Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Menstruasi Banyak dan Tak Kunjung Usai

Konten [Tampil]
menstruasi banyak dan tidak berhenti

Parenting By Rey - Pengalaman menstruasi dengan kuantitas darah keluar banyak dan tidak usai atau selesai, merupakan pengalaman pertama saya yang sukses bikin deg-degan.

Meskipun, ini adalah kali kedua saya mengalami hal yang tidak biasa pada siklus bulanan saya.

Sebelumnya, tepatnya di bulan Februari lalu, saya juga mengalami siklus bulanan yang tidak seperti biasanya.

Lalu setelah saya telat datang bulan selama sebulan penuh, akhirnya saya mendapatkan tamu bulanan tersebut, tapi darah yang keluar luar biasa banyak.

Namun untungnya masa period tersebut hanya berlangsung selama 5 hari.
Meskipun selama 5 hari tersebut, darah yang keluar bukan main bikin saya saya merasa ngeri.


Telat Datang Bulan Lagi, Lalu Menstruasi Datang dengan Masalah


Setelah melewati masa period yang yang bikin ngeri tersebut, ternyata di bulan berikutnya saya kembali telat datang bulan.

Hanya saja, kali ini masa telat saya ya hanya berlangsung sekitar 2 mingguan.
Dan di awal April, akhirnya pertama kalinya datang juga tamu bulanan yang ditunggu-tunggu tersebut.

Namun, tamu bulanan tersebut tidak seperti biasanya, hanya keluar sedikit-sedikit.
Sampai hari ketiga, intensitas darah yang keluar masih tetap, hanya sedikit.

Dan ketika di hari ketiga tersebut, tanpa sengaja saya marah kepada anak-anak, kemudian berbicara dengan suara yang tinggi sambil berdiri.
Lalu tiba-tiba saya merasakan ada gumpalan besar yang keluar.

Setelah itu, darah yang keluar kembali irit alias sedikit sekali.
Sebenarnya adalah, rasanya saya menghabiskan banyak pembalut dengan sia-sia, dan jika tidak pakai pembalut juga jadi masalah.


Menstruasi Lancar dan Tak Kunjung Usai


Menjelang bulan Ramadan, saya merasa sedikit kesal karena menstruasi saya belum juga usai.
Ketika itu saya sedang scroll sosial media dan menemukan iklan tentang fitness dari rumah.

Nggak pakai banyak mikir, saya lalu mendownload aplikasi tersebut dan memulai kegiatan fitness untuk kebugaran dari rumah.

Lalu di hari Kamis, 8 April saya saya memulai fitness, dengan gerakan yang lumayan menguras keringat meski hanya belasan menit saja.

Keesokan harinya di hari Jumat, 9 April saya jadi gembira karena merasa menstruasi saya jadi lancar, Alhamdulillah.

Namun kegembiraan saya tidak berlangsung lama, karena hingga hari ke-7, bahkan sudah memasuki bulan Ramadan, menstruasi saya sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda akan usai.

Dan yang bikin serem adalah darah yang keluar masih sama banyaknya, dengan kategori banyak di atas rata-rata biasanya saya mendapatkan menstruasi.

Dan bukan hanya darah yang keluar akan tetapi juga gumpalan-gumpalan yang keluar sepanjang hari selama 24 jam.

Saking derasnya darah yang keluar, saya bahkan harus mengganti pembalut sejam sekali.
Namun karena bertepatan dengan saya Saya mengerjakan beberapa job foto dan video, membuat saya lupa mengganti pembalut sesering mungkin, dan berakibat tembus ke mana-mana.

Karena merasa hal tersebut sudah diluar kewajaran, saya akhirnya memutuskan untuk konsultasi ke dokter.
Saya mencoba menghubungi tempat praktek Dokter Dharma, yaitu dokter kandungan yang menangani kehamilan dan persalinan saya yang kedua dulu.

Setelah janjian dengan petugas di apotek pahala, saya akhirnya mendapatkan jadwal di hari Jumat sore, 16 April.
Sayangnya, setelah mempersiapkan semuanya buat saya dan anak-anak, ternyata dokter Dharma tidak bisa datang karena ada tindakan operasi.

Saya mencoba mencari dokter kandungan lainnya di klinik atau rumah sakit terdekat, dan mendapatkan info di rumah sakit Soerya Sepanjang.

Namun ternyata alur pendaftarannya tidak bisa langsung.

Saya akhirnya menyerah dan memilih konsultasi online melalui aplikasi halodoc.
Saya konsultasi dengan dokter Sarlita Indah Permatasari, Sp.OG, dan diberi resep obat Kalnex dengan dosis minum dua kali sehari.

Setelahnya saya beli obat tersebut melalui aplikasi K24klik.
Dan kemudian langsung mengkonsumsi obat tersebut setelah makan malam.

Saya tidur dengan tenang malam itu dengan harapan keesokan harinya menstruasi saya akan berhenti dan selesai.
Keesokan harinya, memang benar menstruasi saya jadi semakin sedikit yang keluar.

Sayangnya, di sore hari saya kembali olahraga, dan setelah itu darah kembali keluar dengan banyak dan bergumpal.
Bukan hanya itu, saya bahkan merasa sangat pusing dan berkunang-kunang, sepertinya darah saya memang sudah banyak yang terkuras.

Lalu saya kesal kepada dokter di halodoc, yang mana saya sudah mengeluh takut kurang darah atau darah habis, tapi tidak diresepkan obat penambah darah.


Kontrol di Dokter Kandungan dan pengalaman USG Transvaginal pertama kalinya


Sejujurnya, hal yang paling saya takut kan untuk konsultasi di dokter kandungan adalah, kalau-kalau dokter menyarankan untuk USG transvaginal atau USG melalui vagina.

Kontrol menstruasi banyak di dokter Atikah RS Soerya
Bersama Nur

Namun mengingat darah saya tidak kunjung berhenti, dan juga tanpa sengaja saya menonton YouTube di mana ada video Rachel Goddard yang melakukan operasi pengangkatan rahim.

Ceritanya bermula saat Rachel Goddard yang makin kurus, akibat menstruasi panjang dan banyak yang selalu dideritanya.
Dan ternyata penyebabnya adalah miom yang berada di dalam rahimnya, yang selalu saja membuatnya tersiksa setiap kali mendapatkan siklus menstruasi.

Mengetahui hal tersebut, membuat saya jadi semakin ketakutan sendiri, dan akhirnya pasrah jika memang harus diperiksa dari dalam langsung.

That's why saya melupakan dokter Dharma, dan memilih mencari dokter kandungan wanita, meskipun sejujurnya saya takut diperiksa dokter wanita karena kebanyakan orangnya jutek.

Namun biarlah, saya mengambil resiko mendapatkan dokter jutek, yang penting rasa malu saya sedikit teratasi, membayangkan bagaimana saya harus mengangkang di depan dokter laki, hahaha.

Saya lalu menghubungi Rumah sakit Soerya Sepanjang, lalu diarahkan menginstal aplikasi Yukngantri.
Dari aplikasi tersebut saya memilih dokter Atikah Ayuningtyas,  Sp.OG yang kebetulan dinas hari Minggu malam.

Minggu malam jam puma saya bergegas menuju RS Soerya Sepanjang seorang diri.
Sesampainya di sana saya lalu mengisi data pasien dan tanda tangan.
Setelahnya menunggu dipanggil bidan untuk di tensi dan ditanya keluhannya.

Setelah itu, saya gembira karena sahabat saya, Nur, datang untuk menemani saya saya periksa dokter.

Dan tak lama kemudian giliran saya tiba.
Bersama Nur saya memasuki ruangan dokter, dan kembali bahagia karena ternyata dokter Atikah sangat ramah.

Dokter menanyakan keluhan saya sekali lagi, kemudian memeriksa perut saya dengan USG, dan tidak menemukan ada hal yang mencurigakan.

Melalui USG perut luar, tidak ada indikasi yang aneh dengan kondisi kandungan saya.
Sehingga dokter menyarankan untuk USG transvaginal.

Karena saya sudah menyiapkan mental dari rumah, meskipun tetap malu tapi pasrah saja.
Saya lalu disuruh untuk pipis dulu sekaligus ganti pembalut lagi.

Setelahnya disuruh naik lagi ke ranjang pasien, dan disuruh melepas celana maupun dalam.
Ya ampun malunya minta ampun.

Sampai-sampai darah kembali banyak yang keluar, beruntung telah dialas oleh menspad.

Saya sungguh grogi melihat alatnya yang yang ternyata lumayan besar.
Bayangan tangan bidan yang pernah masuk untuk memeriksa jalan lahir ketika si adik akan lahir dulu, kembali bikin trauma.

Pengalaman USG transvaginal
Seperti inilah alatnya, sumber: hellosehat

Dokter Atikah menenangkan saya, dan meminta saya menarik nafas serta tenang ketika akan memasukkan alat tersebut melalui vagina.

Dan sungguh ajaib, entah karena memang sedang menstruasi lancar, saya nyaris tidak merasakan alat tersebut masuk.
Tahu-tahu saja dokter Atikah sudah sibuk menjelaskan ini itu dari layar monitor.

Dan Alhamdulillah, kondisi rahim saya baik-baik saja.
Sama sekali tidak ada yang mencurigakan, malah bersih banget.

Namun yang mengherankan adalah, darah yang keluar tersebut semacam diproduksi dari rahim lalu meluruh keluar.
Ini tidak biasanya, karena kebanyakan masalah menstruasi yang berkepanjangan dikarenakan masih banyak darah yang ada di dinding rahim.

Namun di saya tidak seperti itu.
Karenanya dokter Atikah menyimpulkan bahwa kemungkinan penyebab kekacauan siklus menstruasi saya adalah faktor stress atau pikiran.

Terlebih, ini adalah kali kedua saya mengalami siklus menstruasi yang tidak biasanya.
Dokter lalu memberikan saya resep obat tiga macam yaitu Meprolut Norethisterone yang harus dikonsumsi 2 x sehari sampai habis, Vifor Maltofer Fol yaitu obat penambah darah yang harus dikonsumsi 2 x sehari sebutuhnya.

Serta menaikan dosis Kalnex yang sudah saya konsumsi menjadi 3 x sehari dan menambahkannya Plasminex untuk jaga-jaga kalau darah belum juga mampet.

Obat untuk menghentikan menstruasi yang banyak

Lucky me, saya yang awalnya deg-degan dengan harga dokter serta obat, mengingat RS Soerya merupakan RS yang lumayan mahal.
Namun ternyata ketika membayar semuanya, hanya menghabiskan Rp 155.000 untuk biaya administrasi dan dokter kandungan, serta Rp 275,000 untuk biaya obat.

Alhamdulillah.

Yang lebih membahagiakan, karena saya hanya butuh dua kali mengkonsumsi obat yang diresepkan, lalu darah menstruasi saya mulai semakin jarang keluar, dan akhirnya bersih total di hari kedua setelah minum obat yang diresepkan.

Alhamdulillah, saat saya menuliskan cerita ini, saya sudah bisa menjalani ibadah puasa dengan baik.
Obat Meprolut nya masih tetap saya konsumsi ketika sahur dan buka puasa.

Semoga setelah ini siklus menstruasi saya akan kembali membaik.
Karena selama ini saya memiliki siklus menstruasi yang sangat sehat dan teratur, dengan siklus 28 hari, dan durasi menstruasi selama 5 hari saja.

PR paling berat adalah, Bagaimana saya bisa lebih mengendalikan pikiran saya agar tidak mudah stress.

Karena saya rasa akhir-akhir ini memang tingkat stress saya semakin tinggi sehingga sukses mengobrak-abrik fisik saya.

Demikianlah pengalaman saya mengalami menstruasi dengan darah yang keluar banyak serta tak kunjung usai, dan bagaimana cara mengatasinya.

Semoga bermanfaat dan semoga kita semua selalu sehat.


Sidoarjo, 22 April 2021


Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva dan dokumen pribadi

5 comments for "Pengalaman Menstruasi Banyak dan Tak Kunjung Usai"

  1. Aku baru tahu Rachel Goddard pernah operasi angkat rahim :o.

    Eh, aku tuh alasan kedua mau Cesar hanya Krn ga mau ngangkang Rey wkwkwkwkkw. Walopun pas dibius aku ga tau yaa si dokter ada buka2 bagian bawah ato ga, Krn toh ga berasa. Yg ptg bukan ngangkang dengan kesadaran sendiri wkwkwkwk

    Dokterku cowo sih wkt itu. Tp giliran meriksa2 yg butuh ngangkang, aku milih yg cewe :p. Masih ngilu pas USG transvaginal :p. Sekali aku coba itu. Sbnrnya ga sakit, tp nth Napa mungkin Krn risih yaa

    Mood itu ngaruh bgt yaa ke hormon dll. Sereeem memang. Tapi ya gimana, mau dibikin mood happy selalu ga mungkin juga :D. Aku prnh mood swing gitu, tp efeknya wkt itu keputihan. Lgs berobat. Blm prnh yg darah haid ga berenti.



    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah, sekarang udah bersih dan bisa puasa lagi ya mbaa..
    semoga siklus haidnya kembali normal lagi mbaa..

    Semangat selalu menjalani kehidupan yang penuh liku ini.. huhu

    ReplyDelete
  3. aku ngalamin juga datang bulan gak teratur dan kalau lagi haid juga darah yang keluar banyak dan lama sejak KB IUD, tp ini kata bidan normal2 aja, alhamdulillah

    ReplyDelete
  4. Mba, mau nanya dong, waktu haidnya sudah berhenti obatnya tetap dihabiskan atau tidak ya?

    ReplyDelete