Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kasih Ibu oleh Seorang Farida Nurhan

Konten [Tampil]
Kasih Ibu oleh Seorang Farida Nurhan

Parenting By Rey - Gara-gara saya sakit dan istrahat semingguan lebih, saya jadi sering nonton Youtube, dan mengenal lebih jauh tentang seorang Youtuber atau Food Vlogger, Farida Nurhan.

Ada yang kenal dia juga? sang Youtuber punya kisah yang sangat inspiratif, karena dia seorang single mom, mantan TKW dan membesarkan anak semata wayangnya Dyas Permesta yang juga sudah mempunyai seorang anak, dan seorang single mom juga.

Wao banget ga sih?
Yang menarik tuh ya, anaknya punya anak ketika berusia 16 tahun, dan *maaf, yup si anaknya tuh MBA aka married by accident, innalillahi.

Bismillah, semoga tulisan saya ini bukan terbaca bermaksud menyebarkan aib orang.
Hal ini semata ingin saya bagikan, sebagai respek tertinggi saya kepada Mbak Farida Nurhan yang biasa dipanggil Omay, terhadap sepak terjangnya dalam memberikan kasihnya sebagai seorang ibu.

Saya yang masih sering mengeluhkan lelah mengurus 2 anak, padahal ya kehidupan saya insha Allah jauh lebih ringan dari Omay, jadi malu semalu-malunya.


Meninggalkan Anak Demi Masa Depan Anak


Farida Nurhan atau Omay, melahirkan seorang putri yang cantik, ketika usianya masih sangat belia, 16 tahun dengan masalah yang sama seperti anaknya.

Farida Nurhan atau Omay

Setelah melahirkan, dia nggak mau kehidupannya begitu-begitu saja, dia ingin menebus kesalahannya pada hidupnya, pada orang tuanya, dan yang paling penting, pada anaknya.

Dia nggak mau anaknya hidup biasa-biasa aja, terlebih kisah hidupnya tidak seperti orang kebanyakan, dimulai dari kesalahan, meski akhirnya membawa rezeki untuknya, berbentuk putri mungil yang cantik.

Akhirnya, ketika usia anaknya belum setahun, Farida bertekad merantau untuk mengubah nasib, dia datang ke Surabaya menjadi ART, lalu akhirnya menjadi TKW di Singapura dan Hong Kong.

6 tahun lebih dia di negeri orang, semua hasil kerjanya dikirim ke orang tuanya, untuk membiayai anaknya, membangun rumah yang layak untuk orang tuanya.
Setelah itu dia pulang kembali ke tanah air.

Nggak lama di kampungnya, di sebuah desa di Lumajang, Jawa Timur.
Farida merasa nggak tenang jika tetap bertahan di sana, akhirnya dia memutuskan kembali meninggalkan anaknya bersama orang tuanya, dan memilih Jakarta sebagai tempat merantaunya.

Lucky her, mungkin selama bekerja jadi TKW, pola pikirnya terbuka banget.
Dia merasa lingkungan akan sangat berpengaruh dengan penghasilan seseorang, dan dia akhirnya memilih tinggal di sebuah apartemen.

Siapa sangka?
Dari keputusan tersebut, membuatnya menjadi serorang broker apartemen, yang kemudian hal itu amat sangat mengubah ekonomi keluarganya.

Setelah ekonominya membaik, Farida lalu memboyong anaknya tinggal bersamanya di Jakarta, namun sayang, terlalu lama menitipkan anaknya, membuat sang anak, Dyas, jadi sulit untuk dekat dengan sang ibu.


Menebus Masa Depan Anak dengan Kasih Ibu Tak Berujung

 
Jarak yang jauh antara ibu anak tersebut, walaupun secara raga mereka lebih dekat karena sudah tinggal bareng, membuat celah yang akhirnya menjatuhkan sang anak, Dyas, ke dalam lubang yang serupa dengan ibunya.

Farida Nurhan dan anaknya Dyas Permesta

Iya, sang anak akhirnya MBA, dan membuat Farida amat sangat terpukul, sampai pingsan seolah nggak ada kehidupannya lagi.

Namun di sinilah letak luar biasanya sebuah kasih ibu yang ditunjukan oleh Farida Nurhan.
Meski amat sangat terpukul dengan jalan anaknya yang salah, dan dia sendiri nyaris udah nggak bisa melihat masa depan lagi, tapi Farida tidak mau terpukul sedemikian lamanya.

Secepatnya mengendalikan diri, berdamai dengan nasibnya dan juga nasib anaknya, lalu segera merangkul anaknya.

Tidak ada yang dilakukan Farida, selain menyerahkan semua kepada anaknya, terserah anaknya apa yang diinginkannya, dan Farida akan support apapun keputusannya.

Luar biasa sih menurut saya, terlepas dengan kisah masa lalu Farida yang mirip anaknya juga, namun saya rasa hanya sedikit orang yang mampu menerima hal seperti itu dengan lapang dada.

Nggak satu dua kali kita melihat anak-anak di bawah umur yang terlunta-lunta lantaran ketika salah jalan, malah diusir oleh orang tuanya.

Tapi, Farida Nurhan, mematahkan semua itu.
Dia benar-benar support anaknya luar biasa.
Dan hal itu bukanlah tanpa tantangan.

Ketika anaknya hamil dan terpaksa pulang ke Lumajang agar bisa lebih tenang menjalani masa kehamilan, Farida jungkir balik seorang diri di Jakarta mencari uang.

Waktu itu, dia belum menjadi seorang Youtuber, dan penyewa apartemen amat sangat sepi.
Sementara semua biaya hidup dan kebutuhan anaknya yang sedang hamil, ditanggung sepenuhnya oleh Farida, sama sekali nggak berharap ke siapapun.

Nyatanya, Farida berhasil melewatinya.
Setelah anaknya melahirkan, dengan sepenuh hatinya diboyong anak dan cucunya kembali ke Jakarta, berdua dengan anaknya, Farida mengasuh cucunya secara bergantian.

Bukan hanya itu, tapi Farida seolah mengembalikan semua kehidupan anaknya yang sempat salah jalan.
Dikembalikannya sang anak ke sekolah menengah atas, sambil terlebih dahulu dikembalikan bentuk tubuh anaknya, sehingga tak terlihat seperti ibu yang sudah punya anak.

Dibiayain dan ditemani nge-gym, disupport mentalnya.
Sampai akhirnya sang anak bisa kembali dengan gembira ke sekolah, dan menamatkan sekolah menengah atasnya.

Masha Allah...
Masih adakah ibu lain yang punya hati seluas samudra seperti Farida Nurhan?


Kasih Ibu Tak Berujung Itu Adalah Farida Nurhan


Saya masih ingat, bagaimana rentetan nasihat orang tua kepada saya, khususnya ketika saya lulus STM dulu, dan memasuki dunia kuliah.

Farida Nurhan dan anaknya Dyas Permesta serta cucunya

Dengan berbagai kalimat, mulai dari yang biasa, sampai ancaman, dilontarkan orang tua, agar saya benar-benar menjaga kehormatan keluarga saya dengan jangan sampai hamil di luar nikah.
Sedih sih, bukannya menjaga diri, tapi menjaga nama baik keluarga, huhuhu.

I know, orang tua nggak bermaksud seperti itu, tapi jatuhnya kok di hati, bagi orang tua nama baik adalah utama.
Meski maksudnya memang lebih ke masa depan saya sih ya.

Bukan hanya itu, di tetangga orang tua juga membuktikan, betapa kasih ibu itu hanya sepanjang nama baik keluarga.

Tersebutlah, anak tetangga itu luar biasa membanggakan, pintar, juara kelas terus.
Sayangnya, ketika SMU si anak malah membawa anak orang lain yang sudah dihamilinya.

Orang tua anak orang yang hamil itu mengusir anaknya, sehingga dengan penuh keberanian, sang anak tetangga membawa anak orang itu ke rumahnya.

Well, si tetangga memang tidak sampai mengusir anak tersebut, tapi mereka lepas tangan.
Dibiarkannya anak tersebut menikah, dan setelahnya distop semua support untuk sang anak.

Alhasil, sang anak tersebut terpaksa putus sekolah, terpaksa bertani untuk bertahan hidup, dan hidup merana di sebuah gubuk, sementara orang tuanya sebenarnya orang yang mampu.

Ketika saya mudik kemaren, sedih banget melihat kondisi rumahnya, sang anak sudah punya anak banyak, hidup di bawah garis kemiskinan, sedihnya lagi sejak anaknya salah jalan, ayahnya jadi ikutan eror, dan menikahi wanita lain, tinggallah sang ibu yang mentalnya terganggu karena himpitan rasa malu, hiks.

Punya anak memang berat banget, sejak si anak masih di kandungan kita dibuat mabuk, pas lahir kita mempertaruhkan nyawa untuk menghadirkannya di dunia ini.

Ketika anak masih bayi, kita sebagai ibu khususnya, dihantui baby blues hingga post partum depression.
Setelah anak besar pun, tanggung jawab kita masih juga diuji.

Tapi, Farida Nurhan sukses membuat saya merasa bahwa masih banyak PR keikhlasan yang harus saya lakukan untuk anak-anak.

Belajar menerima jalan anak, belajar berdamai dengan kesempurnaan yang saya ciptakan dalam impian untuk anak, dan menerima kesalahan-kesalahan anak dengan ikhlas.

Sambil tentunya, menjaga, berdoa dan mengarahkan anak-anak agar jalannya tidak tersesat adalah hal yang utama.

Terima kasih atas inspirasinya Farida Nurhan, karena kau membuktikan kalau kasih ibu tak berujung itu memang ada. 

Sidoarjo, 29 Desember 2021


Sumber: channel Youtube Farida Nurhan
Gambar: IG @farida.nurhan dan Canva edit by Rey

2 comments for "Kasih Ibu oleh Seorang Farida Nurhan"

  1. Aduh ... Subhanallah, kisah inspiratif yang mengharu biru. Begitulah yang namanya kehidupan.

    ReplyDelete