Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gagal Ginjal Akut Pada Anak Meningkat, Kenali Gejalanya!

Konten [Tampil]
Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini sukses bikin saya parno. Maklum ya jadi orang over thinking, nggak ada kasus yang heboh aja, udah bikin deg-degan deh kalau anak sakit.

Apalagi pas heboh kayak sekarang, dan parahnya ini terjadi di saat sakit pada anak tuh, udah berasa langganan aja, terutama batuk pilek ya, hampir tiap bulan anak-anak drop karenanya.

Sudah 2 bulan terakhir ini, kasus gagal ginjal akut pada anak meningkat tajam.
Menurut data dari Kemenkes RI, per tanggal 18 Oktober 2022, ada 99 angka kematian pada anak akibat gagal ginjal akut.

Hal ini tentu saja bikin panik ya, mengingat 2 bulan untuk angka kematian sebanyak itu, berarti setiap hari ada anak yang meninggal karena penyakit yang masih penyebabnya masih misterius tersebut. 


Apa itu Gagal Ginjal Akut Pada Anak Misterius di Indonesia


Penyakit gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di Indonesia, menjadi sebuah hal yang wajib diperhatikan, setelah banyak anak yang meninggal karena itu.

Penyakit ini, sebenarnya telah ada di Indonesia sejak awal tahun 2022, namun baru saja mengalami peningkatan drastis dan hingga mengakibatkan kematian sejak September 2022.

Gagal ginjal akut pada anak ini juga disebut acute kidney injury, dan diketahui menyerang anak-anak dalam rentang usia antara 6 bulan hingga 18 tahun, namun paling banyak terjadi pada balita.

Hingga saat ini pun, penyakit gagal ginjal akut pada anak ini, belum juga diketahui pasti apa penyebabnya.

Namun, pihak pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bersama tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), telah membentuk salah satu tim. Tim ini telah bertugas untuk mengamati dan menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak ini. Dan telah mengakibatkan banyak kematian pada anak belakangan ini.

Selain di Indonesia, kasus kematian anak karena gagal ginjal akut ini, juga terjadi di Gambia dan Bangladesh, dengan gejala yang sama.

Di Gambia sendiri, banyak anak yang meninggal karena awalnya batuk pilek, lalu kemudian diberi obat batuk yang ditengarai dari India, lalu batuk anak sih sembuh, tapi jadinya gagal ginjal sampai akhirnya meninggal.

Sehingga inilah yang menjadi celah awal para petugas meneliti, benarkah angka kematian anak karena gagal ginjal ini, diakibatkan oleh obat batuk dalam bentuk sirop tersebut. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menemukan zat-zat berbahaya yang terdapat di dalam 4 jenis obat sirop buatan Maiden Pharmaceuticals di India.

Di mana melalui tesnya, WHO menemuan kandungan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol yang sebenarnya dilarang penggunaan, pada keempat obat tersebut.

WHO lalu menjelaskan efek samping dari zat tersebut yang mana "menyebabkan gangguan ginjal akut, serta dapat menyebabkan kematian."

Selaras dengan hal tersebut, pemerintah Gambia akhirnya memerintahkan penarikan semua obat dalam bentuk sirop yang mengandung Parasetamol dan Promethazine, sejak tanggal 23 September 2022 lalu.


Apa Saja Gejala Gagal Ginjal Akut Pada Anak


Sebagai parents, tentu saja ada rasa was-was ya menyikapi berita maraknya penyakit seperti ini, namun tidak ada yang bisa kita lakukan, selain lebih waspada menjaga anak-anak kita, serta selalu mengamati jika munculnya gejala gagal ginjal akut pada anak.

Lalu, gimana sih gejala yang sering terjadi pada anak yang mengalami gagal ginjal akut?
Berikut gejalanya:
  1. Terjadi demam 
  2. Adanya gangguan pencernaan seperti muntah dan anak diare
  3. Adanya gangguan pernapasan seperti batuk dan pilek
  4. Anak kesulitan untuk buang air kecil, maupun volume urine yang keluar sangat sedikit
Yang jadi over thinking adalah, sekarang kan emang lagi musimnya anak-anak batuk pilek hingga demam.
Baik si Kakak maupun Adik, bahkan udah berasa gantian mulu sakitnya, dan anak batuk pilek setiap bulan selalu sakit. Dimulai dari batuk pilek hingga akhirnya demam.

Namun, yang harus kita ketahui bersama adalah, yang namanya gagal ginjal itu, erat hubungannya dengan masalah buang air kecil. Di mana kebanyakan gejala utamanya adalah, penurunan volume urine anak.

Kalau saya mah, anak jarang pipis, apalagi pas sakit, bukan cuman gagal ginjal yang saya takutkan, tapi dehidrasi, jadi meski anak-anak menolak, saya bakalan galak banget minta anak-anak tetap minum meski mereka nggak suka.

Jadi, yang seharusnya lebih menjadi perhatian bagi parents, sebaiknya waspada jika terjadi gejala yang lebih spesifik seperti ini:
  • Warna urine anak menjadi lebih kecoklatan atau jadi lebih pekat dari biasanya. 
  • Lebih jarang pipis, atau pipis tapi cuman sedikit (di mana jumlah urine kurang dari 0,5 ml/kg berat badan/jam dalam 6-12 jam). 
  • Tidak pipis selama 6-8 jam ketika siang hari. 
  • Anak menderita diare parah. 
  • Anak menjadi kejang. 
  • Anak mengalami sesak napas atau kesulitan bernafas. 
  • Kesadaran anak menurun.
Tanda-tanda di atas memang udah sangat urgent banget ya, jadi jangan menunggu, keadaan anak separah itu baru di bawah ke rumah sakit.

Karena kalau baca-baca di berbagai berita, kebanyakan pasien yang tidak tertolong, kondisinya sudah parah ketika datang ke rumah sakit.

Kalau menurut saya, patokan paling urgent itu dimulai dari ketika anak tidak mau minum, dan jadi jarang pipis.
Jangankan takut gagal ginjal, bahkan hal tersebut dapat memicu hal berbahaya dalam segi dehidrasi.

Jadi, segera dapatkan pertolongan sejak kita liat anak mulai berkurang air urinenya, karena gejalanya juga terjadi begitu cepat.


Cara Mencegah Gagal Ginjal Akut Pada Anak


Sebenarnya, belum ada yang bisa dilakukan secara nyata, untuk mencegah penyakit misterius gagal ginjal akut pada anak ini.

Karena dari banyak kasus kematian di rumah sakit, rata-rata menyebutkan, pada awalnya anak terkena batuk pilek hingga demam, lalu tiba-tiba volume air pipis berkurang, ditambah kejang dan diare, sampai akhirnya mengalami penurunan kesadaran dengan cepat.

Namun, kita bisa melakukan hal-hal sederhana tapi penting, yang juga dihimbau oleh Kemenkes, untuk mencegah terjadinya gagal ginjal akut pada anak, yaitu:


1. Selalu menerapkan protokol kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat


Parents, nggak bosan-bosannya saya mengingatkan kita semua, ini masih pandemi loh, masih ada loh virus Covid-19, meskipun memang semakin kecil kasusnya, mungkin karena efek vaksin, bikin banyak orang jadi lebih kuat ketika terkena virus tersebut.

Namun, jangan lengah parents, seperti yang telah banyak dibahas para pakar, kalau pandemi ini akan melahirkan berbagai kasus penyakit dan masalah baru.

Jadi, please...please...please... jangan lengah dengan protokol kesehatan yang telah berjalan selama pandemi, please tetap pakai masker, apalagi dalam ruangan tertutup dan ber AC, apalagi sedang sakit pula.

Saya kesal banget sih sama guru-guru TK si Adik yang udah nggak peduli lagi dengan masker, dan tentu saja hal ini bikin anak-anak semakin malas pakai masker.

pakai masker
Si adik yang selalu pakai masker

Kalau liat di foto atau video yang dikirim gurunya, sepertinya hanya beberapa anak yang masih patuh pakai masker, salah satunya si Adik Dayyan, tapi juga jadi percuma karena ketika makan di kelas, otomatis dia pasti buka masker, huhuhu.

Si Kakak juga gitu, susah banget mengajarkan anak-anak patuh pakai masker, padahal sama dengan si Adik, kelas si Kakak juga ber AC dan ruangannya tertutup.
Sementara kata si Kakak, temannya banyak yang batuk dan nggak pakai masker, hadehhh.

Demikian juga dengan rajin mencuci tangan, kadang si Kakak udah mulai longgar masalah ini, mamaknya deh yang jadi singa, saking kesal ngingetin berkali-kali.

Untungnya sih si Adik masih patuh juga, cuman saya tidak boleh bosan mengingatkan khususnya ketika dia di sekolah, sebelum makan wajib cuci tangan yang bersih.

Selain protokol kesehatan masker dan cuci tangan, perilaku hidup sehat lainnya juga wajib dilakukan ya parents, seperti memastikan anak-anak tercukupkan waktu istrahatnya, biar nggak gampang drop.


2. Pastikan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang


Anak-anak memang susah diajak makan makanan yang bergizi, apalagi sayuran, tapi mending memaksa deh ketimbang harus boost vitamin anak pakai vitamin obat.

Kalau masalah sayur dan buah nih, anak-anak juga lumayan menantang bagi saya.
Karena si Kakak nggak suka sayur, sementara si Adik nggak suka buah.
Jadilah, maminya harus galak, demi kesehatan dan kebaikan anak-anak.


3. Menghindari jajanan sembarangan 


Sudah berbulan-bulan, saya rela berempong-rempong demi menyiapkan bekal snack buat anak-anak ke sekolah.

gagal ginjal akut

Saya menyetop uang saku si Kakak, dan menggantinya dengan bawa snack kayak roti atau semacamnya, ini jauh lebih baik daripada saya kasih uang saku lalu dia jajan sembarangan di luar yang belum pasti kebersihannya.

Si Adik juga demikian, sebisa mungkin saya membatasi bekal jajanan beli, mending bawa roti, biar kata hampir tiap hari dan dia bosan, hahaha.


4. Banyak konsumsi air putih yang bersih dan matang


Seperti yang saya tulis di atas, ginjal itu erat hubungannya dengan kebutuhan air minum di tubuh.
Sementara kayaknya masalah minum air putih ini, jadi masalah banyak parents, untuk ini, saya rela jadi mami cerewet yang selalu mengingatkan anak-anak untuk rajin minum.

Khususnya si Kakak sih yang malas minum.
Sementara si Adik akan rajin kalau disuruh, dengan resiko maminya stres urus ompolnya, huhuhu.


5. Hindari pemberian obat dan vitamin berlebihan


Selain air putih, faktor obat berlebihan yang juga jadi penyebab utama, kita pasti bisa membaca ya, banyak peringatan yang tertulis di kemasan obat apapun.

Efek samping, bisa merusak ginjal.
Karenanya, lebih bijaklah dalam memberikan obat dan vitamin kepada anak.

Ini sih sumber utamanya menurut saya ya.
Sekarang kan lagi musimnya anak sakit, jadi banyak parents yang merecoki anaknya dengan obat-obatan.

Kalau sakit dikasih obat double dengan vitamin, kalau sehat dikasih vitamin Imboost biar imunnya kuat. Masalahnya adalah, anak-anak sering banget sakit, bahkan si Kakak dan si Adik jadi rajin minum obat batuk khususnya.

Untungnya sih mereka minum jenis herbal atau jamu, tapi tetep aja saya was-was, karena yang namanya meminum zat seperti itu dalam jangka panjang, bisa juga ada efek samping lainnya yang merugikan kesehatan.

So, ada baiknya memang kita lebih menjaga kesehatan anak melalui hal-hal yang alami, seperti istrahat yang cukup, makan makanan sehat dan bergizi serta mencukupi kebutuhan air minumnya.

Pemberian vitamin, hanya pada saat ketika sangat urgent saja, untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.
 

6. Pastikan imunisasi anak rutin dan lengkap


Hal penting lainnya adalah, jangan skip imunisasi ya parents, apalagi anak-anak yang lahir di generasi pandemi ini, selama pandemi memang banyak banget yang kesulitan memberikan imunisasi pada anaknya.

Sekarang keadaan sudah semakin normal, jangan lupa untuk segera melengkapi imunisasi anak ya, karena imunisasi sangat membantu anak membentengi dirinya, dari berbagai penyakit yang ada saat ini.


Penutup


Penyakit gagal ginjal akut pada anak ini memang bikin para parents panik dan deg-degan, khususnya buat yang punya anak bayi hingga balita.

Mengatasi gagal ginjal akut

Namun, sebijaknya parents tetap tenang namun waspada ya, selalu jaga kesehatan anak-anak kita, penuhi makanan penuh nutrisi dengan cara yang alami, dan kalaupun anak sedikit sakit, pilihan memberikan obat-obatan yang lebih alami sebaiknya diambil.

Terutama jika anak sudah terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan kimia, karena sakit mulu kan.
Banyak banget nih, baru juga sembuh, eh mulai batuk lagi minum obat batuk lagi.

Saya pikir, biar kata namanya obat, kalau konsumsinya terlalu banyak dan dalam waktu yang lama, lama-lama juga bisa berubah jadi racun dan merugikan tubuh anak.

Dan juga, jangan lupakan protokol kesehatan ya parents, ini penting banget sebenarnya, bahkan super penting, agar memutus rantai batuk pilek pada anak, biar anak nggak minum obat terooosss.

Dan yang pasti, jangan panik, namun tetap waspada, khususnya di masa sekarang, di mana kasus gagal ginjal akut pada anak hingga menimbulkan kematian, sedang meningkat di Indonesia.
Selalu awasi anak-anak kita, dan kenali gejalanya, dan tetap menerapkan cara-cara mencegah terserang gagal ginjal akut pada anak. 


Sidoarjo, 20 Oktober 2022


Sumber:
  • https://www.kemkes.go.id/article/view/22101800001/kasus-gagal-ginjal-akut-pada-anak-meningkat-orang-tua-diminta-waspada.html diakses 20 Oktober 2022
  • https://www.merdeka.com/jateng/cara-mencegah-gagal-ginjal-pada-anak-orang-tua-wajib-tahu-kln.html diakses 20 Oktober 2022
Gambar: canva edit by Rey dan dopri

12 comments for "Gagal Ginjal Akut Pada Anak Meningkat, Kenali Gejalanya!"

  1. jadi paham setelah baca tulisan Mbak Rey yang lengkap
    Sebelumnya saya heran, sewaktu masih kecil anak2 saya juga minum obat sirup
    tapi baik2 aja
    Rupanya campurannya diubah ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Ambu, beberapa memakai zat berbahaya karena di atas ambang batas :(

      Delete
  2. Aku shock dong baca daftar obatnya. Soalnya si kakak, anakku yg perempuan baruuuu aja konsumsi sirup demam dan batuk flu yang masuk dalam red list. Serem juga ternyata kalau masyarakat dibiarkan beli obat sesukanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pihak produsen juga tuh yang nakalan, sebenarnya kalau pemakaian teratur, beli obat sendiri juga oke kok, apalagi saya liat kandungan obat yang red list itu bagus buat batuk, dan sederhana sebenarnya

      Delete
  3. Yang agak susah itu banyakin minum buat anak2 ya, mba. Kalau protokol kesehatan kayaknya bakalan mau aja pakai masker. Tapi kalau minum harus sering diingatkan buat banyak minum air putih karena anak2 lebih suka jajan minuman instan beraneka rasa.

    Dulu aku diingetin sama dokter buat banyakin makan semangka bagian putihnya buat netralin racun di tubuh, sama minum air kelapa buat detoxnya, biar kristal2nya pecah dan meluruh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah baru tahu saya tentang air kulit semangka, kalau air kelapa memang pernah dengar sih, tapi lumayan sih rempong dan mihil juga, paling aman emang air putih hangat, dan mau nggak mau kita kudu cerewet ngingetinnya, huhuhu

      Delete
  4. Pasti bikin parno ya kabar ini. Secara, anak kalau sakit sudah pasti sibuk cari obat untuk anak. Siapa yang mengira dalam beberapa sirup malah ada kandungan berbahaya yang bikin gagal ginjal pada anak.

    PRnya sekarang adalah lebih memperhatikan lagi kondisi anak. Biar nggak terlambat nanti.

    Terima kasih, Kak Rey...

    ReplyDelete
  5. Intinya memang anak harus dibawain bekel makanan agar tidak jajan sembarangan dan jgn lupa bawa minuman, karena jajan minuman di sekolah sudah beraneka ragam

    ReplyDelete
  6. Ya Allah, tinggi juga angka kematian akibat gagal ginjal pada anak yang terjadi dalam 2 bulan udah 99. Gimana ga panik para orang tua :(

    Harus rajin mengamati keadaan anak ya, kalau ada gejala ga beres harus segera jadi perhatian dan dicari cara buat dicegah/diobati. Setuju semua dengan cara mencegah gagal ginjal akut pada anak yang Rey paparkan. Semoga dengan segala upaya yang dilakukan anak-anak dapat terhindar dari penyakit tersebut. Tentunya harus disertai doa karena segalanya kembali pada kehendak Allah :)

    ReplyDelete
  7. Aku juga jadi "takut sakit" karena kalau anak udah sakit bingung ngasi obatnya gimana apalagi musim gagal ginjal akut begini sekarang.. semoga anak anak kita sehat selalu ya

    ReplyDelete
  8. Setuju banget memberikan sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik, termasuk untuk vitamin dan obat-obatan. Mending prepare ke penyediaan makanan gizi seimbang dan kebersihan makanan (termasuk tangan kalau mau makan)

    ReplyDelete
  9. Ngeri ya kalau anak anak udah kena gagal ginjal. Masa depannya jadi susah. Makanya kita meski aware banget sama anak kita. Jaga kesehatannya jangan sampai sakit

    ReplyDelete