Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ngomongin Hubungan Intim Suami Istri

Konten [Tampil]
Ngomongin hubungan intim suami istri

Parenting By Rey - Ngomongin hubungan intim suami istri itu, sebenarnya lumayan tabu buat saya, geli aja gitu bahasnya, hahaha.

Tapi, setelah berulang kali melihat pembahasan yang menyinggung masalah tersebut, maka terciptalah artikel hubungan suami istri ini.

Jadi sebenarnya, saya udah nyiapin tema lain untuk hari ini, sejak kemaren malam.
Tapi, ketika malam ini saya membuka instagram, secara nggak sengaja membaca curhatan seorang suami di akun cerminlelaki.

Udah pada tahu kan, itu akun apa? 
Akun curhatan para lelaki pastinya, mostly sih seorang suami, tapi banyak juga laki yang belum nikah, udah curhat, hehehe.

Nah, kebetulan curhat yang saya baca semalam tuh, mengenai seorang suami, yang merasa dirinya kurang dilayani istrinya untuk kebutuhan batinnya, alias hubungan intim suami istri.

Di mana dianya pengen bisa melakukan hubungan intim setiap saat, tapi istrinya menolak dengan berbagai alasan, salah satunya katanya sih, karena malas mandi junub, hahaha.

Dan si Rey yang sebenarnya lagi banyak kerjaan, bisa-bisanya gitu, mampir dulu membaca semua curhatan itu, lalu menuliskan komentar yang lumayan panjang.
Sungguh terlalu kau, Rey, hahaha.


Ketika Hubungan Intim Suami Istri hanya Indah di Awal


Hubungan intim suami istri adalah hal yang selalu dinantikan banyak pasangan, meskipun ada juga yang enggak.
Misal, yang nikahnya terpaksa.

Etapi, lama-lama punya anak juga dong, berarti biar terpaksa, tetap juga nggak bisa skip hal tersebut, wakakakaka.
Astagaaaa, sooo awkward banget sih bahas hal ini, hahaha.

Tapi nggak apa-apa kali ya, toh pembaca blog ini juga bisa dibilang para Parents, di mana hal ini adalah lumrah buat parents kan ye?

Nah, bahkan beberapa bahkan banyak orang menanti akad nikah tuh, sebagai pintu halalnya bisa anuanu gitu, wakakaka.

Ini keknya, nggak selesai-selesai pembahasannya, lantaran saya ngakak mulu, bahkan ngetik ini juga sambil terkikik-kikik, astaga.

Oke, fokus dan serius, Rey!

Saya jadi ingat, ketika masih single dulu, ketika itu saya pulang kantor bareng bos saya, dan di jalan dia cerita tentang bagaimana asyiknya pasangan baru menikah, atau yang masih pacaran.

Kalau masih pacaran (yang pacarannya bener ya, nggak kebablasan, hahaha), maunya bareng mulu, kangen mulu, berduaan mulu.
Setelah menikah, pas masih pengantin baru, maunya di kamar mulu, anuanu aka berhubungan intim mulu.

Giliran udah menikah dalam hitungan tahunan, tiba-tiba saja hasrat untuk melakukan hubungan intim itu, menjadi berkurang, bahkan hilang.

Dan itu kebanyakan terjadi pada pihak wanita atau istri, demikian kata si bos saya tersebut.
Oh ya, si bos saya tuh perempuan ya, masa iya saya ngomongin hal begituan ama bos laki, hahaha.

Waktu itu saya nyaris nggak percaya, masa iya sih?
Karena saya juga manusia normal ya, kadang berpikir kapan ya nikah?
Biar bisa kayak orang-orang gitu.
Kayak gimana maksudnya, Rey?

Ah kayak gitu pokoknya, hahaha.

Sayangnya waktu itu, bos saya nggak menjelaskan secara detail, apa penyebabnya.
Karena waktu itu kami memang lagi di mobil, disupirin supir kakek-kakek.
Meskipun bos saya ngobrolnya pake bahasa Inggris, biar si kakek supir nggak ngerti, tapi kayaknya bos saya juga nggak nyaman ngobrolin hal itu, ke saya yang belum menikah, hehehe.

Lalu sampailah juga saya di tahap kayak orang-orang, akhirnya bisa menikah.
Bisa merasakan hubungan intim suami istri secara sah, astagaaaa geli banget nulisnya, hahahahaha.

Sampai akhirnya saya hamil, dan karena nunggu hamilnya 7 bulan lamanya, saya jadi takut kandungan kenapa-kenapa.
Bukan takut gimana-gimana sih ya, saya takut dikuret, hahahaha.

Jadinya selama hamil, tiba-tiba gairah melakukan hubungan suami istri jadi menurun.
Nggak sampai di situ saja, setelah melahirkan pun, karena setelah 3 bulan usia si bayi kakak, kami kembali ke rumah mertua, lantaran saya harus kembali ngantor, dan si kakak bayi nggak ada yang jagain, terpaksa deh kami minta tolong bumer buat ngawasin si kakak bayi.

Nah, biar kata ibu mertua saya sosok yang pengertian, tapi cerewetnya juga kagak skip dong ya, hahaha. Khas mamak-mamak tuwah kan ye.
Dan begitulah, hampir tiap saat beliau mengingatkan,
"Rey, udah KB belom?"
"Awas loh kebobolan, si kakak bayi masih bayi gitu!"
Wow...wow...wow...
Si ratu over thinking mendapatkan reminder berulang seperti itu, tentu saja bikin saya jadi super kepikiran.

Mana saya nggak mau KB, sejak dulu saya ogah banget memasukan benda asing di dalam tubuh, meski untuk KB pil atau suntik sekalipun.
Make kontrasepsi kondom, ampun nggak nyaman, wakakakakakakak merinding nulisnya, hahahaha.

Dan akhirnya, semua ketakutan tersebut berdampak banget pada gairah melakukan hubungan suami istri.

Dan begitulah, sedikit demi sedikit saya mulai menemukan jawaban dari obrolan bos saya dulu itu.
Ternyata, begitulah salah satu penyebab mengapa banyak istri yang mengalami penurunan gairah melakukan hubungan intim suami istri, seiring bertambahnya usia pernikahan.


Penyebab Turunnya Gairah Melakukan Hubungan Intim Suami Istri Pada Wanita


Jadi begitulah, saya jadi bisa mengira-ngira, kalau masalah penurunan gairah melakukan hubungan suami istri pada wanita itu, terjadi ke banyak wanita yang sudah menikah, apalagi kalau sudah punya anak.

Ngomongin hubungan intim suami istri

Dan penyebabnya banyak sih ya, selain kasus saya di atas, di mana TAKUT HAMIL, hahaha.
Dan penyebab lengkapnya ada beberapa faktor, yaitu:


1. Masalah faktor psikologis


Kalau dari pengalaman saya, faktor yang paling sering terjadi adalah, karena pikiran atau psikologis. Kayak masalah saya di atas, di mana takut hamil, apalagi udahlah takut hamil, nggak mau KB pula, hahaha.

Untung paksu nggak komentar apa-apa, nggak berani nyaranin KB juga.
Coba aja dia berani, saya suruh paksu vasektomi aja duluan, wakakakaka.

Selain masalah takut hamil, masalah psikologis lainnya yang menyebabkan turunnya gairah melakukan hubungan intim suami istri, adalah:
  • Kesehatan mental sedang terganggu, seperti mengalami kecemasan atau depresi. Hal ini yang menjawab juga mengapa kebanyakan istri ogah meladeni suami yang meminta hubungan suami istri pasca melahirkan, termasuk pasca nifas berlalu.
  • Mengalami stres karena berbagai masalah lainnya, misal keuangan, pekerjaan, dan semacamnya. Kebalikan dengan para suami kayaknya nih, di mana jika stres, diajak melakukan hubungan intim suami istri, lah jadi segar bugar, hahaha.
  • Menurunnya tingkat kepercayaan diri, misal merasa udah nggak secantik dulu di depan suami, terlebih setelah melahirkan, karena nggak semua istri bisa serajin Jennifer Bachdim kan ye, abis lahiran badan kembali singset set set, hahaha.
  • Adanya pengalaman dilecehkan secara fisik ataupun seksual, entah itu di masa baru-baru sekarang, maupun di masa kecil. Saya pernah punya masalah yang seperti ini, di mana ketika kecil saya memang pernah mengalami dilecehkan dengan dipertontonkan kemaluan laki-laki ketika sendiri (pelaku ekshibisionisme), yang ada saya jadi jijay liat laki-laki telanjang. Trus pegimana caranya Rey, kalau kagak naked? hahahahahaha.


2. Masalah faktor fisik


Untuk masalah fisik gini, biasanya sih karena masalah dari tubuh wanita atau istri ya, misal terkena penyakit, lalu diberi obat-obatan yang mengakibatkan perubahan fisik serta menurunkan gairah melakukan hubungan intim suami istri pada wanita, atau juga masalah lainnya yang berdampak ke fisik sang istri.

Misal,
  • Tidak nyaman saat melakukan hubungan intim, entah itu terasa sakit, atau juga sulit mencapai orgasme, hal ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya gairah pada wanita.
  • Adanya penyakit medis lainnya, seperti radang sendi, kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, dan sebagainya, ya kali masih kepikiran enaena, sementara sakit di tubuh luar biasa, hahaha.
  • Pengaruh obat-obatan, misal antidepresan, duh mending kurangi depresi dengan melakukan hubungan intim suami istri deh, ketimbang minum obat-obatan mulu, hahaha.
  • Gaya hidup yang nggal sehat, misal sering minum alkohol, merokok dan semacamnya.
  • Dan yang paling sering dialami banyak wanita aka istri adalah KELELAHAN! Duh, jangankan mau melakukan hubungan intim suami istri ya, kalau udah lelah gitu, suami dekat-dekat aja, taring singa langsung keluar, hahaha.


3. Masalah perubahan hormon


Wanita gitu ya, apa-apa selalu berhubungan ama hormon, hahaha.
Misal, udah memasuki menopause, di mana saat itu kadar estrogen yang menurun menyebabkan banyak wanita ogah melakukan hubungan intim suami istri.

Atau juga, saat kehamilan dan menyusui, di mana perubahan hormon tersebut meredam keinginan melakukan hubungan intim.


4. Masalah dalam hubungan suami istri


Memang ya, para wanita itu selalu berpedoman ama emosional.
Pake perasaan.

Apa-apa, wajib pake perasaan, termasuk melakukan hubungan intim suami istri.
Ya kali mau bergairah, sementara lagi kesal teramat sangat dengan suami.

Selain itu, bisa juga karena kurangnya komunikasi serta bonding, bikin jadi berjarak antara suami istri, termasuk ketika bermasalah dengan yang namanya kepercayaan, alias ada yang berkhianat atau selingkuh.


Agar Wanita Kembali Bergairah Melakukan Hubungan Intim Suami Istri


Kalau istri ogah-ogahan diajak melakukan hubungan intim, udah bisa ketebak tuh dari buanyak banget manusia di dunia ini.

Poligami!
Hahaha.

Iya, ini juga ada di curhatan si master yang di cerminlelaki tersebut.
Meski dia bilang, nggak niat poligami sih.
Tapi dengan menyebutkan hal itu, bukannya udah kebaca, bahwa memang terpikirkan ya?

Heran deh, bagaimana bisa banyak lelaki, dan orang-orang tua yang berpikir, kalau istri yang nggak bisa memuaskan suami dalam hubungan intim, maka suami akan jajan di luar, atau versi syariah yaitu poligami.

Kalau ada hal demikian, bagaimana jika dibalik, istri yang hypers*x, suaminya kewalahan.
Bolehkah istri memikirkan poliandri?

Etdah!

Padahal ya, ada banyak cara untuk bisa memperbaiki masalah ketidakpuasan suami karena istri malas-malasan ketika diajak melakukan hubungan suami istri, dan di antaranya adalah:

  • Komunikasikan, tanya apa masalah istri, sehingga dia merasa malas jika diajak melakukan hubungan intim, saya rasa di banyak kasus yang terjadi adalah, termasuk kasus si Master yang curhat itu, adalah, karena istri yang super kelelahan. Makanya bantuin dong istrinya, biar istri rileks, dan selalu siap diajak enaena.
  • Komunikasikan juga, apakah istri menikmati hubungan intim suami istri tersebut? karena sangat banyak terjadi, di mana wanita merasa kurang puas bahkan tidak puas dalam melakukan hubungan intim suami istri, yang bisa jadi juga masalah berasal dari suami yang mungkin mengalami ejakulasi dini, wajar aja kalau istri males, ibarat cuman bikin rempong dan kotor aja, dan harus mandi junub pula, hahaha.
  • Sesekali cari suasana baru, berlibur cuman berdua, nggak perlu jauh-jauh, staycation di dalam kota juga oke, sementara anak-anak titipin di rumah eyangnya dulu kek. Karena jujur, faktor anak juga mempengaruhi hubungan intim suami istri.

Ampun ya, tadi tuh niatnya cuman mau ngomongin hubungan intim suami istri tipis-tipis gitu, ya cuman bahas masalah si Master itu.

Tapi, kenapa jadi artikel hubungan suami istri yang sepanjang ini ya? hahaha.
Ya sudahlah, begitu kira-kira, obrolan via tulisan saya, tentang hubungan intim suami istri.
How about you, Parents?


Sidoarjo, 20 Agustus 2021


Sumber: 
  • Pengalaman pribadi
  • https://www.halodoc.com/artikel/penyebab-gairah-seksual-pada-wanita-menurun diakses 20 Agustus 2021
Gambar: Canva edit by Rey

4 comments for "Ngomongin Hubungan Intim Suami Istri"

  1. Hadir ... ananda Rey. Sepanjang ulasan di atas banyak benarnya. Maksudnya desusi dengan pengalaman nenek ini. Tapi percayalah, semakin wanita itu berumur, kian ingin menikmati seks lebih mendalam. Salah satu penyebabnya ya, itu tadi. Karena pikiran tidak dibebani lagi oleh rasa takut hamil. Ha ha .... Awas ya ... Kalau bilang2 nenek genit. Hihikkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha, eh iya juga ya Bu, kalau nggak ada yang ditakutkan sebenarnya nyaman-nyaman aja, hahaha

      Delete
  2. Duh saya ga pernah follow akun curhatan begitu.. asli bikin overthinking gitu terus jadi bahan pikiran.. udah masalah banyak, masih harus mikirin masalah org kwkwk

    Yg bikin jarang berhubungan itu kalau menurut saya paling mempengaruhi adalah stres.. bikin ga enak ngapa2in hik..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haahahha, iya juga ya, sebenarnya kalau hidup baik-baik aja, mending kurangin pemaparan hal-hal demikian ya, kalau saya memang banyak belajar dari akun demikian, pun juga jadi ide tulisan hahaha

      Delete