Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hari Bumi dan Kebiasaan Sederhana Untuk Anak Cinta Lingkungan

Konten [Tampil]
hari bumi dan anak cinta lingkungan

Hari Bumi atau Earth day diperingati setiap tanggal 22 April, dan momen kayak gini, sangat tepat bagi kita bisa melakukan sesuatu untuk bumi tercinta ini.

Salah satunya, sebagai parents, bisa lebih peduli dalam mengajarkan anak kebiasaan-kebiasaan sederhana, tapi berdampak besar untuk bumi, salah satunya bisa bikin anak mencintai lingkungannya. 

Btw, saya dong, ngeh tentang hari ini, ketika buka google, dan melihat google doodle yang bercorak bumi. Makin semangat dong untuk saya ikut berkiprah dalam keberlangsungan alam dan bumi, demi anak cucu kita bisa tetap hidup tenang dan tentram di bumi ini.


Sekilas Tentang Hari Bumi

Btw, sudah tau nggak?

Peringatan Hari Bumi atau Earth Day bermula dari sang pencetus dari Wisconsin, Amerika, seorang senator bernama Gaylord Nelson di tahun 1970

Ketika itu dirayakannya acara tahunan untuk menghormati pencapaian gerakan cinta lingkungan. Bersamaan dengan itu kesadaran akan perlunya perlindungan sumber daya alam bumi demi generasi mendatang mulai meningkat.

Hal tersebut bermula ketika terjadinya tumpahan minyak yang meluluh lantakan Santa Barbara, California. Kejadian tersebut menginspirasi Nelson untuk mengemukakan ide diadakannya diskusi khusus antara dosen dan mahasiswa tentang lingkungan.

Dari situlah awal mula diperingati Hari Bumi hingga sekarang berkembang pusat hingga ke seluruh penjuru dunia.

manfaat hari bumi

Peringatan Hari Bumi setiap tahunnya bukanlah tanpa tujuan. Peringatan hari secara internasional ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, memberikan inspirasi perubahan, serta mencintai alam demi melindungi bumi saat ini maupun untuk generasi akan datang.

Earth Day atau Hari Bumi juga dirayakan dengan tema yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Pada peringat Hari Bumi 2024 ini diusung tema "Planet vs Plastik". 

Tema tersebut dijadikan seruan untuk mengakhiri penggunaan plastik serta menjaga kesehatan setiap makhluk hidup di bumi.

Tidak dipungkiri sih, dewasa ini plastik memang telah menjadi masalah lingkungan hidup dan menjadi ancaman besar bagi kesehatan manusia dan perubahan iklim secara ekstrim.

Dalam segi kesehatan, plastik yang terurai jadi mikroplastik, bisa melepaskan kimia beracun dan mengotori sumber makanan, air maupun udara yang dihirup.

Dengan semakin banyaknya produksi plastik hingga kini mencapai 380 juta ton per tahun. Sukses menjadi ancaman luar biasa yang penting untuk diperhatikan.


Kebiasaan Sederhana yang Bisa Diajarkan Ke Anak Sebagai Wujud Mencintai Lingkungan

Sebagai parents, tentunya sangat bisa mengambil peran mencintai bumi dan membatasi bertambahnya produksi plastik seperti tema Hari Bumi 2024 ini.

Selain lebih bijak dalam pemakaian plastik, mengajarkan kebiasaan-kebiasan sederhana namun berdampak besar terhadap lingkungan juga bisa dilakukan ke anak.

kebiasaan anak cinta lingkungan

Beberapa kebiasaan sederhana yang bisa diajarkan ke anak sebagai wujud mencintai lingkungan, adalah:


1. Membiasakan Anak membawa botol minum ke sekolah dan bertanggung jawab

Salah satu hal sederhana yang berdampak besar terhadap penggunaan plastik berlebihan adalah, dengan membiasakan anak membawa botol minuman ke sekolah.

Dan bukan hanya membiasakan bawa botol ya, tapi juga bertanggung jawab dengan botol minumannya tersebut.

Karena, percuma dong kalau sering bawa botol minum ke sekolah, tapi hilang mulu setiap hari. Itu mah sama aja pemakaian plastik juga banyak, hahaha.

Hal ini sudah saya tanamkan ke anak-anak sejak kecil, dan Alhamdulillah sejak TK hingga sekarang SMP, si Kakak terbiasa bawa botol minum ke sekolah. 

Dan selama TK hingga SMP, si Kakak baru pernah menghilangkan botol minum sekali atau dua kali saja ya. Itupun balik lagi, karena dia benar-benar merasa bersalah dan nyari tuh botol sampai ketemu, hehehe.

Si Adik juga demikian, Alhamdulillah sejauh ini mau bertanggung jawab dengan botolnya. Pernah ketinggalan di sekolah, tapi besoknya dicari sampai dapat, dan Alhamdulillah dapat.

Memang sih, untuk masalah ini saya agak galak, di mana ada konsekwensi tertentu kalau anak menghilangkan barangnya. Sebagai ikhtiar membiasakan mereka menghargai barang miliknya.

Selain membiasakan bawa botol, saya juga tak pernah lelah untuk mengajarkan anak-anak mengurangi beli minuman dingin di sekolah. Kalau si Adik sih Alhamdulillah belum pernah karena nggak dikasih uang jajan. Si Kakak sih masih sekali dua kali izin beli es di sekolah, tapi enggak setiap hari juga.


2. Membiasakan anak bawa kantung sendiri

Ini lebih tepatnya mencontohkan kali ya, di mana sering kali kami belanja bareng-bareng dan selalu membawa kantung sendiri. 

Untungnya, zaman sekarang, udah jarang banget ada swalayan yang memberikan kantung belanja gratis, meski awalnya bete, tapi ternyata bermanfaat banget. 

Meski harga kantung belanja masih terjangkau, ternyata banyak orang yang nggak suka membayar kantung tersebut, sehingga mau nggak mau jadi rajin bawa kantung ke mana-mana. Saya bahkan menebarkan banyak kantung di semua tas hingga jok motor kami.

Termasuk di tas sekolah anak-anak, sehingga ketika mereka butuh kantung untuk menyimpan sesuatu, mereka tak perlu membeli kantung plastik lagi.

Sederhana, tapi sangat bermanfaat mengurangi pemakaian plastik yang berdampak buruk bagi lingkungan.


3. Membiasakan Anak memilah sampah

Memilah sampah memang sedikit repot ya, tapi kalau sudah terbiasa, semuanya jadi ringan. Saya sudah lama membiasakan anak-anak memilah sampah. Di mana ada tempat sampah kering, ada juga sampah basah.

Ketika dulu masih tinggal di Sidoarjo, saya memanfaatkan plastik bekas bungkus beras untuk mengumpulkan sampah basah untuk dijadikan kompos ala-ala.

Karena itu, anak-anak jadi ikutan memilah sampah, dan jadi terbiasa. Sayangnya setelah tinggal di Surabaya, kami nggak punya halaman sedikit luas kayak di Sidoarjo, jadinya sampah makanan terpaksa dibuang di sampah depan, meskipun tetap dipilah.

Anak-anak juga terbiasa memilah sampah, bahkan kadang dijadikan stok buat mainan ala-ala daur ulang. 


4. Membiasakan Anak kreatif daur ulang sampah untuk mainan

Waktu si Kakak masih kecil, rumah sumpek banget sama mainan yang terbuat dari plastik. Namanya juga anak pertama kan, papinya terutama, suka banget beliin si kakak mainan plastik yang murah, dan nggak sampai beberapa hari, udah rusak.

Setelah anak kedua, saya mengubah semua habit yang dulu pernah ada, dengan membiasakan anak-anak bermain pakai sampah untuk dijadikan mainan.

Dan ternyata, hal itu nggak mengurangi kebahagiaan mereka loh. Si Adik tetap happy meski mainannya kotak skincare maminya, hahaha.

Bukan hanya itu, mereka juga suka bikin prakarya dari sampah kering, lumayan buat hemat mainan dan penggunaan plastik.


5. Membiasakan Anak untuk mindfull terhadap barang, tidak konsumtif

Kebanyakan sampah plastik juga didominasi oleh mainan anak yang rusak. Hal ini bisa dikarenakan rasa memiliki barang secara mindfull tidak dimiliki anak.

Misal, anak membanting mainannya, dan parents membiarkannya, malah bilang,

"Nanti kita beli lagi!"

Dulu saya sering kayak gitu, terutama saat si Kakak masih kecil yang sering membanting mainannnya. Alhasil banyak banget mainan rusak yang menjadi sampah.

Si kakak tetap tenang, karena tahu bakal dibelikan yang baru lagi.

Setelah adiknya lahir, hal itu tidak saya terapkan lagi, dan bukan hanya si Adik, si Kakakpun akan kena konsekwensi jika dia tidak sayang barangnya.


6. Membiasakan Anak mencintai kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya

Kebiasaan membuang sampah sembarangan ini memang mengkhawatirkan ya, liat saja sungai-sungai di berbagai daerah di Indonesia, yang penuh dengan berbagai sampah.

Bahkan jika ada relawan yang membersihkan sampah di sungai tersebut, tak berselang lama, sampah mulai membanjiri sungai tersebut lagi.

Bukan hanya di sungai, di beberapa lokasi sering kita jumpai sampah yang dibuang sengaja begitu saja. Di tempat-tempat umum, secantik apapun tempatnya, selalu saja ada tangan-tangan kotor yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan.

Karenanya, wajib banget kita mencontohkan dan membiasakan anak sejak dini, agar mencintai kebersihan, dan buang sampah di tempatnya secara benar.

Pengalaman saya, sikap mencintai kebersihan sangat memudahkan anak untuk punya kesadaran buang sampah sembarangan. Dan lucky me, saya emang terbiasa suka bersih dan rapi sejak kecil, dan kemudian dicontoh oleh anak-anak.


7. Membiasakan anak menghabiskan makanannya tanpa sisa

Kebiasaan lain yang terlihat remeh tapi berdampak besar buat lingkungan adalah, membiasakan anak menghabiskan makanannya di piring, tanpa sisa.

Sisa makanan dan dibuang ke sampah akan berdampak buruk bagi lingkungan, salah satunya bisa membusuk dan akan melepaskan emisi gas rumah kaca yang mendatangkan masalah emisi global.

Karenanya, membiasakan anak menghabiskan makanannya tanpa sisa, akan mengurangi sampah makanan yang berdampak buruk bagi lingkungan.


8. Membiasakan Anak untuk hemat pemakaian air dan listrik

Pemakaian air dan listrik yang berlebihan juga berdampak buruk bagi lingkungan. Boros air misalnya, berdampak kekeringan dan kesulitan air.

Ini paling sering dilakukan anak, khususnya ketika mereka mandi sendiri. Karenanya penting untuk membiasakan anak hemat pemakaian air, sebagai wujud mencintai lingkungan.

Pemakaian listrik juga dibiasakan untuk selalu hemat, karena penggunaan listrik secara berlebihan akan berpotensi meningkatkan pemanasan global.

Karenanya, membiasakan anak hemat listrik, dengan cara sederhana, misal mematikan lampu jika tidak digunakan, mencabut kabel cash listrik jika tidak digunakan. Hal demikian sudah membantu mencegah kerusakan alam dan bumi.


Kesimpulan dan Penutup

Hari Bumi atau Earth Day selalu diperingati setiap tanggal 22 April. Sebagai peringatan untuk meningkatkan kesadaran semua orang dalam menciptakan hubungan yang baik dengan lingkungan.

anak cinta lingkungan

Demi keberlangsungan alam yang sehat dan nyaman di masa kini hingga masa depan buat generasi penerus kita.

Sebagai parents ada beberapa hal yang bisa dilakukan, salah satunya mengajarkan anak-anak kebiasaan sederhana yang berdampak baik buat lingkungan.

Seperti mengurangi pemakaian plastik dengan selalu bawa botol minum ke sekolah, kantung belanja sendiri. Juga terbiasa memilah sampah, membuang sampah di tempatnya, hingga menjadikan mainan dari daur ulang sampah yang ada.

Juga mengajarkan menghabiskan sisa makanannya, dan hemat air juga listrik.

Dengan demikian, anak bisa tumbuh dengan kebiasaan sederhana sebagai wujud anak mencintai lingkungan. Yang menjadi kado terbaik di Hari Bumi 2024 ini. 


Surabaya, 22 April 2024

Parenting By Rey - Reyne Raea

Sumber: 

  • Pengalaman dan opini pribadi
  • https://www.detik.com/sumut/berita/d-7303761/hari-bumi-22-april-2024-sejarah-tujuan-tema-contoh-ucapan diakses 22 April 2024
Gambar: Dokpri & Canva edit by Rey

Post a Comment for "Hari Bumi dan Kebiasaan Sederhana Untuk Anak Cinta Lingkungan"