Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memakai Jasa Perawat Home Care Medis untuk Merawat Lansia Gejala Stroke (Part 02)

Konten [Tampil]

memakai-jasa-perawat-home-care-medis

Memakai jasa perawat home care medis saya ketahui dari pengalaman keluarga beberapa waktu lalu, menggunakan jasa tersebut untuk merawat ibunya yang terkena gejala stroke ringan.

Ceritanya, ibunya tiba-tiba drop dan lemas banget, sampai nggak bisa bergerak sekadar mengangkat tangannya, nggak bisa bicara, bahkan nggak bisa nelan.


Ketika itu keluarga ibu tersebut bingung mau membawa ibunya ke mana, rencananya sih di bawa ke salah satu rumah sakit yang sering mereka tuju ketika sakit, di mana memang kudu pakai BPJS.

Tapi, mereka masih mikir-mikir, karena beberapa bulan sebelumnya, pernah dibawa ke sana, dan ternyata kudu tanda tanganin surat pernyataan persetujuan pasien masuk ruang isolasi jika ternyata positif Covid-19.

Keluarga nggak tega membiarkan hal itu, karena takut ibunya makin drop sendirian di ruang isolasi. Di tengah kebingungan mereka, ART yang bekerja di rumah mereka bercerita, kalau salah satu majikannya memakai jasa home care medis, dan dikasihlah nomor seorang yang 'katanya' dokter, dan ternyata hanya seorang perawat.

Baca cerita sebelumnya di : Cerita Memakai Jasa Perawat Home Care di Surabaya


Cerita Memakai Jasa Perawat Home Care Medis Surabaya yang Awalnya Dikira Dokter

Melanjutkan cerita saya minggu lalu, tentang pengalaman melihat keluarga yang memakai jasa home care medis, dan ternyata bukan dokter tapi perawat, mana kayaknya nggak ada izin praktiknya pulak.

memakai-jasa-perawat-home-care-medis

Sedihnya lagi, keluarga pasien nggak ada yang mau nanya, ketika ibunya dikasih tindakan medis.

Nanya dikasih obat apa kek? buat apa kek? tanya dosisnya gimana kek? terlebih itu kan memang hak pasien dan keluarganya buat tahu, apa saja tindakan medis yang diberikan kepada mereka, dan obatnya juga apa? serta buat apa?

Dan saya yang memang sudah terbiasa menanyakan hal itu kepada nakes yang memberikan tindakan ke pasien, ketika ketemu petugas yang ternyata medis itu memeriksa kondisi ibu dan ngasih beberapa tindakan serta obat, saya tanya dong.

Si Mas Perawat yang diam aja ketika dipanggil Dok, sehingga bikin orang lain mengira dia beneran dokter itu, jadi sedikit kesal ketika saya bertanya hal itu.

Sejujurnya saya bukannya nggak percaya dengan kemampuan perawat, mama dan kakak saya perawat juga dong, dan jangankan mereka yang punya basic medis atau kesehatan, saya yang bermodalkan sering liat mama dan kakak, serta baca sana sini aja, juga bisalah dikit-dikit mengerti tentang kesehatan.

Namun, sebagai orang yang memang punya masalah trust issue kayak saya, rasanya sulit aja gitu cuman percaya-percaya aja akan kinerja seseorang, apalagi kalau menyangkut urusan nyawa atau penyakit deh.

Ditambah lagi, saya sedikit meragukan kinerja si nakes perawat tersebut, ketika melihat di meja dekat pasien, si ibu, cuman ada obat tanpa ada copy resep sama sekali.

Menurut keluarga si ibu, semua obat si perawat yang ngasih, dan coba tebak! Obat-obat yang dia bawa, kayaknya merupakan obat bekas pasien lain di RS, hahaha.

Yang bikin kesal juga, si Mas perawat tersebut, tidak menyangkal ketika orang-orang mengiranya seorang dokter, santai aja dan bangga dipanggil Dok, untung saya nggak ikutan panggil DOG *eh, hahahaha.

Kayaknya emang butuh banget edukasi ya pada masyarakat umum ya, bahwa tidak semua petugas kesehatan yang mengenakan pakaian putih adalah dokter.

Baca juga : Wajib Tahu, Jenis Operasi yang Ditanggung BPJS


Tindakan Medis yang Diberikan Bikin Keluarga Pasien 'Jantungan'

Dan memang terbukti sih ya, setidaknya dalam pengamatan saya, betapa beberapa tindakan medis yang diberikan si Mas perawat itu bikin jantungan.

memakai-jasa-perawat-home-care-medis

Misal, pemberian obat citicoline secara injeksi dengan 2-3 kali dosis sekali injeksi, belum termasuk tablet citicoline yang harus diminum.

Saya nggak tahu pasti sih, apakah bisa dilakukan pemberian dosis double sekali injeksi, kalau baca-baca di artikel yang ada di google sih nggak boleh.

Tapi, bukan hanya itu saja yang bikin ternganga, ada lagi yang bikin saya bertanya-tanya, apakah si Mas perawat ini beneran kompeten dalam mendiagnosa dan meresepkan pengobatan?

Karena dia ngasih cairan infus Dextrose yang gunanya untuk pasien kekurangan gula darah akut, dan meminta keluarga kasih minuman gula manis ke ibu, tanpa sedikitpun mengukur dahulu gula darah si pasien.

Saya coba berbaik sangka aja ketika itu, tapi keesokan harinya mulai panik dan seram, ketika keluarga ngabarin, kalau si Mas perawat itu bakal memberikan suntikan insulin ke ibu besoknya, karena ternyata gula darah ibu tinggi banget setelah dikasih dextrose dan cairan gula tersebut.

Jujur, saya nggak tahu banget detail tentang kesehatan, tapi menurut saya, hal-hal di dalam tubuh manusia itu, tidak dibenarkan untuk dinaik turunkan dengan drastis, kecuali memang dibutuhkan banget, itupun seharusnya jangan hari ini dinaikan dengan drastis, besoknya kelebihan, terus diturunkan lagi dengan drastis pulak!

Apalagi dilakukan di tubuh lansia yang sudah sepuh, yang sedang menderita gejala stroke ringan pulak, sementara kita tahu apa efek insulin, yaitu bisa menurunkan kadar gula darah secara drastis, yang bisa punya efek samping bisa membahayakan otak. 

Beruntung keluarga sempat ngasih tahu saya ketika hendak dilakukan tindakan tersebut, dan akhirnya keluarga berani menolak pemberian insulin tersebut.

Dan gara-gara kinerjanya yang terkesan ngasal itu, akhirnya keluarga tidak memperpanjang masa perawatan pakai jasa home care medis abal-abal itu, setelahnya terpaksa dibawa ke rumah sakit saja, agar ditangani dengan lebih baik oleh yang lebih kompeten.

Baca juga : Daftar Obat Sirup yang Dilarang Beredar


Tips Memakai Jasa Home Care Medis

Btw, kalau dengar cerita ART yang kerja di rumah tersebut, ternyata si Mas perawat itu sudah sering menerima jasa layanan home care medis untuk merawat lansia dengan gejala stroke ringan di rumah.

memakai-jasa-perawat-home-care-medis

Dan ternyata, masih banyak yang nggak tahu kalau si Masnya itu bukan dokter, lalu para keluarga pasien hanya pasrah saja serta percaya dengan tindakan medis yang diberikan si perawat.

Alasannya, karena ada beberapa pasiennya yang sembuh, meskipun nggak sembuh seperti semula, tapi setidaknya udah nggak parah banget sakitnya.

Padahal, saya yakin si Mas tersebut sama sekali nggak punya izin praktik, dan semua tindakan yang diberikan, hanya berdasarkan kira-kira serta penyamaan pengalamannya mengurus pasien dengan kasus sama di sebuah RS besar di Surabaya, tempatnya bekerja.

Karenanya, menurut saya, masyarakat wajib tahu tips penting yang harus diperhatikan, ketika hendak memakai jasa home care medis untuk merawat lansia dengan gejala stroke ringan, yaitu:  


1. Sebaiknya pilih Jasa Home Care Medis yang punya izin praktik

Kalau saya browsing, sebenarnya banyak loh penyediaan jasa home care medis, dengan berbagai tujuan. Baik yang melibatkan perawat, hingga dokter.

Paling banyak sih perawat ya, tapi ada juga kok jasa dokter visit yang tentunya bakalan lebih tenang memakai jasa dokter, khususnya untuk keperluan diagnosa dan resep obat yang diberikan.

Jadi sebenarnya, jasa perawat home care Surabaya itu bukanlah hal baru, tapi sebaiknya sih pakai yang punya izin praktik, biar lebih aman dan terpercaya, yang lebih profesional, khususnya dalam memberikan rekam medis.


2. Sebaiknya pakai jasa dokter

Yang harus dipahami oleh masyarakat adalah, perawat tugasnya merawat pasien, dan memberikan tindakan medis yang sifatnya keterampilan, seperti memasang infus, selang makanan, kateter, injeksi obat dan lainnya.

Namun untuk memberikan diagnosa dan resep obat, sebaiknya gunakan jasa dokter, itupun usahakan pakai dokter yang mendiagnosa pakai hasil pengukuran tubuh pasien yang lebih detail.

Misal, mau naik turunkan gula darah, ya mestinya kan diukur dulu kadar gulanya, biar tahu dosis yang diberikan berapa amannya, buat pasien?

Memang sih, beberapa perawat juga punya keahlian memberikan diagnosa ke pasien, tapi tetap juga harus melalui pemeriksaan detail, dan yang pasti wajib pakai copy resep, apalagi kalau yang diberikan obat-obatan keras.


3. Dampingi pasien ketika diberi tindakan medis, tanyakan obat dan tindakan apa yang diberikan pada pasien

Yang paling penting lainnya adalah, selalu dampingi pasien, ketika petugas home care datang berkunjung, dan selalu tanyakan apa saja obat yang diberikan, gunanya untuk apa? efek sampingnya apa?

Semua hal itu, merupakan hal pasien dan keluarganya, untuk tahu persis, apa-apa saja yang dimasukan ke dalam tubuhnya.


4. Selalu minta copy resep

Yang penting lainnya adalah, jangan lupa meminta copy resep obat-obatan yang diberikan, selain sebagai rekam medis, juga agar pasien dan keluarga tahu, obat-obatan apa saja yang sudah diberikan.


Penutup

Dari pengalaman melihat keluarga yang memakai jasa perawat home care medis untuk keperluan merawat pasien lansia dengan gejala stroke ringan di rumah, ada beberapa poin penting yang saya bagikan, yaitu:

  • Tidak semua petugas kesehatan yang memakai baju putih-putih adalah dokter.
  • Agar lebih jelas, tanyakan langsung petugasnya perawat atau dokter.
  • Sebaiknya gunakan jasa home care medis yang punya izin praktik.
  • Tanyakan semua tindakan medis maupun obat-obat yang diberikan petugas home care tersebut.
  • Perkaya diri dengan ilmu kesehatan secara umum, agar bisa memutuskan kapan menolak tindakan-tindakan medis yang terkesan 'menakutkan' atau ekstrim.
 

Sidoarjo, 26 Januari 2023

#KamisSehat

Sumber: Pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit By Rey

Demikian artikel tentang pengalaman keluarga memakai jasa perawat home care medis untuk merawat lansia yang terkena gejala stroke, semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Memakai Jasa Perawat Home Care Medis untuk Merawat Lansia Gejala Stroke (Part 02)"