy aja sih. Nggak kurang istirahat juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mba, dan saya rasa sebenarnya maksud gubernurnya itu, cuman mau menciptakan sebuah habit positif dengan rajin bangun pagi :)

      Delete
  10. Kalau memang sudah disepakati selama itu positif memang bagus ya. Dimana bumi dipijak disitu kita harus ikut peraturan yang berlaku. Hanya saja jam 5.30 masuk khusus anak anak yang naik angkot bisa tepat waktu? Mengingat tidak semua ortu bisa beruntung mengantar anak ke sekolah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, dengan kebijakan tersebut akhirnya bisa diuji cobakan secara nyata kan, jadi tahu juga secara nyata, apa sih kendala yang ada.

      Masalah transportasi, keamanaan dan segalanya, saya rasa sudah dipikirkan, cuman belum maksimal.

      Tapi karena udah ada tindakan nyata, bukan cuman berangan-angan dan riset mulu jadinya bisa lebih mudah diadaptasi.
      Btw, beberapa teman mengatakan, kebijakan ini tetap berjalan sih :)

      Delete
  11. Saya sendiri setuju sekali.hanya saja berdasarkan budaya Indonesia tentu saja butuh usaha yang besar juga untuk orang tua. Secara anak-anak pesantren saja jam 4 pagi sudah mulai dibangunkan.. jadi bisa jika ada komitmen semua pihak

    ReplyDelete
  12. Opini yang masuk akala, Mba Rey
    Byw, anak saya SMA di Jakarta masuk 06.30, pas bagi saya, karena habis Subuh, bersiap dan jam 6 bisa berangkat karena cukup dekat jadi siap belajar di jam yang diwajibkan.
    Saya kurang tahu apakah di NTT jam 05.00 itu sesuai enggak untuk anak-anak, karena sikon masing-masing daerah soal waktu berbeda.
    Seperti saat saya tinggal di Amerika dulu, anak SMA masuk jam 07.30, SMP 08.00 dan SD 08.30. Pertimbangannya makin dewasa makin pagi pembiasaan untuk berkegiatan termasuk sekolah. Dan memang matahari baru ada jam 6an kadang lebih kalau musim dingin. Jadi waktu segitu pas untuk mulai sekolah.
    Apapun semoga keputusan terbaik untuk warga NTT

    ReplyDelete
  13. Akhirnya bisa baca artikel yang membahas masalah ini, garis besarnya saya setuju sih karena di sisi kita sebagai orang muslim tentu terbiasa bangun pagi sebelum subuh dan saat bulan Ramadhan, bukankah anak-anak terbiasa bangun untuk sahur kadang lanjut sekolah setelahnya. Mungkin memang harus dikaji lebih mendalam tujuan jangka panjangnya, jadi ngak hanya keputusan yang sesaat alias prematur buktinya dari jam 5 berubah lagi ke jam 5.30...entah kalau nanti berubah lagi wkwkw! Tapi sebagai suatu terobosan, saya setuju dan patut diacungi jempol, kini saatnya pakar pendidikan mulai mengkaji kebijakan seperti ini. PR terbesar soal SDM Indonesia memang berasal dari masih carut-marutnya sistem pendidikan yang sudah lebih dari 70 tahun merdeka belum juga menemukan pola yang tepat dan sustainable, jadi ngak perlu gonta-ganti kurikulum terus. Ini dulu yang harus disepakati semua pihak.

    ReplyDelete
  14. Kalau saya sendiri kurag setuju dengan ini. Masuk sekolah jam 5 belum perjalanan. Sholat subuhnya dimana? Kalau boarding school okelah tapi kasian anak menurutku. Belum lagi guru" yg mengajar, mereka bangun jam berapa untuk menyiapkan seleuruh kebutuhan keluarganya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya, saya tulis di atas, bagaimana solusi untuk shalat subuh yang mungkin bertepatan dengan waktu masuk :)
      Dan tentunya saya yakin banget, pemerintah nggak cuman kasih kebijakan, tanpa ada tindak lanjut kan.
      Intinya, saya mendukung nilai positif bangun pagi sih.
      Dan dengan kebijakan tersebut, jadinya ada aksi, nggak cuman pendapat mulu yang akhirnya cuman sebatas alasan doang :)

      Delete
  15. Saya sesungguhnya sepakat dengan Mbak Rey bahwa masuk sekolah pagi banyak nilai positifnya. Hanya mungkin pemerintah daerah NTT perlu lebih mengawasi kondisi dan fasilitas lingkungannya juga, seperti keamanan anak-anak sekolah yang harus berangkat sewaktu masih gelap, dan lain-lainnya. Dan lagi masa adaptasinya tentu gak mudah, dan perlu koordinasi semua pihak agar kondusif pelaksanaannya. Tapi di luar itu, memang membiasakan diri bangun lebih awal baik sih.

    ReplyDelete
  16. Kemarin ada alasan logis sih kenapa si Gubernur ini minta murid masuk jam 8. Kalo di negara2 barat atau selain indonesia masuknya jam 8 atau 9 itu ngikutin matahari terbit di negara itu emang jam segitu. Nah kalau di sana jam 5 udah terbit makanya beliau merekomendasikan jam 5 mulai masuk sekolah

    ReplyDelete
  17. Saya salah satu yang setuju juga. Sebagai muslim, bangun subuh memang terbiasa. Tapi mungkin agak berat bagi yg non muslim ya. Karena itu mereka harus lebih mendisiplinkan diri...

    ReplyDelete
  18. semua tergantung kebijakan masing2 daerah ya.
    karena prinsip kurikulum merdeka ini kudu diterapkan dgn BBaik

    ReplyDelete
  19. Saya sih setuju aja, hanya perlu dipastikan tempat untuk ibadah dan keamanan saat berangkat sekolah, karena kondisi jalan masih sepi, khawatir ada begal
    Saya dulu waktu SMP juga sudah masuk jam 6.15 kok
    Bagi saya juga masih PR agar anak tidak tidur larut sehingga saat bangun pagi untuk sholat subuh tidak ada drama, padahal sudah 7 tahun huha

    ReplyDelete
  20. Kalau saya kok kurang setuju ya. Takutnya terlalu pagi berangkatnya untuk yang jauh rumah nya kan kasihan. Bahaya juga berangkat sebelum subuh.

    ReplyDelete
  21. Keren sih ini ada sekolah yah memberlakukan masuk sekolah jam 5 subuh. Kalau di sini jam segitu orang masih shalat subuh sih, atau mungkin disuruh masuk jam segitu biar sekaligus shalat subuh berjamaah ya. Kalau mau dilihat dari manfaatnya emang bagus juga sih tapi harus disesuaikan juga dengan kesiapan anak2

    ReplyDelete
  22. Masalah terbesar semua orang ini yaa..
    Sejak beralih ke era digital, waktu terasa cepat sekali berlalu. Ini membuktikan bahwa digitalisasi bisa mengambil lebih banyak porsi perhatian manusia. Termasuk waktu untuk istirahat. Sehingga penting untuk orangtua memberikan perhatian lebih meski anak remaja sulit untuk diberitahu, tapi setidaknya bisa diarahkan bahwa ada yang namanya skala prioritas dalam hidup.

    Semoga selalu ada solusi di balik masalah yang tengah kita hadapi saat ini.

    ReplyDelete
  23. kok aku jadi ikutan ngakak juga ya kak hehehe,,,, tapi emang susah sih zaman sekarang isu kesehatan mental emang baik tapi jadi kurang baik kalo apa-apa mental kan ya, membentuk disiplin kena mental lah.. terus gmna donk

    ReplyDelete
  24. Sebenarnya pada dasarnga saya setuju
    Maksud saya ini bisa sekaligus membuat anak bisa bangun ibadah tengah malam tanpa sulit dibangunkan
    Meski saya yakin yang kontra juga banyak

    ReplyDelete