Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Mendampingi Anak SD Belajar Untuk UAS Bagi Parents yang Sibuk Ala MamiRey

Konten [Tampil]

tips dampingi anak sd uas bagi ibu yang sibuk

Minggu ini adik Dayyan yang bersekolah di salah satu SD Negeri di kota Baubau mengikuti Ujian Akhir Semester atau UAS. 

Dan sebagai parents, saya merasa harus bertanggung jawab mendampingi si Adik agar lebih siap dalam menghadapi masa ini.

Ini tantangan banget sih, karena sejujurnya biasanya ada kakaknya yang bisa dimintain bantuan untuk mengajari adiknya ketika ujian. Biasanya Kakak Darrell akan membuatkan Adik Dayyan soal-soal latihan buat ujian dari buku paketnya.

Nah karena sekarang kami hidup berdua aja, sementara kakak Darrell sama neneknya. Akhirnya mau nggak mau saya sendiri yang harus menemani dan mendampingi si Adik.

Baca juga : Ngedate Bertiga Dengan Kakak Darrell dan Adik Dayyan, Ngapain Aja sih?   


Cerita Adik Dayyan, Anak SD Kelas 2 Menghadapi UAS Semester 1 

Bukan hanya menghadapi UAS dengan kondisi berjauhan dengan kakak Darrell, tapi sekarang lebih menantang lagi karena saya sudah jadi working mom dengan gaji yang masih pas-pasan buanget.

Hal ini bikin saya tetap harus sering berhadapan dengan laptop di kos, untuk mencari duit, selain bekerja secara shift di kantor.

Otomatis kesibukan bertambah, sementara usia saya sudah nggak muda lagi, jadinya risiko cepat lelah juga jadi tantangan.

Tapi saya nggak tega juga membiarkan si Adik mengikuti ujian tanpa pendampingan sama sekali dari saya. Apalagi kok ya pas juga ketika ujiannya tiba, jadwal ngantor saya terbilang lebih bersahabat dengan jadwal belajar si Adik.

Selain itu, saya kasian dan sedih melihat nilainya baru-baru ini ketika si Adik mengikuti ulangan harian, nilai matematika nya terbilang rendah, hanya 60. Ini jauh dari nilai biasa yang didapatkan si Adik yang mostly 100.

Begitulah, saya bertekad harus bantuin dampingin si Adik, setidaknya saya pastikan dia belajar dengan serius dan fokus. Kalaupun nanti nilainya nggak sesuai harapan, yang penting saya udah memastikan kalau si Adik memang benar-benar serius belajar.

Sebagai parents yang masa kecilnya juga sering mendapatkan prestasi di sekolah, saya lebih percaya dengan pengalaman sendiri ketimbang teori parenting yang kadang berlawanan dengan pemikiran saya.

Misal, beberapa mengatakan ketika ujian sebaiknya jangan belajar terus, akan lebih baik diselingi bermain agar otak anak fresh.

Oh saya tak percaya hal itu, karena gara-gara teori itu dulunya nilai saya malah anjlok. Niatnya mau refreshing otak sejenak dengan baca novel, eh malah keterusan dan lupa belajar. 

Jadi, si Adik memang saya nggak paksa dengan harus belajar terus, tapi selama minggu ujian ini, saya tak membolehkan dia baca buku cerita maupun mengakses komputer atau ponsel.

 

Tips Mendampingi Anak SD Belajar Untuk UAS Bagi Parents yang Sibuk Ala MamiRey

Yup, bisa dibilang akhir-akhir ini saya memang terlihat sibuk. Entah sibuk dengan kerjaan kantor, update blog, update akun medsos dan lainnya.

Namun setidaknya saya punya beberapa tips yang diterapkan dalam mendampingi si Adik Dayyan mengikuti UAS minggu ini, di antaranya:


1. Sounding Waktu Belajar Sebelum Dilakukan

Hal yang paling utama dan pertama saya lakukan adalah sounding atau memberitahukan ke si Adik, kalau maminya akan membantunya belajar bareng.

Lucky me, si Adik tuh paling suka kalau saya temanin dia belajar, sejak dulu. Jadi, ketika mendengar saya berjanji akan menemaninya, dia jadi semangat.

Semangat si Adik itulah yang saya gunakan untuk mengatur jadwal dan cara belajar bareng. Misal, siang pulang kantor dan dia nggak mau tidur siang, jadi saya minta dia belajar dulu bahan yang sudah dipelajari di sekolah.

Setelah semua selesai dipelajari, baru deh maminya ikutan menemaninya belajar bareng. Tentu saja dia dengan happy mengikuti perintah maminya untuk belajar duluan, demi agar lebih paham ketika belajar sama maminya. 


2. Pastikan Kondisi Parents Nyaman dan Tenang

Ini paling penting ya.

Saya tuh termasuk ibu-ibu yang nggak sabaran mengajari anak, apalagi kalau pelajaran matematika dan anak-anak lambat pahamnya. Duh, rasanya tanduk saya pengen menyembul deh, hahaha.

Karenanya, memastikan kondisi diri sudah nyaman dan tenang, sebelum mendampingi si Adik belajar itu penting.

Setidaknya, saya harus dalam keadaan nggak lapar, biar nggak mudah marah-marah. Menciptakan ruangan yang tidak gerah juga penting, dan sebisa mungkin fokus tanpa ada distraksi hal lain karena bikin nggak fokus dan marah-marah sendiri.   


3. Pastikan Kondisi Anak juga Nyaman dan Tenang

Bukan cuman kondisi saya sebagai ibunya, kondisi si Adik juga harus saya pastikan sudah nyaman dan tenang. Anak nggak sedang ngantuk, nggak juga sedang lapar, dan juga tidak merasa kegerahan atau kedinginan.

Pokoknya kondisi anak dari dalam dan luar tubuhnya benar-benar nyaman dan tenang, sehingga nggak ada drama anak nggak fokus lalu maminya kesal dan ngamuk.


4. Kuasai Bahan Pelajaran Anak, Atau Fokus Di Hal Yang Sulit Menurut Anak 

Sebagai working mom dan juga tetap mencari uang dari rumah, tentunya waktu saya buat anak sangat terbatas. Karenanya, sebisa mungkin menggunakan sedikit waktu untuk menemani anak menguasai semua bahan pelajaran yang akan muncul sebagai soal UAS.

mami dan dayyan belajar matematika

Kalau saya, pakai cara nyuruh si Adik belajar dulu bahannya, lalu saya browsing cari soal-soal dengan kurikulum sama di internet. 

Setelahnya saya kasih soal itu ke si Adik, dan bertanya apakah soalnya sama dengan yang di buku?.

Kalau dijawab sama, maka saya hanya akan fokus menemaninya belajar membahas soal-soal yang saya berikan tersebut. Namun jika berbeda, maka saya akan menanyakan bagian mana dari semua bahan pelajarannya yang paling sulit menurut dia.

Lalu, saya akan lebih fokus membantunya mengerjakan soal di bagian yang sulit itu, serta hanya sedikit review untuk bahan pelajaran yang dia mudah kuasai dan pahami.

Mungkin parents lain bertanya, gimana kalau memang pelajarannya sulit juga bagi parents?.

Ya memang sih, beberapa pelajarannya terasa ribet buat saya yang dulunya pakai kurikulum jadul ketika SD. Akan tetapi ya mau nggak mau saya harus beradaptasi untuk memahami pelajaran di masa anak sekarang.

Gimana caranya?.

Ya pelajari dong, kalau masih nggak paham, ya googling, cari jawabannya di internet, lalu ajarkan ke anak dengan cara sederhana serta masih sesuai dengan bahan pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah.

Iya, being a parent zaman now memang rempong, hahaha.    

Baca juga : Tantangan Milenial Parent dan Matematika Kurikulum Baru VS Lama   


5. Jaga Mood Anak

Bukan hanya mood parents, menjaga mood anak selama belajar bareng juga penting. Agar anak terus fokus dan serius serta happy ketika belajar bareng.

Apalagi si Adik Dayyan tuh tipe anak yang sensitif, nggak bisa dikerasin dikit. Intonasi saya meninggi dikit, dia langsung manyun. Dan kalau udah manyun, udah nggak asyik banget diajak belajar, dia jawab asal-asalan, yang ada saya emosi liatnya, hahaha.

Karenanya, memastikan mood-nya tetap terjaga, dengan kepandaian mengatur intonasi, atau mencairkan suasana ketika nggak sengaja menaikan intonasi, itu adalah skill penting yang harus saya kuasai.


6. Hargai Gaya dan Cara Belajar Anak

Khususnya saya generasi milenial, hidup di zaman kurikulum jadul tapi simple, tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk belajar bareng dan memahami pelajaran anak SD zaman now.

Awalnya saya kesal banget melihat pelajaran kurikulum merdeka ini yang bertujuan melatih pola pikir anak, jadinya lebih banyak hal-hal yang menurut saya ribet, dibanding dengan pelajaran di zaman baheula dulu.

Tapi, kalau saya ajarin si Adik pakai cara simple dulu, yang ada dia makin bingung, karena gurunya ngajarin beda, saya juga beda.

Jadi ya mau nggak mau saya harus mengikuti cara belajar dan pelajaran anak SD zaman now

Bukan hanya itu, saya juga berjuang keras untuk menghargai gaya belajar si Adik yang beda dari saya. Kalau saya lebih suka belajar yang tenang dan fokus. Meanwhile si Adik belajar sambil jungkir balik, tapi dia tetap paham kok, huhuhu.

Baca juga : Ekspektasi dan Realita Belajar Dari Rumah   


7. Beri Dukungan dan Pujian

Memberi pujian sangat penting buat si Adik Dayyan dan juga saya dalam mendampinginya belajar. Sering banget saya tak bisa menahan sabar lalu akhirnya tanpa sadar menaikan intonasi, kemudian berakhir dengan si Adik manyun, bahkan nangis.

Kalau sudah begini, saya harus pandai-pandai mencairkan suasana dengan memberikan pujian yang masuk akal buatnya. 

Si Adik tipe yang sensitif, tapi dia juga nggak suka dikasih pujian berlebihan. Jadi saya harus paham bagaimana memujinya tanpa berlebihan

Rempong ya?. Itulah seninya menjadi parent, hahaha.


Kesimpulan dan Penutup

Mendampingi anak belajar dalam menghadapi UAS atau ujian akhir semester itu penting. Jadi meskipun sebagai parent saya juga tak kalah sibuknya, namun harus tetap bisa meluangkan atau menyediakan waktu untuk hal tersebut.

Kegiatan ini akan sangat menyenangkan bagi anak dan juga parent, serta membantu anak lebih percaya diri menghadapi UAS. Asalkan dilakukan dengan tips-tips yang benar.

Seperti sounding dahulu tentang waktu belajar, memastikan kondisi parent dan anak nyaman dan tenang. Parent juga sebaiknya menguasai pelajaran anak, serta menjaga mood-nya selama proses belajar bareng agar tetap kondusif.

Jangan lupa untuk selalu menghargai caa belajar anak, serta tak lupa memberikan pujian dan dukungan agar anak lebih semangat dan percaya diri menghadapi UAS.

Pada akhirnya kegiatan mendampingi anak SD belajar untuk UAS ini bukan hanya sekadar membantu anak mendapatkan nilai terbaik. Tapi juga sebagai bonding penuh cinta dari parents kepada anak.  

How about you, parents?

Baubau, 03-12-2025

Sumber: Opini dan pengalaman pribadi

Post a Comment for "Tips Mendampingi Anak SD Belajar Untuk UAS Bagi Parents yang Sibuk Ala MamiRey"