Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bazar Anak TK di Sekolah Adik Dayyan, Manfaat dan Kerempongannya

Konten [Tampil]
Bazar anak TK

Bazar anak TK di sekolah si Adik Dayyan telah selesai diselenggarakan di hari Sabtu, 27 Agustus 2022 lalu, dalam memperingati kemerdekaan Indonesia, bazar TK ini semacam penutupan dari beberapa rangkaian acara di sekolah si Adik.

Luar biasa ya anak TK zaman now, kegiatannya udah kayak kegiatan anak SD aja.
Dan di Parenting By Rey kali ini, saya bakal membagikan momen bazar TK dan persiapannya tersebut.

Cerita Bazar Anak TK di Sekolah Adik Dayyan


Jadi, seminggu sebelumnya, guru kelas si Adik mengumumkan bahwa akan diadakan bazar di sekolah, di mana pesertanya adalah para murid 1 sekolah yang dibagi dalam beberapa kelompok.

Orang tua diwajibkan untuk ikut, karena dijadikan lomba menghias stand juga.
Jadi, ortu diminta menghias stand serta membawa makanan atau minuman buat dijual

Si Adik mendapat bagian di kelompok 2, di mana 1 kelompok terdiri dari 4 anak, yang kebetulan juga cuman 2 orang tua yang bisa bekerja sama mempersiapkan semua perlengkapan, saya dan salah satu mama murid yang Alhamdulillah lebih aktif dan peduli mengenai persiapan bazar tersebut.

Dari pihak sekolah, dijelaskan bahwa yang penting menggunakan bahan dengan harga yang minim, jualan pun nggak perlu banyak-banyak, cukup maksimal 10 biji per kelompok.

Mendengar hal itu, saya langsung membayangkan, ah nggak perlu rempong kali ya, menu jualannya beliin aja jajanan apa gitu.
Sementara stand-nya, nggak usah terlalu heboh, yang penting dihias aja gitu.

Alhamdulillahnya, mama teman si Adik ternyata aktif banget, dia yang berinisiatif memesan kue buat menu jualan, kebetulan di lokasi depan sekolah si Adik memang bakalan diadakan bazar di  sore dan malam hari itu, jadi sekalian dia pesan buat jualan di bazar kampung, sama bazar sekolah anak-anak.

Si Mama tersebut mesan makaroni panggang dan kue bolu kukus pelangi, saya mah ikutan aja, males amat rempong, yang penting kan ada dan ikutan.

Mendekati hari H, mulai terasa rempongnya, apalagi kami cuman berdua yang mikirin persiapannya, sementara 2 orang tua lainnya, hanya beralasan sibuk kerja.
Sambil sedikit bete sih ya, karena semacam kami ini pengangguran dong ya, huhuhu.

Dengan penuh kerempongan, ditambah saya bingung gimana cara ngehias stand bazar, seumur-umur nggak pernah ikutan bazar, apalagi menghias stand bazar dengan hiasan sederhana pula, sesuai tema yang diperbolehkan.

Akhirnya, bahan-bahan buat dekorasi, baru terkumpul setelah H-1, itupun terpaksa beli online dengan mengorbankan bayar ongkir mahal, demi bisa membeli bahan dekor yang harus digunakan keesokan harinya.

Lalu, saya kebagian mengurus nama kelompok, awalnya pengen bikin kayak DIY huruf-huruf gitu, tapi udah males duluan, jadinya pakai yang print-print-an aja, baik nama kelompok, gambar pahlawan tema stand kelompok si Adik, juga menu-menu jualannya.

Ampun deh, ini yang punya acara anak TK, yang rempong mama-mamanya.

Hari bazarpun tiba, pagi-pagi saya mampir lagi ke tempat ngeprint buat print menu yang ketinggalan, saya nggak punya printer soalnya, jadinya ya ngeprint di luar aja.

Sampai di sekolah si Adik, shock banget dong. 
Ternyata kelompok lainnya totalitas banget!

Dari yang bawa balon sekebon alias balon merah putih yang banyak, sampai bawah tiang buat ngehias stand dengan apik, lampu-lampu, balon dan segalanya.

Nggak lagi terlihat tema yang diharuskan dari sekolah, yaitu sederhana dan menggunakan bahan seadanya dengan budget paling murah.

Mana ada mah budget murah, kami yang cuman bermodalkan 10 balon, itupun ditiup ketika sampai di sekolah, 2 rumbai-rumbai yang kami tempelkan di meja aja, serta 1 papan styrofoam buat tempelin menu dan nama kelompok.

Jualan di bazar anak TK

Dan berkumpul pula, saya dan mama-mama yang kurang punya daya kreatif kayak mama di kelompok lainnya, alhasil dari sekian stand, cuman stand kami yang amat sangat sederhana, hahaha.

Namun, stand kami juga punya kelebihan, yaitu menjual jajanan yang lebih 'sehat', lainnya mah jualan permen yang bikin sakit tenggorokan anak-anak, si Adik dong beli, untung dia nggak suka.
Anak-anak lain beli permen itu, pas hari Senin, serentak anak-anak itu pada nggak masuk, kabarnya batuk dan demam semua, hahaha.

Jualan permen di bazar anak TK
Permen yang dibeli si Adik, untungnya dia nggak suka

Alhasil, jualan kami memang nggak diserbu oleh anak-anak, karena jajanan bolu dan makaroni mah, memang kurang menarik buat anak-anak, ketimbang jajanan permen atau cokelat.

Namun, jajanan kami diborong ibu guru dan ortu lainnya, terlebih makaroninya enak, karena si Mama teman si Adik itu mengolahnya kembali, dengan menambahkan bumbu dan keju, jadinya makin enak.

Saya dan si Kakak kebagian 1 buah untuk dicoba, dan memang enak sih ya.

Oh ya, ketika acara, Alhamdulillahnya sih ada 1 ortu lainnya yang menjadi kelompok si Adik, datang membantu.
Bahkan dia membawa ibu-ibu yang jagain anaknya, dan Alhamdulillah membantu kami dalam menghias stand.

Meskipun lumayan rempong dan terburu-buru, karena bahkan balonpun belum dipersiapkan dari rumah, tapi ternyata kami bisa selesai sebelum waktu yang diberikan habis.

Kelompok lainnya mah, udah selesai duluan, karena mereka memang totalitas banget, udah dipersiapkan dari rumah, terlebih saya liat kelompok lainnya emang kompak-kompak ya, meski ada yang juga nggak kompak, tapi setidaknya yang kompak lebih lengket, nggak kayak kelompok kami, hahaha.

Setelah dihias, stand bazarpun dibuka, anak-anak dipersilahkan menjaga stand masing-masing, dan si Adik Dayyan, jaga stand bertiga sama kelompoknya, karena 1 murid yang jadi kelompoknya nggak masuk karena sakit.

Anak-anak yang memang masih TK A, cuman bengong, si Adik pun bengong, terpaksa mama-mamanya lah yang jualan, hahaha.

Anak-anak hanya semangat beli di stand orang lain, yang jualan jajanan menarik, terutama permen warna warni.

Syukurnya, si Adik nurut aja ketika saya larang dimakan di sekolah, meskipun teman-temannya langsung makan permen di sekolah.  

Setelah kegiatan jual beli selesai, diumumkanlah pemenangnya, dan apakah kami menang?
Tentu tydac, wakakakak.

Tentu saja yang menang, yang hiasan standnya paling heboh, yang pakai balon-balon sekebon, yang sudah pastilah budget yang dikeluarkan lebih besar, hahaha.

Atuh mah, kalau masalah gitu emang, balik lagi, siapa yang berduit dan mau bermodal gede, biar kata nggak sesuai tema, dialah yang menang.

Tapi, kami nggak berkecil hati sih, terutama saya.
Karena emang jujur saya cuman pengen agar acaranya selesai, sungguh bazar ini terlihat sederhana, namun menyita pikiran saya berhari-hari banget!

Juga menyita emosi, kesal dengan ortu lain yang nggak mau aktif, seolah cuman kami yang terlihat menganggur karena bisa antar jemput anak setiap hari, yang diharapkan.

Serta menyita rasa nggak nyaman, karena akhirnya orang tua yang nggak mau atau nggak bisa bekerja sama, habis deh jadi bulan-bulanan dibicarain di sekolah.


Manfaat Bazar Anak TK, serta Kerempongan Ortu Murid Dibaliknya


Dari pengalaman kemaren, saya jadi bisa mengetahui manfaat dari diadakan bazar anak TK, terlepas dari ikut merayakan dan meramaikan kegiatan hari kemerdekaan RI sih ya, yaitu:


1. Mengajak dan mengenalkan anak merayakan hari kemerdekaan RI


Jujur, ini adalah kali pertama si Adik Dayyan merasakan euforia hari kemerdekaan RI, biasanya saya nggak pernah ikutan kegiatan kampung yang merayakan dengan lomba-lomba, selain si Kakak.

Manfaat bazar anak TK
Si Adik Dayyan dan temannya menjaga stand bazar kelompok

Jadi, si Adik lumayan excited banget dengan semua kegiatan yang diadakan di sekolah, baik lomba-lomba maupun bazar dan lainnya.
Kebetulan juga, si Adik Dayyan menang juara 3 dong dari salah satu perlombaan yang dia ikuti.

Jadi, menurut saya, kegiatan ini bermanfaat untuk mengenalkan anak-anak TK tentang bagaimana memperingati hari kemerdekaan RI.


2. Mengenalkan anak tentang enterpreneur sejak dini


Meskipun mungkin anak-anak, khususnya kelas TK A apalagi Kelompok Bermain atau Playgroup, masih belum sepenuhnya mengerti, bahkan mungkin mereka juga nggak bakal ingat dengan jelas, namun mengenalkan anak tentang enterpreneur atau wirausaha sejak kecil juga penting adanya.

Melatih wirausaha anak TK melalui bazar anak TK
Si Adik membeli dagangan di stand temannya

Setidaknya anak-anak tahu kerempongan orang tuanya, karena mereka tidak terlibat langsung selain dalam kegiatan jual belinya.


3. Melatih bonding antar orang tua murid dengan anaknya di sekolah


Meski kegiatan ini kadang terasa merepotkan orang tua murid yang memang sudah disibukan dengan kegiatan rutin di rumah maupun di tempat kerjanya, namun kegiatan sekolah yang melibatkan orang tua murid sebenarnya juga bermanfaat menciptakan bonding antara orang tua dan anak.

Terlebih buat ortu yang super sibuk, tapi bisa meluangkan waktu sejenak ikutan kegiatan sekolah gini, akan membuat anak-anak happy karena orang tuanya ikut ke sekolah dengan mereka.


4. Mengakrabkan orang tua murid


Karena orang tua, terlebih yang satu kelompok harus bekerja sama satu sama lainnya, maka mau tidak mau antar orang tua akan saling berkenalan dan mengakrabkan diri.

stand bazar sekolah TK
Mama-mama rempong kelompok RA Kartini

Hal ini penting juga untuk menjaga silaturahmi sejenak antar orang tua murid.


Meskipun begitu banyak manfaat yang bisa dirasakan, namun tetap ada juga sisi rempong sekaligus negatifnya sih ya, salah satunya adalah menimbulkan konflik jika memang ada ortu yang sama sekali nggak bisa ikutan.

Hal ini terjadi di depan mata saya, di mana ketika itu pagi-pagi saya mengantarkan si Adik sekolah, pas mau pulang, eh dipanggil ibu-ibu buat ngomongin persiapan bazar tersebut, di situ ada mama dari kelompok lain, yang bercerita tentang salah satu mama di anggota kelompoknya, sama sekali nggak bisa diajak kerja sama, bahkan didatangin ke rumahnya pun, sang mama tersebut nggakmau keluar menemui, lantaran masih ada klien yang dilayani dari usaha rumahannya.

Sontak saja sikap sang mama tersebut, jadi bulan-bulanan bahan gosip di sekolah, yang saya cuman bisa tanggapi dengan senyum.

Karena menurut saya, jika didatangi ke rumah itu, semacam annoying nggak sih, toh juga masalah bazar ini sebenarnya nggak ada di peraturan sekolah, bahkan ketika anak-anak mendaftar pertama kali di sekolah, pihak sekolah udah berjanji nggak bakal merepotkan orang tua untuk masalah dana lagi, karena uang SPP dan uang pendaftaran anak-anak TK tersebut memang sudah lumayan mahal untuk ukuran TK kebanyakan.


Penutup  


Kegiatan bazar anak TK sekolah si Adik Dayyan memang seru, meskipun persiapannya lumayan menyita waktu, perhatian dan emosi.
Ada begitu banyak manfaat yang dirasakan, dalam hal positif buat anak-anak, juga buat orang tua murid.

Menghias stand bazar anak TK
Beberapa stand bazar anak TK 

Namun, ada juga sisi negatifnya, yang memicu perpecahan di antara orang tua murid.
Karenanya, saya pikir sekolah seharusnya memasukan masalah kegiatan ini, jauh-jauh hari, seperti di syarat pendaftaran murid baru di TK, agar para orang tua menyadari kegiatan-kegiatan serupa, yang meskipun cukup merepotkan dan butuh dana lagi, tapi juga sangat berguna buat anak-anak, khususnya.

Demikianlah, kalau di sekolah TK anak Parents gimana?

Sidoarjo, 31 Agustus 2022


Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva dan dokumen pribadi

4 comments for "Bazar Anak TK di Sekolah Adik Dayyan, Manfaat dan Kerempongannya"

  1. MasyaAllah si adek udah TK aja. udah gak gondrong pula ya. hihi..
    Seru acaranya mak rey, walau yang rempong mak emaknya sih.. haha..

    Btw, jadi wali murid ada dramanya juga yaa. Jadi ngebayangin nanti aku gimana pas arfan TK.. wkwk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha iyaaa, tiba-tiba aja udah familier dengan rambut pendeknya :D

      Delete
  2. waaa seru juga nih bazar yak, aplg bazar TK seru pokoknya, khususnya karena full jajanan hahaha...iya emang klo di sekolah gitu, klo yg kerja2 suka susah terlibat. yang kita setengah penggangguran inilah yang " aktif" banget jadinya haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha, kagak enak pokoknya terlihat setengah pengangguran gini, diliat orang ya pengangguran, jadi dipaksa aktif :D

      Delete