Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Curhat ParentingByRey, Ketika Kakak Darrell Menghentikan Koneksi Family Link

Konten [Tampil]

curhat parentingbyrey

Pagi ini saya bangun dan siap-siap duduk di depan komputer kantor karena shift malam di klinik. Setelah siap saya mengambil ponsel dan menyalakan data internet, dan memeriksa notifikasi yang ada.

Tiba-tiba saya sedikit tersentak melihat salah satu notifkasi email, yang mengatakan bahwa Kakak Darrell menghentikan pengawasan penggunaan ponselnya melalui Family Link.

Btw, si Kakak memang udah berbulan-bulan hidup terpisah dari saya. Saya dan si Adik tinggal di Baubau karena bekerja. Sementara si Kakak tetap tinggal sama neneknya di Buton, karena udah kelas 9 SMP dan ribet kalau pindah sekolah lagi.

Baca juga : Pengalaman Mengurus Pindah Sekolah Lintas Provinsi untuk SMP dan SD

Sebenarnya berat banget sih hidup terpisah dari anak, karena you know lah sejak anak-anak lahir, saya jarang pisah dengan mereka. Bahkan dibilang hampir nggak pernah pisah.

Dan sudah menjadi rahasia umum, saya bahkan rela mengorbankan karir, demi anak-anak bisa tumbuh dengan baik. Lalu setelah semua pengorbanan itu, anak harus berpisah dengan saya selaku ibunya dan jadi nggak terkontrol, hiks rasanya menyedihkan.

Singkat cerita, setelah melihat notifikasi tersebut, segera saya chat si Kakak melalui WA. Nggak dibalas dong. Saya telpon pun, nggak diangkat.

Saya mencoba mengira-ngira, apakah si Kakak ke pasar?. 

FYI si Kakak Darrell memang sering disuruh neneknya ke pasar, dan dia udah terbiasa melakukan kegiatan yang paling banyak dilakukan ibu-ibu itu sejak di Surabaya.

Cieeehhh, si MamiRey memang a good mother, bisa mengasuh anak menjadi sosok yang anti patriarki sejak dini?. *uhuk. 

Tapi sepertinya si Kakak nggak mungkin ke pasar, karena seingat saya hari ini bukan hari pasar (di daerah neneknya nggak setiap hari ada pasar).

Mulai overthinking deh saya (salah satu kebiasaan buruk nih). Lupa menarik nafas, sehingga overthinking menguasai.

Saya berpikir kalau si Kakak mulai berani mengabaikan maminya, dan itu menyakitkan hati. Setelah berjuang untuk terus menggunakan kalimat asertif ke si Kakak. Akhirnya saya nggak tahan juga mengeluarkan statement 'ancaman'.

Nggak cuman sebatas itu, saya juga mengirimkan pesan ke guru si Kakak, untuk minta tolong memberitahukan ke si Kakak agar mengaktifkan koneksi Family Link kembali.

Setelah itu, barulah saya ingat untuk menarik nafas panjang, mengambil botol air minum, tapi urung diminum, karena ada yang aneh dengan botolnya.

Seingat saya, semalam tuh botolnya berisi air setengah karena udah diminum. Tapi mengapa sekarang kok jadi penuh kembali.

Ah sudahlah, saya jadi puyeng mikirinnya, hahaha.

Back to masalah si Kakak Darrell.

Setelah agak tenang, saya putuskan untuk menuliskan kekalutan hati ke dalam blog saja, agar hati lebih plong. Being a single fighter mom memang nggak bisa seenaknya curhat ke orang lain. Nggak ada tempat curhat kayak orang lain yang bisa curhat ke ayah anak-anaknya, hiks.

Baca juga : Apa Itu Single Fighter Mom, dan Bagaimana Ceritanya

And here it is, curhat saya tertuang di tulisan ini.

Ketika menuliskan judul tulisan ini, saya sedikit bingung memilih kata yang tepat untuk menggambarkan situasi yang saya alami. Antara 'mematikan koneksi' atau 'menghentikan koneksi'. Akhirnya saya buka kembali deh notifikasi di email yang ternyata belum juga saya baca isi email tersebut.

Karenanya sekalian deh saya baca isi emailnya, dan jadi malu sendiri atas ke 'gedebak gedebuk' nya saya yang belum juga bisa berkurang.

Ternyata isi email tersebut mengatakan bahwa perangkat si Kakak akan terkunci sementara sampai saya mengaktifkan kembali. Makanya WA nya nggak dibalas dan telpon juga nggak diangkat. 

Kemungkinan terbesarnya ya karena HPnya terkunci.

Udah lega kan ya, tiba-tiba overthinking lain kembali menyeruak di pikiran. Saya mulai berpikir itu gimana aktifkan kembali ya?. Karena saya sudah lupa pasword-nya, dan seingat saya lagi nih, pasword email yang terkoneksi di HPnya itu, ada di buku yang sepertinya udah musnah ketika kebakaran di rumah neneknya.

Baca Juga : Another Ujian Hidup, Rumah Mama Kebakaran

Untungnya saya segera tersadar, ya udah lah ya nanti aja itu mah dipikirkan, yang terpenting sekarang adalah mengatur nafas agar nggak kesal sendiri mengingat si Kakak 'ngasih tantangan berat lagi ke maminya'.

mami rey dan darrell dayyan

Btw si Kakak memang udah sering bikin maminya puyeng masalah per HP an ini. Sebelumnya dia berkali-kali melupakan PIN HPnya, alhasil dia nggak bisa buka HP.

Sayalah yang berjuang mati-matian mencari tahu apa sih PIN-nya, padahal yang bikin PIN ya dia, maminya nggak tahu menahu, ckckckck.

Ah sudahlah, intinya saya memang harus lebih sering membiasakan manajemen pernafasan yang baik, agar bisa lebih tenang dalam menghadapi anak-anak.

Si Kakak udah semakin besar, dan sebagai remaja dia nggak suka dengan reaksi maminya yang seringnya over acting, huhuhu. 

Ah semoga nanti Allah izinkan kembali saya bisa tinggal dengan anak-anak bersama. Memang lumayan rempong sih hidup bertiga dengan anak-anak, mereka bakal sering berantem dan saya bakal sering ngomel bahkan teriak.

Tapi dengan hidup berdekatan, saya bisa lebih mudah mengawasi si Kakak yang semakin remaja. Bisa meminimalisir hal-hal yang salah yang mungkin dia lakukan di dunia maya atau ponselnya. Juga yang paling penting, saya bisa memeluknya setiap hari agar menetralkan hati kesalnya karena tersinggung dengan sikap disiplin maminya, huhuhu.

Begitulah parents, sesungguhnya being a parent itu luar biasa ya tantangannya, sekaligus luar biasa bahagianya karena punya anak-anak sang pelipur lara.


Baubau, 14-11-2025

Post a Comment for "Curhat ParentingByRey, Ketika Kakak Darrell Menghentikan Koneksi Family Link"