Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Membiasakan Anak Hidup Rapi Sejak Dini

Konten [Tampil]

membiasakan-anak-hidup-rapi-sejak-dini

Membiasakan anak hidup rapi sejak dini, adalah salah satu goal saya dalam mendidik anak. Meskipun sebenarnya ini bermula dari kebiasaan diri. Yang sejak kecil hidup dengan ortu yang mencintai kebersihan dan kerapian.

Karena itu, rumah rapi dan bersih itu kunci mood baik saya. Dan otomatis anak-anak wajib diajarin kebersihan dan kerapian. Biar maminya awet muda, nggak stres sama anak-anak mulu, wakakaka.

Btw, tema ini tercetus setelah membaca beberapa artikel yang dibagikan banyaaaaakkkkk banget ibu-ibu di media sosial.

Artikel itu tentang seorang Marie Kondo yang judul artikelnya, Marie Kondo menyerah beberes setelah punya anak 3.

Sebuah judul yang memang bikin happy banyak ibu-ibu, yang selama ini suka insecure sama si Marie Kondo. Padahal ya, buat apa ya insecure sama Marie Kondo?.

Baca juga : Namanya Juga Punya Anak Kecil 

Daripada insecure gitu, kan mending beli biskuit Marie Regal, itu enak banget tauk, wakakakakak. Okeh baik, mari kita serius.


Manfaat Membiasakan Anak Hidup Rapi

Meski yang awalnya mencintai kerapian adalah saya, tapi pada akhirnya anak-anak juga ikutan harus hidup rapi. Selain karena maminya suka jadi singa kalau liat rumah berantakan, pun juga anak-anak terbiasa melihat saya yang suka beberes dan semacamnya.

membiasakan-anak-hidup-rapi-sejak-dini

Dan yang paling penting, menurut saya, membiasakan anak hidup rapi sejak kecil itu penting manfaatnya, di antaranya:


1. Agar anak terbiasa hidup secara rapi

Menciptakan kebiasaan baik itu memang butuh usaha yang dilakukan secara konsisten dan sejak dini. Dan anak-anak yang menyukai kerapian itu tentu saja lebih baik daripada anak yang santai di tengah keberantakan.


2. Melatih kedisiplinan anak

Orang yang terbiasa hidup rapi itu, identik dengan disiplin. Rasanya mustahil ada orang yang mencintai kerapian, tapi dia nggak disiplin. 

Baca juga : Mengajarkan Disiplin Pada Anak


3. Menciptakan lelaki yang berpikiran terbuka terutama masalah kerapian rumah

Ini tujuan jangka panjangnya sih ya. Kita semua pasti sering mengalami atau setidaknya melihat pasutri yang berantem hanya gara-gara handuk basah di taruh sembarangan?.

Atau, baju di lemari, udah disusun rapi, eh pas laki yang ambil, buyar semua jadi berantakan karena ditarik sembarangan.

Hingga hal-hal sepele kayak, kamar mandi yang kotor, bau pesing hanya karena si laki kalau pipis asal aja semprot lalu nggak mau disiram. Tutup kloset yang selalu lupa ditutup kembali. Gelas minuman ada di mana saja. Dan lain sebagainya.

Sepele banget, tapi tahu nggak sih itu jadi penyumbang masalah perselingkuhan dan perceraian?. Gara-gara laki nggak pernah dibiasakan hidup rapi dan bersih. Jadinya, bukan hanya selalu bikin pusing istrinya tentang kebiasaan joroknya. Pun juga lelaki akan berpikir bahwa itu adalah semata tugas perempuan.

Jadi demikian, saya ingin menciptakan anak lelaki yang bikin menantu saya kelak, berterima kasih banyak atas didikan tersebut. Yang meringankan mereka banget (eciiieeeehhh, anak masih piyik, udah mikir menantu, wakakakaka).


Cara Membiasakan Anak Hidup Rapi Sejak Dini

Lalu, gimana sih cara saya membiasakan anak-anak hidup rapi sejak dini? simpel sih, hanya seperti:

membiasakan-anak-hidup-rapi-sejak-dini

1. Dengan mencontohkan

Kalau yang ini sih nggak sulit ya, orang maminya memang lebih suka merapikan ketimbang kerjaan lain. Jadi ya setiap saat kerjaan saya tuh nyapu, ngepel, lap debu. Rapikan apa aja yang berantakan

Dan si Adik tanpa disuruh pun jadi ikutan rajin beberes, nyapu, ngepel, meski kadang bikin bete, karena nambahin kerjaan saja, wakakaka.


2. Ajak anak merapikan mainan atau meletakan barang sesuai tempatnya

Habis main, semua mainan harus dirapikan ke tempatnya semula. Pulang sekolah atau dari mana saja, tidak boleh mengerjakan yang lain dulu. Selain ganti baju dan letakan baju kotor yang sudah dirapikan (kalau lengannya kegulung, atau celana kegulung, wajib dibenerin dulu, saku diperiksa jangan sampai ada sisa tisue, dan semacamnya).

Kaos kaki, letakan di atas sepatu, bukan di dalam sepatu biar nggak bau. Kalau nggak basah dan bau, kaos kaki baru boleh ganti setelah 2 hari.  

Sepatu juga wajib taruh dengan rapi di tempatnya, tas dibuka dulu, keluarin semua yang memang harus dikeluarin, misal botol dan alat makan, letakan semua di tempat cuci piring.

Dan hal ini, bukan hanya berlaku buat si Kakak saja, si Adik juga wajib melakukan hal yang sama. Dan untuk hal-hal lainnya yang menyebabkan berantakan. 

Baca juga : Mengajarkan Anak Manajemen Waktu Sejak Dini


3. Buat peraturan tentang batasan kerapian

Membiasakan anak hidup rapi dan bersih, dengan diasuh maminya yang mencintai rapi dan bersih itu mudah?. KAGAK! hahaha.

Anak-anak memang mewarisi darah saya, yang sifatnya menyukai kebersihan dan kerapian. Saya juga selalu mencontohkan hal-hal tentang kerapian dan kebersihan buat mereka.

Tapi jangan lupa, tuh anak-anak punya bapakeh juga, hahaha.

Papinya anak-anak, tidak tumbuh dalam keluarga yang terlalu mempermasalahkan kerapian dan kebersihan, jadi ya gitu. Kadang ngasal aja. Dan itu ditiru anak-anaknya.

Jadi, untuk menyikapi hal on off mereka, tentang kebersihan dan kerapian. Saya buatkan peraturan jelas tentang batasan kerapian yang saya maksud.

Misal, setidaknya anak-anak bertanggung jawab terhadap barangnya sendiri, kamarnya sendiri, kasurnya sendiri.

Atau aturan ketat, ketika pulang sekolah tidak ada tuh yang namanya, berleha-leha sejenak!. No! harus langsung ganti baju dulu, rapikan semuanya ke tempat semula, baru deh leha-leha.


4. Beri anak tanggung jawab merapikan ruangan

Untuk ini, setidaknya anak-anak bertanggung jawab dengan kamar dan tempat tidur serta lemarinya sendiri. 

Setelah saya kasih batasan kerapiannya kayak gimana yang kami sepakati, baik bersih dan rapinya lantai kamarnya, kasur dan sprei, hingga lemari pakaian mereka.

Dengan demikian, anak-anak terbiasa bertanggung jawab dengan kerapian di mulai dari ruangannya sendiri.

 

5. Buat konsekwensi jika anak tidak merapikan

Selalu ada konsekwensi jika anak-anak tidak merapikan apapun itu, entah si Adik yang mainannya mami buang, hahaha.

Atau mainannya mami sembunyikan. 

Kalau si Kakak, yang paling sering sih, dibatasi semua hak bermainnya, kayak hak pegang HP, hak membaca buku, dan lainnya. 


Kesimpulan dan Penutup

Buat saya, membiasakan anak hidup rapi sejak dini itu penting banget, karena ada begitu banyak manfaat yang positif untuk anak-anak jika terbiasa mencintai kerapian.

Salah satunya adalah, anak jadi bisa lebih disiplin, dan tumbuh menjadi anak lelaki (apalagi perempuan ya) yang berpikiran luas. Di mana anak lelaki tidak berpikir, bahwa merapikan rumah itu tugas wanita saja. Dan mereka bertugas untuk seenak perutnya menciptakan berantakan dan jorok.


Sidoarjo, 08 Februari 2023

#RabuParenting

Sumber: opini dan pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey 

Demikian artikel tentang membiasakan anak hidup rapi sejak dini, berdasarkan pengalaman pribadi saya mengasuh 2 anak lelaki. Semoga bermanfaat.

4 comments for "Membiasakan Anak Hidup Rapi Sejak Dini"

  1. Setuju, aku juga saat anak masih kecil suka ajak mereka beresin rumah. Membiasakan membereskan kamarnya, mainan. Alhamdulilah jadi kebiasaan yang baik sampai dewasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Mba, meski anak laki, tetap harus dibiasakan merapikan rumah :)

      Delete
  2. Ini aku bangetttt 😄😄. Aku tuh paliiing benci kalo rumah berantakan. Makanya tiap anak2 main, dan ga naro lagi mainannya, aku pun marah Rey. Biasanya sama, ancaman mainan bakal dibuang, atau hp dibatasi.

    Dan skr ini mereka sadar kalo maminya ga suka rumah berantakan, maminya bakal kayak singa kalo berantakan, jadi lebih bagus mereka ikut deh rapi2.

    Memang harus dibiasain. Aku sendiri Krn mama ku dulu juga pembersih bangetttt. Dan jangan tanya kami bakal dihukum apa kalo sampe berantakin rumah . Jadi aku kebawa kayaknya.

    Skr sih, anak2 memang blm terlalu disiplin soal begini. Biasanya baru gerak kalo aku udah marah. Tapi GPP, memang harus prlan2 dan rutin. Jadi mereka lama2 sadar juga kalo bersih itu lebih enak kok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha, iyaaa... biasanya menurun dari kebiasaan ortu ya, kalau saya bapak yang suka rapi dan bersih. Kerjaannya kosek kamar mandi sampai kinclong, nggak suka dia mandi kalau kamar mandi kotor apalagi bau :D
      Rumah rapi, saking rapinya, mainan kami dibuang sejak kami masuk kelas 1 SD hahaha.

      Kalau anak-anak ini, si Adik yang ikut saya Mba, astagaaa bikin kesal juga karena dia terlalu rajin nyapu ngepel wakakaka.
      Kalau kakaknya agak kurang sih, seringnya nunggu tugasnya aja :D

      Delete