Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenali 5 Bahasa Kasih Anak pada Si Kakak dan Si Adik

Konten [Tampil]
Mengenali 5 Bahasa Kasih Anak pada Si Kakak dan Si Adik

5 Bahasa kasih sayang (cinta) anak memang wajib banget diketahui parents, agar lebih mudah menunjukan rasa cinta kita kepada anak, dan memenangkan hati anak.

Dan baru-baru ini saya menyimak sebuah tayangan YouTube yang bermanfaat banget buat hubungan anak dan parents, yang akan saya bahas di Parenting By Rey kali ini.

Adalah penjelasan dr. Aisah Dahlan CHt, CM.NLP, seorang dokter, konsultan penanggulangan & penyalahgunaan narkoba, Clinical Hypnotherapist serta Praktisi Neuroparenting Skill.
Yang ilmu-ilmu tentang parenting maupun family, yang diulas berdasarkan sains dan Islam ada di mana-mana.

Saya sudah lama sih sebenarnya ngeh tentang bahasa kasih ini, tapi dulunya tuh cuman sebatas dengar aja, selalu skip untuk didengarin atau dipahami dengan benar-benar, apa sih bahasa kasih itu, bagaimana bentuknya? manfaatnya?

Sampai beberapa hari lalu, ketika saya sedang menyetrika baju seragam anak-anak, saya membuka YouTube, biasanya buat dengarin chanel motivasi, eh ujung-ujungnya nyambung ke kajian dr. Aisah Dahlan, yang membahas tentang cara mendidik anak lelaki.

Saya dengarin dong, mumpung sambil menyetrika kan.
Dan ternyata semenarik itu loh mendengarkan dan memahami pemaparan Ibu Aisah, dan keesokan harinya saya langsung praktikan buat anak-anak.


Apa itu Bahasa Kasih Anak atau Baterai Kasih Anak?


dr. Aisah Dahlan selalu menyebut bahasa kasih dengan baterai kasih sayang, karena memang hal itu harus di-charge setiap hari, agar tangki kasih sayang anak terisi penuh.

Mengenali 5 Bahasa Kasih Anak pada Si Kakak dan Si Adik

Bahasa kasih sayang atau cinta anak adalah sebuah cara yang dilakukan anak, untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dalam dirinya kepada orang lain, termasuk hal yang bisa dirasa oleh anak yang mencerminkan orang lain mencintainya.

Maksudnya gini, setiap manusia punya hal yang berbeda dalam mengungkapkan bentuk keinginannya merasa dicintai, ada yang suka dikasih hadiah, ada yang suka dipeluk, ada yang suka dikasih perhatian, ditemanin atau diberi quality time, ada juga yang suka dipuji.

Pada dasarnya, semua manusia, suka hampir semua jenis bahasa kasih  sayang tersebut, namun ketika telah berusia 3 tahun, ada satu yang menonjol, yang mana jika 1 bahasa kasihnya tersebut di charge baterai-nya, maka baterai kasih lainnya ikutan ke-charge. 

Lalu, seperti apakah 5 jenis bahasa kasih sayang atau cinta anak itu?


1. Bahasa kasih dengan sentuhan fisik


Anak-anak dengan bahasa kasih utamanya melalui sentuhan fisik biasanya sangat senang jika dipeluk, dicium, dielus-elus, dipijat. 

Untuk itu, anak akan menunjukan hal tersebut dengan hal yang sama, misal suka ndusel-ndusel, suka peluk, suka cium, suka mencolek anggota keluarganya, ayahnya, ibunya termasuk kakak atau adiknya.

Sekilas anak-anak begini memang terasa dan terlihat annoying, tapi itu normal banget kok.

Dan sebijaknya, buat kita, khususnya parents-nya, merespon hal tersebut dengan membalasnya dengan lembut. Memeluknya balik, menciumnya, mengusap rambutnya, dan segala hal yang berbentuk sentuhan fisik.

Jika dibalas seperti itu, insha Allah anak-anak akan merasa dicintai, sehingga baterai kasihnya penuh.
Hal itu mempengaruhi mood dan mental si kecil, menjadi lebih baik.
Ya gimana sih orang jatuh cinta, kan jadi baik ya.

Nah, sebaliknya.
Jika kita sebagai parents merespon hal tesebut dengan negatif, marah dan malah menolak anak. Maka bahasa kasih anak ikutan terbalik outputnya.

Contohnya, anak jadi suka mukul, menggigit bahkan mencubit atau mengasari siapapun di sekitarnya.
Sama aja kan kayak kita kalau patah hati, jadinya negatif, pengen mengumpat, pengen jitakin orang kan ye, hahaha.

Lalu gimana, kalau anak sudah terlanjur berbuat kasar?
Itu menandakan baterai kasihnya kosong, segera charge baterai kasih anak, dengan memberikan sentuhan fisik yang lembut, memeluk, mencium anak, sambil dinasihati bahwa perlakuan kasarnya itu salah dan tidak baik.


2. Bahasa kasih dengan menerima hadiah


Siapa yang senang menerima hadiah?
Sayaaaa! hahaha.

Mengenali 5 Bahasa Kasih Anak pada Si Kakak dan Si Adik

Semua orang pasti senang jika dikasih hadiah, tapi anak-anak dengan bahasa kasihnya menerima hadiah, biasanya akan jauh lebih bahagia dan senang jika dikasih hadiah, karena bukan semata merasakan hadiahnya, tapi juga merasa dicintai.

Anak-anak dengan tipe seperti ini, biasanya punya ciri-ciri suka memberikan sesuatu kepada parents, saudara hingga teman.
Hadiahnya pun apa aja, bahkan buatannya sendiri, seperti melukis buat parents, menuliskan puisi, memberikan bunga meski dipetik dari tanaman liar.

Dan anak-anak dengan bahasa kasih menerima hadiah, biasanya akan sangat menghargai semua hadiah yang pernah didapatnya, seperti apapun hadiah tersebut, akan disimpan dan dijaga dengan baik.

Lalu, apa sih resikonya jika anak-anak dengan bahasa kasih ini tidak di-charge baterai kasihnya?
Mana anak akan memperlihatkan sikap sebaliknya, misal jadi pelit, nggak mau berbagi dengan siapapun, termasuk saudaranya.

Agar baterai-nya kembali ter-charge maka kita harus memberikan anak hadiah, apapun.
Setelah diberi hadiah, biasanya anak akan kembali bahagia, dan akan lebih mudah menerima nasihat parents.


3. Bahasa kasih dengan waktu berkualitas bersama


Ada juga anak yang senang jika parents-nya mau menemaninya.
Entah menemani bermain, nonton TV atau kegiatan apapun.

Anak-anak dengan bahasa kasih ini, biasanya menunjukan ciri-ciri, dengan senang mendekati parents atau saudaranya, lalu duduk di sampingnya, dan memperhatikan sambil sesekali bertanya tentang aktifitas parents-nya.

Jika anak menunjukan ciri-ciri demikian, maka sebijaknya parents merespon dengan baik, dengan cara melibatkan anak ke dalam aktifitas parents.

Hindari memarahi dan menyuruhnya pergi, karena anak akan sangat kecewa dan sedih dibuatnya.
Lalu, apa sih dampaknya jika anak kecewa dan sedih karena baterai kasihnya tidak ke-charge?
Maka anak akan jadi lebih sering menyendiri, diajak ke mana pun dia ogah dan malas, karena kecewa.

Lalu bagaimana kalau seandainya anak sudah terlanjur kecewa?
Yang bisa parents lakukan adalah dengan duduk menemaninya, meluangkan waktu yang berkualitas bersama anak, tidak ada distraksi apapun, dan biarkan anak meresapi cinta yang parents berikan selama minimal 15 menit, lalu setelahnya biasanya anak akan kembali ceria dan mau diajak ke mana-mana.


4. Bahasa kasih dengan kata-kata pujian atau mendukung


Ada pula anak yang senang banget kalau dipuji, apa-apa selalu minta dipuji.
Rasanya belum puas kalau parents-nya belum melihat dan memuji apapun yang diperlihatkannya.

Anak-anak dengan bahasa kasih kata-kata pujian ini biasanya punya ciri-ciri bertingkah sebagai anak yang senang memuji atau merayu parents, baik secara lisan maupun melalui bahasa tubuhnya.

Bukan hanya senang memuji parents-nya, dia juga senang memuji dirinya sendiri.
Maka untuk itu, sebaiknya parents meresponnya dengan baik, yaitu dengan memberikan pujian juga kepada anak dengan baik dan tulus.

Lalu, apa dampak jika anak dengan bahasa kasih ini jarang ke-charge baterainya?
Yang terjadi adalah sebaliknya, anak jadi suka mengejek bahkan menjelekan orang lain.

Dan jika sudah demikian, sebijaknya parents, mulai menge-charge bahasa kasihnya dengan nasihat pujian yang tulus.

Misal, jika kakak sering mengejek adiknya, maka sebaiknya nasihatilah si Kakak dengan baik dan tulus.
Agar anak jadi lebih bahagia dan selalu memuji orang lain dengan tulus.


5. Bahasa kasih dengan pelayanan


Anak-anak dengan bahasa kasih pelayanan, sangat senang membantu siapapun di rumah, baik parents maupun saudaranya serta kakek neneknya.
Dan anak-anak tipe ini, sangat senang, jika parents-nya membantunya atau melayaninya tanpa diminta.

Mengenali 5 Bahasa Kasih Anak pada Si Kakak dan Si Adik

Misal, diambilkan minuman, dibuatkan susu atau makanan kesukaannya, diambilkan dan disiapkan bajunya, bahkan ketika parents membantunya mengerjakan tugas sekolahnya, anak-anak akan jadi sangat bahagia.

Lalu bagaimana jika baterai pelayanannya nggak ke-charge
Maka anak akan jadi kasar, suka memerintah, bersikap boosy, gemar mem-bully saudaranya, bahkan membentak agar segera dilayani.

Jika anak terlihat kasar seperti ini, maka cara terbaik adalah dengan cara menge-charge dulu baterai kasihnya, melalui pelayanan dan bantuan yang tanpa anak duga dan minta.

Misal, ketika anak sedang belajar, tiba-tiba parents datang membuatkannya minuman kesukaannya, atau camilan favoritnya.
Anak-anak dengan bahasa kasih pelayanan bakalan auto bahagia, jika diperlakukan seperti itu.


Mengenali 5 Bahasa Kasih Anak pada Si Kakak dan Si Adik


Setelah membaca ke-5 bahasa kasih tersebut, saya auto bingung dong.
Dan saya nggak bisa juga pegangan meski bingung.
(Guyonan jadul ini, kalau bingung disuruh pegangan, entah apa maksudnya, hahaha).

Masalahnya adalah, saya melihat ke-5 ciri khas tersebut pada anak-anak.
Baik pada si Kakak, maupun si Adik.
Padahal, menurut dr, Aisah Dahlan, anak-anak di atas 3 tahun sudah punya bahasa kasih yang paling dominan.

Dan si Kakak almost 12 yo, sementara si Adik very almost 5 tahun.

Sesulit apapun, saya harus berusaha menemukan bahasa kasih dominan anak-anak, agar lebih praktis dan pas buat saya mengisi tangki cintanya, atau menge-charge baterai kasihnya.

Karena, kalau mau di-charge semua baterainya, yang ada saya kewalahan, orang waktu saya sangat terbatas.
Karenanya begini cara saya mengenali bahasa kasih anak-anak.


Bahasa kasih Kakak Darrell


Si kakak Darrell merupakan anak yang lumayan sulit dikenali bahasa kasih dominannya.
Karena dia adalah, anak yang manis, yang sering banget datang ke dapur ketika saya lagi masak, yang sebelumnya pasti saya usir, karena jujur saya kesal kalau lagi sibuk di dapur, mana gerah kan ye, tapi ada yang gangguin.

Tapi, setelah membaca tentang bahasa kasih anak, sedikit demi sedikit saya mulai lebih bersabar menghadapi dan menerima si Kakak ketika datang mendekati saya, kepo dengan apa yang saya lakukan, khususnya di dapur.

Si kakak mungkin masuk ke tipe anak dengan bahasa kasih waktu yang berkualitas, atau quality time dengan maminya.

Tapi saya teringat sesuatu, di mana sebelum adiknya lahir, seingat saya, si Kakak jarang melakukan hal tersebut.
Si kakak dulu lebih suka duduk di depan, nonton TV ketimbang menemani mami masak di dapur.
Jadi saya pikir, quality time demikian, bukanlah dominan yang Kakak inginkan. 

Si kakak juga senang dilayani, disiapkan baju sekolahnya, dimasakin makanan kesukaannya, tapi ya cuman sekadar senang aja.

Mengenali 5 Bahasa Kasih Anak pada Si Kakak dan Si Adik

Si Kakak juga suka minta peluk, mami sih tepatnya, hahaha.
Karena sejak kecil saya membiasakan peluk kiskis sebelum tidur, sebelum ke sekolah, jadinya kebawa hingga gede.
Si Kakak juga suka dipuji, tapi ya sama kayak lainnya, sebatas senang aja.

Lalu saya pikir, ada satu yang paling menonjol dari si Kakak, yang ketika saya lakukan, dia bakalan memeluk saya, mencium saya, berterima kasih bolak balik, menjadi anak yang manis banget.

Yaitu, ketika saya beliin buku, atau beliin apapun yang dia idamkan.
Atau ngajak makan sesuatu yang dia inginkan, main ke tempat yang dia pengenen.

Iya, si Kakak sepertinya punya bahasa kasih hadiah
Sama dengan maminya, hahaha.

Dan ini, sama persis ketika saya nanya langsung ke si Kakak.
Dia sukanya apa?
Dikasih hadiah?
Ditemani main?
Dikasih pelukan atau dipijat?
Dibikinin makanan kesukaan?
Dipuji karena jadi anak sholeh?

Dengan mantap si Kakak jawab, lebih suka dikasih hadiah.
Dan memang sih si Kakak ini paling sayang kepada barang-barang yang dia dapat dari kado.
Selalu ingat hadiah-hadiah yang saya ataupun papinya hadiahkan ke dia.

Kalaupun dia juga suka kepada bahasa kasih lainnya, bisa jadi karena dia lagi sibling rivarly sama adiknya, hahaha.


Bahasa kasih Adik Dayyan


Sementara untuk Adik Dayyan, kayaknya masih agak sulit ya, karena mungkin dia masih lebih kecil ketimbang kakaknya, jadinya masih kecampur-campur bahasa kasihnya.

Kemaren sih saya tanya dengan bahasa yang mudah dipahami anak kecil seusianya dan tebak dia menjawab apa?
Suka dikasih hadiah, hahaha.

Si Adik memang selalu bahagia kalau dikasih hadiah kayak dibeliin mainan kesukaannya.
Tapi dia juga suka banget ndusel-ndusel, tiba-tiba aja meluk trus kiskis pipi mami.
Bahkan dia suka banget kalau tidur dipijat lembut punggungnya.

Ditemani main? wah dia mah suka banget.
Dia juga suka banget datang temani mami pas lagi masak di dapur, lalu dia ngerocos nggak ada ujung, hehehe.

Dipuji jadi anak sholeh yang ganteng?
Masha Allah, dia senang banget.
Kayaknya semua bahasa kasihnya diembat semua deh, hahaha.

Cuman, kalau dilihat dari mode stres si Adik adalah, dia suka banget getokin kakaknya.

Sepertinya sih bahasa kasihnya memang sentuhan ya, karena usilnya itu loh, kakaknya selalu jadi bulan-bulanan keusilannya, hahaha. 


Penutup


Mengenali bahasa kasih anak memang penting ya, agar sebagai parents, kita bisa lebih mudah memenuhi tangki cinta anak.

Jika tangki cinta penuh dengan cara meng-charger baterai kasih sayangnya, insha Allah anak-anak akan lebih kuat mental dalam menghadapi tantangan hidup.

Sebaliknya, jika baterai kasih sayang anak kosong, akan sangat mudah ketimpangan lingkungan mempengaruhinya, seperti narkoba, terperangkat dunia LGBT.
Astagfirullah.

Mengenal bahasa kasih anak pun sebaiknya dimulai sejak dini, dan untuk saya pribadi, mencari tau apa sih bahasa kasih anak-anak, dengan melalui pengamatan setiap harinya.

How about you, parents

Sidoarjo, 16 September 2022

Sumber: 
  • Opini dan pengalaman pribadi
  • Youtube channel dr. Aisah Dahlan
Gambar: dokpri by Rey

Post a Comment for "Mengenali 5 Bahasa Kasih Anak pada Si Kakak dan Si Adik"