Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengatasi Anak Batuk Pilek Hampir Setiap Bulan Dengan GADDD

Konten [Tampil]
Mengatasi Anak Batuk Pilek Hampir Setiap Bulan Dengan GADDD

Mengatasi anak batuk pilek yang terjadi hampir setiap bulan, sepertinya jadi hal yang penting diketahui, khususnya oleh banyak Mom yang punya anak bayi, balita hingga anak sekolah.

Di Parenting By Rey kali ini, saya akan menceritakan tentang anak-anak, yang sejak masuk sekolah untuk sekolah tatap muka langsung, bisa dibilang, batuk pilek udah jadi langganan anak-anak setiap bulannya.

Bahkan, beberapa orang mengatakan, ketika mereka mengajak anaknya periksa ke dokter anak yang praktik di rumah sakit.
Terlihat di rumah sakit ada begitu banyak anak-anak yang terpaksa di rawat inap gegara sakit yang dideritanya.

Ini menyedihkan sih ya, setelah selama pandemi, anak-anak jarang terkena sakit bahkan sekadar batuk pilek dan demam ringan, eh setelah pandemi mulai mereda, malah giliran anak-anak yang sering sakit.


Cerita Anak-Anak Sering Terserang Batuk Pilek Hampir Setiap Bulan


Kakak Darrell dan Adik Dayyan juga sama sering terserang sakit batuk dan pilek.
Duh langganan banget deh batuk pilek, mulai dari bulan Agustus lalu, ketika pertama kali masuk sekolah.

Si kakak yang duluan bawa pulang penyakit batuk, dan bukan hanya batuk dan pilek, si Kakak juga demam dan mual-mual.
Bahkan terpaksa nggak masuk sekolah gegara sakit tersebut.

Butuh sekitar 3-5 hari sampai akhirnya si Kakak sembuh.
Eh giliran Adiknya yang mulai kena batuk dan pilek, entah tertular kakaknya, atau memang tertular teman-teman di sekolahnya.

Dan sama juga, si Adikpun butuh sekitar 3-5 hari, bahkan seminggu, sampai akhirnya benar-benar sembuh dan bisa kembali bersekolah.

Yang paling menyedihkan tuh si Adik, kalau pas kena batuk pilek, batuknya sangat menyiksa, baik siang maupun malam. Bahkan kadang sampai muntah saking batuknya parah.

Namun, syukurnya, meski sakit batuk pilek hingga demam tinggi, si Adik masih mau makan dan minum obat.

Mengatasi Anak Batuk Pilek Hampir Setiap Bulan Dengan GADDD

Berbeda dengan si Kakak, yang kalau udah sakit, manja minta ampun, dia pasti malas makan, cuman mau jajan doang.

Nggak heran kalau keduanya sakit terserang batuk pilek, si Kakak yang paling menyedihkan kehilangan berat badan yang lumayan bikin dia makin terlihat kurus kering.

Apalagi ketika di bulan Agustus silam, si Kakak tiba-tiba demam dan batuk pilek, pas juga kebetulan kelasnya lock down, dan harus menjalani sekolah dari rumah lagi, karena satu orang temannya teridentifikasi kena covid-19 dan ada kontak dengan teman-temannya.

Mendengar berita seperti itu, rasanya bikin deg-degan banget, antara takut si Kakak kena Covid, dan juga menulari saya dan Adiknya, which is itu akan menjadi masalah banget, karena kami cuman bertiga saja, dan nggak ada yang bisa bantu mengurusin anak-anak jika saya sakit.


Penyebab Anak-Anak Sering Terserang Batuk Pilek


Kalau melihat dari sebelumnya, khususnya ketika pandemi, anak-anak jarang terserang penyakit batuk pilek, maka saya menyimpulkan, penyebab anak-anak sering terserang batuk pilek sekarang adalah:


1. Karena tertular temannya di sekolah


Ini alasan yang paling masuk akal, khususnya si Adik ya, hampir setiap hari di WAG kelasnya adaaa aja parent yang izinin anaknya nggak masuk karena sakit, dan rata-rata penyakitnya adalah batuk pilek.

Dan masalahnya lagi, di kelas si Adik ber AC, pintu ditutup, nggak ada sirkulasi udara, sementara kepatuhan semuanya dalam memakai masker masih sangat minim.

Si Adik sih masih rajin pakai masker, tapi ketika harus makan bersama, mau nggak mau si Adik kan harus buka masker, dan terlebih teman-temannya jarang pakai masker di dalam kelas.

Nah berbeda dengan Adiknya, si Kakak malah lebih sulit diminta untuk patuh pakai masker, sementara teman-temannya juga rata-rata banyak yang terserang batuk pilek juga, dan jadinya si Kakak dengan mudahnya tertular.


2. Karena tertular kakak/adik


Penyebab lainnya adalah, anak-anak saling menulari, entah si Kakak dulu yang terserang batpil karena ketularan temannya, lalu pulang ke rumah membawa virus atau bakteri penyakit tersebut, lalu menulari adiknya deh.

Demikian juga, jika adik yang tertular, bukan tidak mungkin si Kakak juga ikutan tertular, bahkan sampai mamipun ikutan tertular.


3. Karena makanan dan kelelahan


Penyebab lainnya adalah makanan atau minuman.
Terutama si Adik, dia masih belum kuat makan makanan sembarangan, jajan yang terlalu banyak mengandung MSG, cokelat, terlebih jajanan goreng-gorengan yang beli di luar.
Duh auto batuk pilek dah itu, kalau anak-anak berani jajan demikian.

Pun juga karena kelelahan.
Misal kami bepergian ke mana gitu, dan pulangnya lupa di kasih vitamin, seringnya sih besoknya auto batuk lalu disusul pilek dan kemudian demam.


Mengatasi Anak Batuk Pilek Hampir Setiap Bulan Dengan GADDD


Alhamdulillahnya sih, meski berkali-kali terserang batuk pilek hingga demam tinggi, khususnya sejak masuk sekolah kembali, anak-anak bisa sembuh tanpa harus ke dokter anak.

Saya selalu menerapkan GADDD atau Gerakan Anti Dikit-Dikit Dokter, ketika saya maupun anak-anak sakit.

Lalu, apa saja sih yang saya lakukan untuk mengatasi anak-anak yang terserang batuk pilek hampir setiap bulannya?


1. Memastikan waktu istrahatnya cukup


Beberapa kali saya amati, penyebab anak-anak sakit memang karena daya tahan tubuhnya menurun, yang biasanya disebabkan oleh kurangnya waktu istrahat anak-anak.

Terutama si Kakak ya, karena dia memang sekolahnya full day school, dan kebetulan juga sedang mengikuti challenge sholat subuh di masjid selama 40 hari.

Jadinya si Kakak harus bangun pukul 4 subuh, karena waktu subuh sekarang tuh pukul 4 subuh.
Si kakak pulang dari masjid biasanya pukul 04.30, langsung beberes tempat tidurnya, langsung sarapan.

Selesai sarapan langsung mandi dan pake seragamnya.
Namun, si Kakak menolak tidur kembali, karena katanya malah pusing kalau harus tidur lagi.

Karena itu, saya benar-benar harus disiplin menjaga waktu istrahatnya, salah satunya mengingatkan dia untuk tidur lebih awal, agar waktu tidurnya cukup.
 
Kalau si Adik sebenarnya lebih bisa teratasi, karena dia masuk pukul 07.30, dan pulang sekolah pukul 10.30.

Setelah pulang dan makan siang, si Adik bisa tidur siang, jadi waktu istrahatnya pun lebih terpenuhi, kecuali memang kami ada urusan keluar.


2. Memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sehat


Selain waktu istrahat yang cukup, memastikan anak-anak mengkonsumsi makanan serta minuman sehat juga penting, terutama si Kakak.

Kalau si Adik kan lebih sering bareng saya, ke sekolah pun bawa bekal yang saya pilihin.
Nah kalau si Kakak, kadang bekalnya bawa uang saku saja, dan sukses bikin dia jajan sembarangan.

Karena itu, saya akhirnya harus berlelah-lelah kembali, menyiapkan bekal snack buat anak-anak, biar nggak jajan sembarangan.


3. Memberikan obat batuk yang cocok untuk anak 


Sudah menjadi kebiasaan, kalau anak-anak batuk, masing-masing punya obat batuk andalan yang berbeda.

minum imboost agar batuk pilek sembuh

Si Kakak paling cocok minum Obat Batuk Ibu dan Anak, sementara si Adik paling cocok minum Silex
Dan obat-obat inilah yang sangat berjasa menghilangkan batuk pada si Kakak maupun si Adik, dan nggak perlu antibiotik lagi.


4. Memberikan asupan vitamin untuk mempercepat kesembuhan dan menjaga daya tahan tubuhnya 


Selain obat batuk, anak-anak juga wajib minum vitamin, yang mana keduanya sangat cocok minum Imboost Kids sirup.

Alhamdulillah sih, dengan dosis 2 kali sehari ketika sakit, dan sehari sekali ketika masa penyembuhan, anak-anak selalu bisa pulih dengan cepat, tanpa harus ke dokter.


5. Memberikan obat herbal seperti jahe dan kunyit


Selain obat dan vitamin di atas, yang paling wajib saya berikan ketika anak-anak batuk pilek, termasuk saya juga, adalah memberinya air rebusan jahe dan kunyit.

Ini ampuh banget membantu menghilangkan batuk anak-anak, baik si Kakak dan si Adik, termasuk saya sendiri.

Jadi, kalau udah ada yang mulai batuk-batuk, saya segera bikin air jahe dan kunyit, dan maksa anak-anak buat minum, hahahaha.

Mungkin karena ini juga, sampai anak-anak berjuang cepat sembuh, karena memang air jahenya nggak saya kasih gula, dan tentu saja rasanya nggak enak, tapi bikin tenggorokan plong.


Tips Mencegah Anak Sering Terserang Batuk Pilek


Meski kadang sedih dan kesal sendiri melihat anak-anak sering terserang batuk pilek, tapi lama-lama saya jadi bisa menyimpulkan bukan hanya cara mengatasi dan mengobati batuk pilek pada anak, tapi juga bagaimana cara mencegah anak terkena batuk pilek, yaitu:

Mengatasi Anak Batuk Pilek Hampir Setiap Bulan Dengan GADDD

1. Lebih tegas mengajarkan tentang patuh protokol kesehatan


Ini penting banget agar memperkecil peluang anak-anak tertular teman-temannya, dan ternyata setelah berkali-kali terserang batuk pilek sampai demam dan muntah-muntah, lalu saya paksa minum air jahe dan kunyit yang nggak pakai gula sama sekali.

Hal itu bikin anak-anak kayak trauma sakit, hahaha.
Jadilah, si Kakak khususnya, semakin disiplin dalam patuh protokol kesehatan, setidaknya dalam mengenakan masker.

Jika sebelumnya, saya sering melihat kelakuan si Kakak di sekolahnya, melalui foto dan video yang rajin di-share oleh ustadzahnya, si Kakak biasanya sering tertangkap kamera nggak memakai masker dengan tertib.

Tapi sejak berkali-kali sakit, ternyata nasihat eh biasanya sih omelan, hahahaha, maminya merasuk ke pikirannya, dan jadinya dia lebih patuh memakai masker.
Bahkan, ketika banyak temannya yang melepas masker, khususnya berada di area terbuka, si Kakak terlihat masih betah mengenakan masker.

Demikian juga si Adik, yang sebelumnya kadang lupa cuci tangan ketika akan makan bersama di kelas, sekarang mulai rajin, entah dia cuci tangan di air mengalir di toilet sekolah, maupun dia pakai hand sanitizer di kelasnya.

Pun juga, anak-anak mulai patuh untuk menjaga jarak dengan disiplin, khususnya dari temannya yang sedang batuk pilek.


2. Mengajarkan anak untuk jaga jarak dengan teman yang sakit


Nah menjaga jarak dari teman yang batuk pilek juga hal yang penting banget ya, bahkan dulu sebelum pandemi saja, saya sering mengajarkan anak-anak untuk jaga jarak, dan itupun menjadi kebiasaan saya, untuk selalu nggak mau dekat-dekat teman yang lagi batuk atau pilek.

Karena kalau saya tertular, sembuhnya agak lama, dan saya nggak suka sakit lama-lama, hehehe. 


3. Menjaga daya tahan tubuhnya


Yang paling penting juga, agar anak-anak kuat menghadapi serangan batuk pilek, maka hal utama juga adalah menjaga daya tahan tubuhnya, dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup, serta pemberian vitamin, khususnya ketika anak mulai terlihat nggak enak badan ataupun sehabis beraktifitas yang melelahkan.


Penutup


Batuk pilek merupakan salah satu penyakit yang kompak menyerang anak-anak, paska pandemi mulai berlalu dan anak-anak sudah bebas masuk sekolah lagi.

Si kakak dan adikpun harus berkali-kali, bahkan setiap bulan, langganan deh terserang batuk pilek hingga demam.

Beruntung, saya bisa mengatasinya sendiri dengan mengandalkan GADDD, dan juga berusaha mengajarkan anak-anak agar mereka tidak mudah tertular batuk pilek dan demam. 


Sidoarjo, 13 Oktober 2022


Sumber: Pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey

2 comments for "Mengatasi Anak Batuk Pilek Hampir Setiap Bulan Dengan GADDD"

  1. Biasanya memang begitu. Sebelum
    10 tahun, anak-anak sering batuk dan demam. SMP udah mulai berkurang. Selamat malam ananda Rey.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya Bu, anak saya yang kakak juga masih sering sakit, batuk pilek mulu dan nularin adiknya :(

      Delete