Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Nyeri Betis dan Kram Kaki Ketika Tidur

Konten [Tampil]
mengatasi nyeri betis

Parenting By Rey - Pernah nggak, parents mengalami hal yang bikin parno ketika tidur?
Yaitu, ketika sedang enak-enak tidur, lalu nggak sadar ngulet atau meregangkan tubuh, eh tiba-tiba tubuh serasa 'terkunci' gitu.

Iya, rasanya nyeri betis dan kram kaki melanda ketika sedang tertidur nyenyak, atau hendak bangun di pagi hari, yang sakitnya luar biasa nggak bisa diremehkan sama sekali.

Saya sering loh, dan lupa sih tepatnya kapan dimulainya hal tersebut, seingat saya sih sejak melahirkan si Kakak, saya udah mulai bermasalah dengan pertulangan atau persendian.

Dulunya tuh tulang belakang saya yang kadang nyeri nggak karuan, lama-lama beranjak ke tulang punggung, lalu akhirnya saya nggak bisa lagi tidur di sembarang kasur, dan kemudian bertambah dengan sering kesemutan, berujung ke sering nyeri betis dan kram kaki baik malam ketika tidur, hingga siang hari ketika sedang beraktifitas.

Duh ye, penyakit nenek-nenek banget nggak sih? hiks!

Meski rasa nyeri betis maupun kram kaki itu menyerang sekejap, biasanya paling lama 1 menit.
Tapi itu benar-benar mengganggu loh, karena rasanya nyeri banget, dan bercampur rasa parno, takut otot saya 'kekancing' trus kaku terus gitu gimana dong?, hiks.

Dan yang paling membahayakan tuh, kalau nyeri betis dan kram kaki tersebut, menyerang saya ketika sedang berada di luar, misal naik motor, duh kan bahaya banget ya.


Apa itu Nyeri Betis


Lama-lama saya ketakutan sendiri dong dengan keadaan saya seperti itu, terlebih kalau ada papinya anak-anak, dia refleks mijetin kaki saya, dan saya makin parno takut salah pijet kan ye?

mengatasi nyeri betis ketika tidur

Akhirnya, saya cari tahu sendiri, sebenarnya keadaan apa sih yang menimpa saya, apa penyebabnya sampai saya bisa sering kena nyeri betis demikian?

Ternyata, nyeri betis adalah sebuah kondisi yang seringnya disebabkan oleh kram atau ketegangan otot. Akan tetapi, kadang juga betis sakit dapat menjadi gejala dari sebuah kondisi medis yang lebih serius, nah loh?

As we know kan ye, betis punya tiga otot, yaitu gastrocnemius, soleus, dan plantaris
Nah, kalau salah satu otot tersebut mengalami cedera, maka nyeri akan muncul pada bagian tersebut. 

Namun, nyeri juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti terjadi masalah pada pembuluh darah, saraf, atau jaringan yang menyelimuti otot betis kita.

Biasanya, dokter akan mendiagnosa jenis nyeri betis ini, berdasarkan spesifik rasa nyerinya, entah itu terasa tajam atau hanya sekadar kram?

Kalau saya sih sepertinya lebih ke kram kali ya, tapi kramnya tuh, nggak kayak kram yang biasa kita rasain di kaki maupun tangan yang seringnya disebut kesemutan, ini tuh kramnya nyeri dan bikin otot kayak 'kekancing' atau 'kekunci' gitu.


Penyebab Nyeri Betis 


Adapun penyebab dari nyeri betis tuh bisa beragam, seringnya sih karena faktor terlalu banyak beraktivitas di betis.

Untungnya, nyeri betis biasanya bisa ditangani di rumah saja, meski tetap juga harus waspada, jika memang nyerinya tak pernah berhenti, sebaiknya kunjungi dokter deh.

Penyebab nyeri betis bisa disebabkan oleh 2 hal, yaitu yang melibatkan otot, maupun tanpa melibatkan otot.

Dan penyebab yang melibatkan otot adalah:
  • Terjadi kram pada otot betis.
  • Adanya ketegangan otot betis.
  • Adanya memar pada otot betis.
  • Terjadi ketegangan otot soleus.
  • Terjadi pecahnya otot plantaris.
  • Adanya sindroma kompartemen.
  • Dan terjadi plantar pasciitis.
Sedangkan penyebab yang tidak melibatkan otot adalah:
  • Pecah atau robeknya tendon achilles
  • Pembekuan darah (deep vein thrombosit/DVT)
  • Kista baker
  • Saraf terjebak
  • Tendonitis poplitea
  • Jebakan arteri poplitea
  • Penyakit arteri perifer kaki bawah dan klaudikasio
  • Fraktur ruling kaki bagian bawah
  • Infeksi tulang
  • Linu panggul
  • Memar
  • Neuropati perifer diabetik
  • Varises
Duh seram-seram banget sih ya.
Namun, melihat jenis-jenis penyebab tersebut, sepertinya sih gejala yang saya rasakan bukan karena hal-hal yang terlalu serius, melainkan dikarenakan gaya hidup saya sekarang kebanyakan duduk, sedikit bergerak, hiks.

Sehingga hal tersebut mengakibatkan otot-otot saya, khususnya di betis jadi kaku.


Pengalaman Mengatasi Nyeri Betis dan Kram Kaki 


Sejak menderita saraf terjepit di awal tahun ini, lalu kemudian saya sembuh tanpa bantuan dokter atau terapi medis lainnya.
Saya jadi lebih tertantang untuk selalu bisa menyembuhkan diri tanpa terlebih dahulu bergantung pada pengobatan medis kecuali memang rasa sakitnya tak kunjung berhenti.

nyeri betis dan kaki kram ketika tidur

Dan bukan juga bergantung pada pijatan, karena selain saya nggak biasa dipijat sejak kecil, mengakibatkan saya parno kalau takut salah pijat dan berakibat lebih serius.

Karenanya, saya lebih suka memilih melakukan gerakan-gerakan terapi mandiri yang lebih bersahabat pada masalah nyeri betis yang saya alami.

Salah satunya dengan googling gerakan terapi yoga untuk nyeri betis tersebut, dan mempraktikan secara perlahan.

Dan ternyata, setelah 2 sampai 3 kali rutin mengikuti gerakan terapi yoga yang ada di Youtube, perlahan rasa nyeri di betis, maupun kram kaki yang bikin otot di tengah telapak kaki saya seketika kaku, jadi perlahan lebih lemas.

Oh ya, saya paling sering mengikuti gerakan terapi yang ada di channel Trisnadewi Fisio, dulu juga ketika saya kena saraf terjepit, channel Youtube ini merupakan satu-satunya yang menemani saya setiap hari untuk perlahan-lahan menggerakan tubuh, sehingga akhirnya saraf terjepit saya sembuh tanpa harus terapi pijat atau fisioterapi ke dokter.   

Namun, setelah nyeri betis saya perlahan berkurang, saya udah nggak lagi mengikuti gerakan terapi Trisnadewi ini.

Sekarang saya hanya perlu rutin melakukan peregangan sebelum tidur.
Hanya sekitar 6 menitan kok, dan saya bisa tidur dengan nyaman, tanpa pernah diganggu nyeri betis dan kram kaki ketika tidur.

Gerakan peregangan yang saya lakukan, hanya mencontoh gerakan yang ada di aplikasi kesayangan saya Women Fitness, gerakannya juga praktis sih, cuman butuh dinding buat bersandar dan lantai buat tiduran untuk peregangan otot dan tulang persendian.

Sejak saat itu, Alhamdulillah nyeri betis dan kram kaki yang sering menghantui saya, sudah nggak pernah kambuh lagi.

Akan tetapi...
Saya harus rajin melakukan peregangan sebelum tidur, minimal 2 hari sekali, atau sebaiknya sih setiap hari sebelum tidur.

Alhamdulillah deh, saya nggak perlu pengobatan medis yang aneh-aneh, karena masih dikasih kesehatan ama Allah.
Saya hanya dikasih sedikit nyeri sebagai teguran agar saya mau bergerak, nggak duduk melulu sepanjang waktu.

So, bagi parents yang mengalami rasa nyeri betis dan kram kaki, biasanya muncul ketika sedang tidur dan kita meregangkan tubuh.
Coba deh mulai amati gaya hidup kita, apakah kita kurang gerak? apakah pekerjaan kita kebanyakan duduk di meja?

Kalau iya, jangan malas deh melakukan gerakan-gerakan peregangan, dan selalu ingat untuk berdiri sejenak ketika sudah lama duduk di kursi menghadap laptop atau komputer.

Karena ketika duduk, aliran darah nggak bisa bebas ke mana-mana, dan mengakibatkan otot dan persendian kaku, lalu muncullah nyeri betis dan kram kaki ketika tidur.

Semoga bermanfaat.

Sidoarjo, 30 Desember 2021


Sumber:
  • Pengalaman pribadi
  • https://www.sehatq.com/penyakit/nyeri-betis diakses 30 Desember 2021
Gambar: canva edit by Rey

2 comments for "Pengalaman Nyeri Betis dan Kram Kaki Ketika Tidur"

  1. Kalau saya, biasanya betis keram saat tidur tersebab salah makan. Di antara agak banyak makan pare, minum sari kunyit, makan daun ubi. Terima kasih telah berbagi pengalaman, ananda Rey. Selamat siang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahh iya kah Bu?
      Salah makan malah bisa menyebabkan betis keram ya

      Delete