Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketika Suami Orang Jadi Impian

Konten [Tampil]
Ketika suami orang jadi impian

Parenting By Rey - Suami orang jadi impian kita? hmmmm.. topik yang fanash ya, Parents, hahaha.
Btw, postingan ini terinspirasi dari status teman FB, yang sebenarnya sih sama sekali nggak ada hubungannya dengan suami orang, hahaha.

Tapi, sayanya aja yang jadi mikir, betapa zaman sekarang itu, banyak banget wanita, istri orang, menjadikan suami orang sebagai impiannya.

Loh? kok bisa?
Iya, jadi saya tadi kan bacain status teman, tentang suami yang malas bantuin istrinya.
Mungkin suami merasa sudah capek di luar sana, pas pulang ke rumah kan pengennya leha-leha, istrahat gitu.

Tapi kenyataannya, sangat jauh dari harapan.
Gimana bisa istrahat dengan tenang?
Orang ada istri yang mukanya bertekuk-tekuk, hahaha.

Ya iya, istri bertekuk muka tuh, karena kesal.
Duh ye, mbok ya suami itu kalau di rumah bantu-bantu apa yang selalu istri kerjakan gitu loh.
Terutama sih jaga anak DENGAN BENAR! (sengaja di capslock soalnya kebanyakan suami mah jaga anak sih iya, tapi dikasih hape, terus dianya bobok ngorok, hahaha).


Terinspirasi Dari Masalah Suami Orang yang Jarang Bantuin Istri di Rumah


Sejujurnya, kalau untuk urusan suami bantuin istri pas di rumah itu, saya angkat tangan menyerah aja deh, soalnya juga nggak tahu harus belain siapa?.

Suami bantu kerjaan rumah

Mau belain istri yang memang sangat pantas dibantuin, karena kerjaan dia tuh nyaris 24 jam nggak ada istrahat loh, apalagi libur.

Etapi, menyalahkan suami begitu saja juga gimanaaaa gitu, karena bisa jadi suami memang lelah banget setelah bekerja seharian, dan pengennya menjadikan rumah sebagai surganya yang nyaman.
Termasuk bisa istrahat ngecash energi dengan damai.

Kalau sebelum-sebelumnya sih, di saat batin saya masih sibuk berperang antara hitam dan putih yang harus jelas, salah dan benar harus mutlak, saya pastinya belain istri.

Dan menyarankan agar suami tau diri, ye kan... kalau mau menjadikan rumah sebagai surga yang nyaman, 'pelihara' bidadari di rumah dong! 
Jangan 'pelihara' kelinci, terus nggak dikasih makan, lalu kaget pas kelincinya menjelma jadi singa, suka menggigit orang, hahaha.

Maksudnya, modalin dong istri dan rumahnya, biar jadi kayak di surga.
Anak ada yang bantu jagain, rumah ada yang bantu beresin.

Istri yang manis kek kelinci, jadi semakin menawan jadi kek bidadari.
Karena dia nggak kelelahan, nggak juga stres mikirin atur duit yang banyak kurangnya, ketimbang pasnya, hahaha.

Tapi itu dulu sih ya.
Nggak tahu sejak kapan, Alhamdulillah akhir-akhir ini, saya semacam punya inner parents *halah, hahaha.

I mean, saya sering banget jadi suka ngobrol sama diri sendiri, sehingga sikap saya yang suka meledak-ledak dulunya, jadi bisa lebih dikendalikan, terlebih kepada pak suami.

Kalau anak-anak sih masih berproses, hik.
Ya pegimana dong, saya 24 jam ama mereka sih, huhuhu.

Nah, sikap saya terhadap suami, jadi lebih calm, karena saya bisa mendinginkan sisi inner child saya yang seringnya meledak-ledak itu.
Dan bisa dikatakan, Alhamdulillah saya nggak cekcok ama suami udah 1 atau 2bulan lamanya ya?
Wowwww, luar biasa kamu, mamak Rey, hahaha.

Karena sikap itu, saya jadi menyikapi kalau ada suami yang malas bantuin istri di rumah, ya mau nggak mau harus ada pihak yang mengalah dikit, mundur sebentar buat calm down, sambil menyusun komunikasi yang baik agar tercipta pancasila, sila ke-4.

Ampun deh si mamak Rey ini, hahahaha.

Iya, maksud saya agar bisa tercapai sebuah kesepakatan yang win-win sollution gitu loh.
Karena sepengalaman saya, sebenarnya bukan laki atau suami yang malas atau nggak bisa dibilangin, tapi seringnya suami yang males dengar kebawelan istri, hahaha.

Jadi, solusinya, ganti keabawelan tersebut, jadi ngobrol asyik dan seru gitu loh.
Dan untuk itu, butuuuhhhh banget calm down, khususnya buat istri.
Biar saat bicara, bukan emosinya yang keluar, tapi maksud nyatanya.

Demikian solusi a la saya, hahaha.

Nah sekarang ngomongin suami orang yang jadi impian ya.
Dasar si Rey ya, temanya suami orang jadi impian, tapi ngalor ngidul dulu berkilo meter ngomongin hal lain, hahaha.


Tentang Suami Orang yang Jadi Impian Banyak Istri (Orang)


Iya, maksud saya membahas hal ini adalah, karena saya sempat komen di status teman tersebut.
Nggak usah nebak deh, sayanya komen apa, soalnya semua pasti bisa nebak.

Suami orang terlihat baik dan menawan

Mamak Rey, mau nulis status di facebook kek, mau komen, semuaaaaaa numpang curcol, hahaha.

Iya, saya malah curhat, kalau saya justru nggak suka dibantuin suami di rumah, terutama di dapur.
Saya udah pernah ceritakan tentang hal ini di postingan tentang suami yang bantuin istri di rumah.
Di mana alasan saya nggak suka dibantuin ya karena bukannya meringankan beban saya, malah nambah beratin beban aja, hahaha.

Jadi, sejujurnya saya nggak suka dibantuin, meski sekarang ya cuek aja, justru kalau paksu udah masuk dapur, saya biarin aja dia berkreasi di sana, ketimbang saya ada di dapur juga, dan esmosihhh liat dapur kek kapal kebentur ombak, hahaha.

Dalam curhatan tersebut saya juga memberikan pilihan lain, yaitu dari pada suami bantuin di rumah, mending suami kasih duit yang banyak deh, agar saya bisa fokus urus anak dan kerjain semua kerjaan rumah.

Intinya, saya membandingkan kehidupan saya sekarang, yang terasa nggak asyik, jika dibandingkan ama kehidupan orang lain, di mana mungkin ada di luar sana, para istri yang kesal karena suami jarang bantuin kerjaan rumah, termasuk mau main sama anak-anak.

Yang ada, suami malah main game mulu, atau santai nonton TV.
 Akan tetapi, semua kebutuhan rumah dipenuhi.

Dibelikan tempat tinggal dan kendaraan yang nyaman, biaya pendidikan anak aman, belanja bulanan aman. Bahkan punya asuransi hingga tabungan.

Duh si Rey mulai deh menghayal, membayangkan pengen punya suami kayak gitu, membayangkan saya bisa fokus mengurus anak setiap hari dengan disiplin.

Bisa temani si kakak belajar online, mengajak si adik stimulasi setiap hari dengan bermain dan belajar bersama, semua itu bisa saya lakukan dengan tenang, karena saya nggak dikejar-kejar DA/PA blog, ER instagram, bla..bla..bla terooooooosss aja kamu, Rey!
Wakakakakakak.

Iya, selepas meng-enter komentar curhat colongan panjang itu, saya jadi berpikir sendiri, seperti yang sekarang sering saya lakukan.
Semacam ngobrol pada diri sendiri.

Benarkah saya akan bahagia kalau punya suami kayak gitu?
Semua kebutuhan dipenuhi, tapi suami di rumah kebanyakan bersantai.
Sementara saya, memang sih masih harus bantuin suami juga.
Tapi suami juga bantuin saya ketika di dapur.

Bahkan bukan semata bantuin, pak suami seringnya rebutan kerjaan dapur kalau dia ada di rumah, hahaha.

Lalu tiba-tiba saya teringat akan sawang sinawang (ebentar, ini bener ya, sawang sinawang?).
Di mana kita, kebanyakan para istri, selalu mengimpikan apa yang suami orang punyai, atau apa yang suami kita nggak punyai, tanpa menyadari, kita melupakan bahwa tidak semua hal bisa kita punyai.

Maksudnya, seandainya suami orang yang jadi impian kita itu, dikabulkan Tuhan jadi jodoh kita, bukan berarti masalah kita akan selesai, dan kita akan berbahagia selamanya kek Cinderella gitu loh, hahaha.

Bisa jadi, bahkan sangat bisa, masalah satu kita selesai, yaitu masalah yang selalu kita lihat ada di kekurangan suami kita, dan ada di kelebihan suami orang.

Tapi muncul masalah baru, yaitu masalah kekurangan suami orang itu, yang kita sama sekali belum tahu bahkan menyadari, sampai kita benar-benar hidup dengan suami orang itu.

Jadi begitulah, ketika suami orang jadi impian kita, khususnya jika kita adalah seorang istri.
Karena terpesona oleh apa yang dipunyai suami orang tersebut, yang tidak ada di suami kita.

Janganlah lupa satu hal, kalau no body perfect, dan Tuhan selalu memberikan serta menjodohkan pasangan yang terbaik satu sama lain, alias saling melengkapi. 

So, janganlah menjadikan suami orang sebagai impian ya, etapi kalau jadiin Nabi Yusuf yang ganteng sebagai impian, boleh kagak ya? *plak! hahaha.

How about you, Parents?   

Sidoarjo, 13 Agustus 2021


Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey

2 comments for "Ketika Suami Orang Jadi Impian"

  1. Nah ..., ini yang bakal menjadi biang permasalahan dalam berumah tangga. Sering membanding-bandingkan suami kita dengan laki orang. Menginginkan suami kita punya segala-galanya seperti suami orang. Ini yang bikin emak-emak maaf, stress. He he ... Tapi tak pernah membandingkan kelebihan suaminya dengan laki orang. terima kasih, ananda Rey.

    ReplyDelete
  2. Intinya sebetulnya memang menerima suami apa adanya. Sehingga hati tidak akan pernah berbelok ke orang lain. Makasih udah berbagi pencerahan kak.

    ReplyDelete