Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Cacar Air Pada Anak Usia 6 Tahun dan Sembuh Cepat

Konten [Tampil]

cacar air pada anak

Pengalaman mengobati cacar air pada anak yang saya lakukan ketika si Adik Dayyan terkena penyakit ini, semingguan kemarin, keknya wajib dibagikan ya.

Terlebih saat ini, ada begitu banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa yang terserang virus yang menyebabkan penyakit chickenpox ini.


Di sekolah si Adik ada beberapa anak yang bergantian nggak bisa masuk sekolah karena kena cacar air. Dan ternyata, bukan hanya di wilayah Surabaya saja, di beberapa daerah lain di Indonesia pun, banyak mengalami terkena virus Varicella zoster ini.

Bahkan beberapa teman menceritakan, anak-anaknya tetap terserang penyakit ini. Walaupun sudah pernah mendapatkan vaksin Varicela yang bertujuan mencegah terserang penyakit cacar air.

Lucky me, Alhamdulillah. Si Adik kena cacar di saat yang minim drama. Karena kebetulan saya dan si Kakak Darrell memang sudah pernah kena penyakit ini sebelumnya.

Saya terserang cacar air dan sembuh tanpa meninggalkan bekas di tahun 2015 silam. Setahun kemudian, si kakak Darrell juga terkena cacar air dan sembuh tanpa harus ke dokter

Rasanya urut-urutan saya dan anak-anak kena penyakit menular ini,selalu pas waktunya. 

Ketika saya kena cacar air di usia 30an, si Kakak saat itu masih berusia 4-5 tahunan dan kebetulan masih sering dititipin di daycare.

Jadinya ketika itu, saya bisa benar-benar fokus mengkarantina diri dalam sebuah kamar yang sejuk. Dan Alhamdulillah ruam yang ada nggak terlalu parah dan nggak meninggalkan bekas di kulit. Pun juga tidak menulari si Kakak.

Ketika giliran si Kakak yang kena, pas banget ketika itu saya udah nggak kerja kantoran lagi. Jadinya bisa fokus urus si Kakak, dan Alhamdulillah jadi cepat sembuh tanpa perlu ke dokter.

Lalu, 7 tahun kemudian giliran si Adik Dayyan yang kena. Dan saya bisa dengan tenang merawatnya, tanpa khawatir menulari siapapun, karena baik saya maupun si Kakak udah pernah kena.

Dan memang terbukti sih, pengalaman kena cacar tuh, kayaknya lebih ampuh menangkal penularan cacar air, ketimbang hanya pakai vaksin *eh.


Apa itu Penyakit Cacar Air

Cacar air atau biasa disebut chickenpox adalah salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh sebuah virus bernama Varicella zoster. 

Dalam istilah medis, penyakit ini dikenal dengan sebutan varicella. Dan sangat mudah menular, melalui percikan ludah, maupun kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruamnya. 

karenanya butuh banget karantina diri, setidaknya dari orang-orang yang belum pernah terkena cacar air seumur hidupnya.

Ditandai dengan munculnya ruam atau bentol-bentol pada kulit yang berisi cairan yang terasa sangat gatal di seluruh tubuh.

Dalam sejarahnya, penyakit ini pernah jadi penyakit yang umum menyerang anak-anak, sampai akhirnya dilakukan vaksinasi cacar air di tahun 1990, dan perlahan kasus penyakit cacar air mulai berkurang.

Di masa sekarang, penyakit ini bukan hanya menyerang anak-anak, tapi juga orang dewasa. Dan di beberapa pasien menyebabkan komplikasi yang serius. Terlebih jika menjangkiti seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah.

Gejala yang muncul biasanya terjadi setelah 10−21 hari terpapar virus tersebut. Dan biasanya selain ruam, disertai juga dengan keluhan badan demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, lemas hingga kehilangan nafsu makan.

Namun jangan khawatir, karena penyakit cacar air disebabkan oleh virus, sehingga biasanya dapat sembuh sendiri setelah 5−10 hari, jika daya tahan tubuh penderita baik.


Cerita Adik Dayyan Kena Cacar Air

Bermula dari mengetahui kabar dari WAG, bahwa ada teman si Adik yang terkena cacar air. Saya auto was-was dah.

Udah kepikiran kalau si adik kayaknya bakalan tertular deh.

Maklum, anak-anak TK gitu loh, mana bisa diminta jaga jarak dengan teman yang sakit. Apalagi beberapa parents yang masih kurang memahami kalau penyakit ini sangat mudah menular. 

Jadinya ketika anak mengeluh sakit kepala dan demam, bahkan udah muncul ruam kecil pun, banyak yang belum ngeh, dan membiarkan anak tetap masuk sekolah.  

Dan iyes, akhirnya menulari anak-anak lainnya.

Rasa was-was saya akhirnya terjadi, beberapa hari kemudian, si Adik mengeluh sakit kepala dan mual hingga muntah.

Segera saya memeriksa badannya, dan menemukan 2 bintik kecil di punggungnya.

Karena sudah pengalaman di Kakak Darrell sebelumnya, dan memang mengetahui kalau ada temannya yang kena cacar air. Segera saya minta si Adik untuk nggak masuk sekolah dulu. Meskipun sebenarnya sedih juga, karena 2 hari kemudian harusnya si Adik dan teman-teman sekolahnya akan berkunjung ke Taman Pintar Juanda.

Untungnya si Adik menerima aja kondisinya yang nggak memungkinkan untuk bisa ke sekolah. Dan akhirnya bukan hanya nggak bisa ikut kegiatan kunjungan luar sekolah. Si Adik juga melewatkan kegiatan renang di sekolahnya.


Perkembangan munculnya ruam di kulit si Adik dan pengobatan cacar air

Saya menemukan ruam kecil di punggung si Adik di hari Selasa, 5 Desember 2023. Namun karena keadaan si Adik hanya sebatas sakit kepala dan demam ringan. Saya belum kasih obat apapun.

Yang saya lakukan adalah tetap memandikan si Adik, lalu memintanya tidak terlalu banyak gerak, agar tidak keringatan.

Pengalaman saya dan si Kakak ketika kena cacar, Alhamdulillah nggak mengalami rasa gatal yang berarti di kulit. Karena memang menjaga kebersihan kulit dan mencegah tubuh berkeringat.

Di sore hari, karena ruamnya mulai bertambah, saya pun memutuskan beli vitamin Apialys sirup, cairan Dettol dan salep Aciclovir melalui aplikasi K24Klik.

Oh ya, salep aciclovir ini hanya untuk mengurangi rasa gatal ya, bukan untuk menyembuhkan cacar air. Dan karena merupakan jenis obat keras, jadinya butuh resep dokter terutama ketika beli melalui apotik online. Untungnya di aplikasi K24klik bisa sekalian konsultasi dan dibikinin resepnya, meskipun harus nambah bayar 6000 rupiah.

Jika beli secara langsung, biasanya beberapa apotik tidak menanyakan resep dokter kok.   

Keesokan harinya, Rabu tanggal 6 Desember 2023, ternyata ruamnya makin banyak. Dan sedihnya si Adik mengalami diare serta batuk.

Agak repot jadinya, di mana dia tidak boleh berkeringat agar ruamnya nggak gatal, tapi kena AC atau kipas juga bikin perutnya bergolak dan bolak balik BAB. Si Adik juga mengeluh sakit perut dan sedikit rewel.

Hari Kamis, 7 Desember 2023, saya putuskan untuk curhat ke dokter umum melalui aplikasi Alodok dan bayar cuman 8,500 rupiah aja.

Enak banget yak sekarang, nggak perlu ratusan ribu ke dokter buat curcol penyakit hahaha.

Saya dilayani oleh dr. Rumiani, dan cuman dikasih resep obat batuk Mucos, dan Zincpro untuk mengatasi diare dan sakit perutnya.

Si dokter sama sekali nggak meresepkan apapun untuk penyakit cacar airnya, karena emang bisa sembuh sendiri. Namun saya sekalian minta resep salep aciclovir, karena sebelumnya cuman beli 2 tube, dan udah habis dong.

Setelah kosultasi dengan dokter umum secara online, si Adik lalu saya kasih oralit setiap kali BAB, lalu kasih Mucos 3x sehari untuk mengurangi batuknya. Dan juga saya kasih Zincpro sekali sehari selama 10 hari untuk mengatasi diare dan pencernaannya.

Vitamin berupa Apialys sirup juga tetap saya berikan, sekali sehari saja, untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan meningkatkan daya tahan tubuh si Adik, biar cepat sembuh.

Sesekali juga saya kasih parasetamol tablet untuk mengurangi nyeri perut dan juga ruamnya yang luka karena nggak sengaja digaruk ketika tidur.

Ruam di badan si Adik ternyata tetap muncul hingga hari ke-4 sejak pertama kali ruam muncul di badannya. Lumayan banyak banget dong.

Di badannya bagian dada, dan punggung yang paling banyak, tapi memang ruamnya kecil-kecil, dan itupun cepat kering menghitam.

Pada tangan dan kakinya malah cuman muncul sedikit ruam atau bentol, namun di bagian ini justru bentolnya lebih besar, yang juga nyeri.

Ruam juga muncul di kepala si Adik, di wajahnya, bahkan di bibirnya.

Sedih deh liatnya, namun Alhamdulillah minim rewel dan nyaris nggak ada keluhan gatal dong. Ya mungkin juga karena saya memandikan si Adik dengan sabun dan cairan Dettol 2 kali sehari. Lalu mengoleskan salep aciclovir di semua ruamnya 2 kali sehari. Dan membiarkan dia nonton TV di ruangan yang sejuk, jadi dia diam aja sambil tiduran dan nonton TV, dan nggak berkeringat sama sekali.

cacar air pada anak

Alhamdulillah, di hari ke-5 ruamnya berhenti muncul, dan kebanyakan ruam kecil di badan sudah menghitam, sementara ruam di tangan, kaki dan wajah juga mulai mengering.

Jadi, masa muncul ruam tuh efektifnya 4 harian, setelah itu hanya menunggu kering aja, dan insya Allah anak mulai sembuh.

Hingga hari ini, 10 hari sejak pertama kali ruam muncul, si Adik sudah bisa masuk sekolah, karena semua ruam di badannya sudah kering dan sebagian malah sudah terkelupas.

Kasian sih, beberapa bagian yang ruamnya agak gede, jadinya meninggalkan bekas kayak lubang kecil gitu. Namun si Adik sudah setuju, nantinya setelah semua kulit hitam ruam terkelupas, dia mau pakai lotion buat anak, biar bekasnya cepat hilang.

Pengalaman ketika si Kakak kena cacar dulunya, juga meninggalkan bekas di kulit sesaat setelah kulit ruam mengelupas. Tapi, karena rutin menggunakan baby lotion, jadinya semua bekas itu menghilang tanpa bekas.   


Tips dan Fakta Penting Tentang Cacar Air Pada Anak 

Dari 3 kali pengalaman kena cacar air dan merawat anak yang kena cacar air. Saya bisa menyimpulkan, bahwa sebenarnya tidak perlu panik, ketika anak terkena cacar air.

Berikut beberapa tips dan hal penting yang bisa dilakukan ketika mengobati anak yang kena cacar air, di antaranya:


1. Pisahkan anak dari orang yang belum kena cacar air

Penyakit cacar air sangat mudah menular, terutama pada anak-anak yang daya taha tubuhnya kurang. Karenanya segera pisahkan anak yang kena cacar dengan lainnya. Terlebih jika ada yang belum pernah kena cacar air seumur hidupnya.

Pengalaman saya, Alhamdulillah nggak tertular meski 2 kali merawat anak-anak kena cacar air, karena sebelumnya saya udah kena penyakit ini duluan.


2. Jaga selalu kebersihan tubuh anak dengan tetap mandi

Salah satu kunci anak cepat sembuh dari cacar air adalah dengan menjaga kebersihan tubuhnya sebaik mungkin.

Ini penting banget dipahami banyak parents, karena bahkan sampai detik ini, masih banyak yang percaya, kalau kena cacar air itu, nggak boleh sama sekali kena air.

Alhasil, banyak anak-anak yang kena cacar air, sampai nggak mandi berhari-hari, dan hanya ditaburi bedak disekujur tubuhnya.

Duhhh kebayang bagaimana ruamnya semakin parah dan bahkan jadi infeksi. Sudahlah nggak pernah mandi, badan penuh taburan bedak pulak. Tuh bakteri bakalan happy banget hidup makmur di kulit anak yang kena cacar air, hiks.

Jadi, meski anak sedang sakit, selalu rutin mandiin ya. Si Adik bahkan tetap mandi 2 kali sehari. Dan di pagi hari saya tetap keramasin rambutnya, karena di kepalanya juga muncul beberapa ruam. 

Karena itulah ruam yang muncul ya nggak terlalu banyak, dan Alhamdulillah nggak ada yang infeksi sampai bernanah gitu. Bahkan cepat banget dong keringnya, karena baru aja mau hidup bakterinya, eh udah dihajar sama dettol, hahaha.

Oh ya, pemberian cairan dettol atau antiseptic juga lakukan dengan bijak ya, karena ini menyebabkan nyeri di bekas ruam yang udah pecah. Jadi, kalau anak nggak kuat, cukup pakai sabun mandi biasa kok, insya Allah bakteri yang di tubuh, langsung mati.


3. Jangan biarkan anak menggaruk ruamnya, atasi dengan salep dan jaga jangan sampai anak berkeringat

Kalau saya perhatikan, salah satu penyebab ruam menyebar itu, karena cairan bentol yang pecah kena garuk penderita.

cacar air pada anak

Makanya, di bagian dada si Adik tuh lebih banyak munculnya, karena ketika dia tidur malam hari, nggak sengaja digaruk dong.

Untungnya sih pas bangun pagi langsung mandi, jadi nggak terlalu menyebar luas, dan langsung kering nggak ada infeksi sama sekali.

Dan Alhamdulillahnya juga, si Adik nggak terlalu merasakan gatal yang mengganggu sih ya. Karena saya menjaga suhu ruangan tetap dingin atau sejuk. Sehingga si Adik nggak berkeringat. 

Oleskan salep Aciclovir pada semua bentol atau ruam yang ada, ini efektif banget mengurangi rasa gatal yang ada. 


4. Tidak perlu minum obat antibiotik, cacar air bisa sembuh dengan sendirinya

Karena cacar air memang disebabkan oleh virus, jadi sebenarnya penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Tidak perlu mengkonsumsi obat apapun, selain untuk mengurangi rasa gatal, pakai salep.

Atau kurangi nyeri dan demam yang muncul pakai parasetamol, bisa sirup atau tablet.


5. Selalu waspada dengan gejala lain yang muncul pada anak

Yang namanya virus sedang berada di tubuh manusia kan ye, tentu saja bisa menyebabkan reaksi lain. Terlebih jika daya tahan tubuh anak sedang turun.

Kayak si Adik yang sampai batuk, dan diare.

Khususnya diare, wajib banget diawasi dengan baik, karena dampaknya bisa lebih berbahaya, misal mengakibatkan dehidrasi pada anak.

Amannya sih, selalu siapkan oralit, atau kasih larutan gula garam ketika anak jadi sering diare dan mencret. 


6. Hindari memberikan pengobatan macam-macam pada ruam, yang berpotensi menimbulkan infeksi

Cacar air ini emang masih identik dengan penyakit yang disalah artikan kebanyakan orang awam. Kayak saya dulu yang polos aja nurut nasihat teman, dengan cara ngasih parutan jagung di ruam yang muncul.

Boro-boro cepat sembuh, yang ada ruam saya jadi makin infeksi, mana di pipi pulak, mau nangis banget. Untungnya bekasnya bisa hilang dong.

Jadi, sebisa mungkin oleskan salep aja di ruam yang muncul ya, parents.

Nggak usah aneh-aneh dikasih obat ini itu, termasuk hindari juga penggunaan bedak tabur maupun cair. Salep aciclovir itu udah berguna untuk mengurangi gatal kok. Dan menjaga suhu ruang tetap sejuk, uda jadi solusi paling pas, sehingga anak nggak keringatan. Jadi nggak ngalamin gatal.


7. Asumsi bahwa ruam cacar air harus keluar sebanyak mungkin itu adalah hoax

Salah satu asumsi salah beberapa masyarakat adalah yang mengira bahwa orang yang terkena cacar air, harus mengeluarkan ruam sebanyak mungkin, agar virusnya keluar semua.

Kenyataannya itu hoax ya parents.

Banyaknya ruam yang keluar dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita, serta bagaimana cara merawat penyakit tersebut, sehingga ruamnya tidak semakin menyebar.

Jadi, jangan menanti ruam banyak keluar, justru semakin sedikit ruam yang keluar semakin bagus. Agar kulit tidak berbekas luka.


8.Meski sangat jarang terjadi, tapi anggapan orang kena cacar air hanya sekali seumur hidup itu adalah hoax

Kenyataannya, orang-orang yang sudah pernah kena cacar air sebelumnya, tidak lantas menjadi kebal dan tak akan mungkin tertular lagi.

Yang sebenarnya adalah virus cacar air tersebut terus ada di tubuh penderita, namun telah lemah sehingga sulit untuk bisa bereaksi negatif layaknya orang yang baru kena cacar. 


Kesimpulan dan Penutup

Setelah berpengalaman 3 kali berhadapan dengan penyakit cacar air. Baik mengurus cacar air yang muncul di tubuh sendiri, hingga 2 kali mengurus cacar air pada anak-anak.

Menjadikan saya lebih tenang dan memahami, kalau sebenarnya penyakit cacar air itu bukanlah sebuah penyakit yang menakutkan.

Asalkan kita tahu cara mengatasinya dengan baik, menjaga kebersihan tubuh dan sebisa mungkin minim garukan. Maka insya Allah bisa sembuh dengan cepat, dan tidak meninggalkan bekas bopeng pada kulit.


Surabaya, 14 Desember 2023

Sumber :

  • Pengalaman pribadi
  • https://www.alodokter.com/cacar-air diakses 14 Desember 2023
  • https://www.kominfo.go.id/content/detail/21457/disinformasi-cacar-air-penyakit-sekali-seumur-hidup/0/laporan_isu_hoaks diakses 14 Desember 2023

Gambar: dokpri dan canva edit by Rey

2 comments for "Pengalaman Cacar Air Pada Anak Usia 6 Tahun dan Sembuh Cepat"

  1. betul, pernah punya temen kena cacar, mo tdur susah katanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin karena gerah dan penanganan yang salah ya, anak-anak saya bisa tidur nyenyak meski cacar air, dan juga ga terlalu rewel, Alhamdulillah

      Delete