Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rezeki Suami Adalah Tanggung Jawab Istri?

Konten [Tampil]
Rezeki suami

Parenting By Rey - Rezeki suami ada pada istri, demikian kata banyak orang, mungkin sebagai kiasan bahwa, dibalik kesuksesan suami ada doa istri yang tak pernah putus untuk suaminya.

Namun, bagaimana jika rezeki suami ternyata tidak seindah yang diimpikan?
Apakah itu adalah tanggung jawab istri?

Entahlah, mungkin di sini letak ketidak adilan yang seirng dirasakan oleh para istri, yaitu ketika suami sukses, kebanyakan orang mengatakan bahwa itu berkat orang tuanya.

Namun, ketika suami gagal, itu karena istrinya.
Sedih banget ya jadi istri itu, hahaha.


Rezeki Suami Bisa Jadi Karena Doa Istri


Sebagai seorang istri, mendoakan suami itu adalah bisa dibilang kewajiban.
Namun sayangnya, sometimes doa istri itu, tergantung bagaimana sikap suami kepada istrinya.

Rezeki suami ada pada istri

Kalau sikapnya baik, insha Allah doa istri akan selalu mengalir untuk kebaikan, kesuksesan, keselamatan suaminya.

Namun jika suaminya bersikap sebaliknya?
Nggak didoakan kualat aja udah syukur, hahaha.

Kalau saya sendiri, kadang pengen memaki suami dalam doa, ketika sedang merasa sangat terdzalimi perasaannya oleh suami.

Sampai akhirnya saya sadari, seburuk apapun perlakuan suami terhadap saya, dia tetap adalah ayah dari anak-anak, dan kalau beliau kenapa-kenapa karena doa saya, maka yang bakal menderita ya saya juga, karena anak-anak pasti bakalan sedih.

So, sejak saat itu saya selalu melatih diri saya, agar ketika sedang merasa sedih dan sakit hati atas perlakuan suami, maka doa yang saya panjatkan adalah meminta agar Allah berikan saya kemampuan untuk menjadi orang yang sukses, aamiin.

Dan mungkin itulah ajaibnya ya, hampir semua permintaan saya ke Allah dikabulkan.
Satu persatu apapun yang jadi keinginan saya selalu tercapai.

Namun, sejujurnya saya jadi lupa doain suami, saking sakit hatinya, hahaha.
Dan entah karena itu juga kali ya, rezeki suami jadi nggak pernah naik lagi seperti dulu.

Lalu, apakah itu tanggung jawab saya?
I don't think so!


Rezeki Suami Juga Harus Diusahakan Suami Sendiri


Menurut saya, setiap manusia itu sudah diberikan rezeki masing-masing, sesuai dengan tanggung jawab dan usahanya.

Doa untuk suami bekerja

Dan setiap manusia, punya privilige masing-masing untuk meminta kepada sang Pemberi Rezeki.
Bagaimana bisa saya bertanggung jawab sepenuhnya kepada rezeki suami?
Sementara suami kan sebenarnya juga bisa mengusahakan sendiri rezekinya?

Caranya gimana?
Ya usaha, dan minta sama Tuhan!

Yang ini nih yang sering bikin kesal.
Saya sering banget mendengar bagaimana orang-orang menyalahkan saya, atas ketidak suksesan suami selama ini.

Sementara sebagai istri, saya tahu betul bagaimana usaha pak suami.

Dia memang seorang pejuang sejati yang tak pernah menyerah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Namun sayangnya, caranya bertolak belakang dengan keinginan saya.

Cara dia mengelola keuangan yang kacau, tapi nggak mau bekerja sama.
Cara dia yang hanya mau berusaha, tapi nggak mau memikirkan atau mencoba cara lain, selain mengikuti rutinitasnya setiap harinya.

I mean, paksu tak pernah mau mengubah kebiasaannya.
Yang malas sholat, yang malu merepotkan orang lain even itu keluarganya.
Yang mau belajar menyusun rencana agar punya target dengan jelas.

Dan masih banyak lagi, yang saya rasa justru hal itulah yang bikin rezekinya jadi tertutup dan akhirnya ya gitu-gitu mulu, nggak pernah maju.

Lalu, betapa sakit hatinya saya, ketika mendengar ucapan yang menyalahkan saya sebagai biang kerok suami nggak sukses, rezeki suami seret melulu, hiks.

Saya rasa, meletakan rezeki suami sebagai tanggung jawab istri semata, adalah sebuah alasan untuk menghindari niat mengubah kebiasaan buruk.

Terlebih, bagaimana bisa mengharapkan istri mendoakan suami dengan baik, ketika istrinya merasa tidak nyaman bahkan merasa terdzalimi oleh sikap suaminya?

Mungkin itulah yang menggambarkan perkataan banyak orang, bahwa menyenangkan istri akan membuka banyak pintu rezeki buat suami.
Ya salah satunya karena didoakan dengan tulus oleh istrinya, serta Allah bayar kebaikannya dengan rezeki berlimpah.

So, jangan hanya berharap dan melimpahkan tanggung jawab suami ke istri.
Usaha lebih juga wajib dilakukan oleh suami.
Biar rezeki istri dititipkan ke suami, nggak dikasih langsung ke istri.

Saya pikir, rezeki setiap keluarga itu sebenarnya sama, hanya saja Allah berikan dari berbagai arah.
Ada yang dititipkan kepada suami semuanya, yang mana ini terjadi ketika istri full dan fokus jadi ibu rumah tangga dan mendoakan suaminya dengan khusu'.

Ada juga yang rezekinya dibagi rata, entah dikasih separuh melalui suami, separuh melalui istri, atau anak.
Atau bahkan ada juga loh, rezeki yang dititipkan ke istri semua, namun jangan jadikan hal itu sebagai alasan buat bersantai aja ya para suami!

Demikianlah, menurut saya, rezeki suami itu ada pada istri juga, namun hal itu bukan semata jadi tanggung jawab istri, melainkan kerja sama yang baik dari suami maupun istri dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah warrahmah, agar diberikan rezeki yang berkah, aamiin.

How about you, parents?

Sidoarjo, 10 Desember 2021


Sumber: pengalaman dan opini pribadi
Gambar: Canva edit by Rey

5 comments for "Rezeki Suami Adalah Tanggung Jawab Istri?"

  1. Sedih emang ada yang bilang gitu ya Mbk, aku awal nikah bisnis suami bangkrut, kami bersama2 mulai dari minus (banyak hutang), alhamdulillah sekarang tetap bisa hidup hehe...

    ReplyDelete
  2. Kadang seseorang akan mengubah jalan hidupnya termasuk cara menemukan pekerjaan yang covok setelah mengalami berbagai kendala atau cobaan. Sabar aja dulu. Kalau Tuhan berkehendak. Semuanya bisa berubah. Jangan pernah berhenti berdoa. Selamat malam, ananda Rey.

    ReplyDelete
  3. Jadi serba salah ya Mbak jadi istri. Mungkin coba didoain agar hatinya lembut aja kali Mbak suami yang keras. Kemudian didoakan qgar duitnya ngalir terus ke rekening istri. Wakkakaka

    ReplyDelete
  4. Setujuuuuuuu... Ini semua soal hak dan kewajiban masing2, juga keikhlasan istri mendoakan suaminya dengan yg baik2. Akupun mungkin ga akan mendoakan yg baik kalo tau suami menyakiti hati. Bener yg kamu bilang, ga disumpahin kena batunya aja udah bagus 🤣🤣.

    ReplyDelete