Parenting Learning On October 2025 by ParentingByRey
Parenting learning ala Parentingbyrey ini terpikirkan oleh saya, MamiRey, setelah menyadari kalau akhir-akhir ini saya terlihat jarang menulis di blog.
Kalaupun saya paksain nulis, rasanya kok nggak maksimal, nggak kayak biasanya yang meski tulisan opini, tapi lebih mengena karena memadukan pengalaman pribadi sebagai ibu, khususnya.
Karenanya saya pengen bikin semacam curhat komulatif tentang parenting yang saya alami selama sebulan penuh ini. Hal ini mungkin mirip dengan artikel ParentingbyRey on this month kali ya.
Tapi biasanya tuh lebih banyak membahas kegiatan saya dan anak-anak, sementara yang ini cuman hal-hal tentang pengasuhan-nya saja.
Fyi, sudah sejak Juli 2025 saya menjadi ibu 1 anak, karena berpisah dengan si anak pertama saya, Kakak Darrell yang terpaksa tinggal bersama neneknya di Kabupaten Buton.
Sementara saya bersama si anak kedua, Adik Dayyan tinggal di Kota Baubau berdua saja, di sebuah kamar kecil milik kakak lain kali (teman baik) saya.
Tepatnya sudah sekitar 2 bulan lebih kami tinggal di tempat kecil tersebut dan berdua saja, setelah sebelumnya kami tinggal di rumah tantenya.
Jadi bisa dikatakan bahwa parenting learning ala saya ini, dalam kondisi sebagai seorang ibu yang hidup berdua dengan anak keduanya, dan hidup terpisah dengan anak pertamanya.
1. Parenting Terbaik Adalah Hadir Seutuhnya
Di awal bulan Oktober lalu, saya merasakan kegalauan maksimal lantaran kesulitan berkomunikasi secara sehat dengan si Kakak. Hal ini bikin saya sedih banget, karena si Kakak Darrell melakukan banyak hal yang mengecewakan saya sebagai ibunya.
Salah satunya tentang pemakaian ponselnya yang makin tak terkontrol. Dan hal lainnya adalah ketidak terbukaan kakak Darrell pada maminya ini.
Sedih sih, karena sebelumnya kakak Darrell selalu menceritakan semua isi hatinya ke maminya, even hal-hal yang dia tahu bakal bikin maminya marah. Dia berani menghadapi risiko karena maminya mengajarkan apapun itu, selalu wajib ngomong ke mami.
Setelah berjarak dengan maminya, semuanya loose control banget. Mulai dari pemakaian ponsel yang mencapai berjam-jam setiap harinya, padahal biasanya paling banyak 2 jam doang, atau kadang 1 jam. Sekarang bahkan dia menghabiskan waktu di atas 5-7 jam setiap harinya.
Belum lagi dia sering aktif di instagram, membuat banyak akun di platform media sosial tersebut, lalu bikin konten curhatan dengan mengupload screenshoot percakapan WA.
Duh, bukan main kacaunya hati saya melihat hal tersebut, apalagi saya nggak bisa sering-sering menjenguk dia di rumah neneknya karena ada masalah dengan tantenya. Dan juga perjalanan yang jauh ke rumah neneknya bikin saya terlalu lelah untuk sering-sering ke sana.
Setelah semuanya, akhirnya saya belajar calm down dan menyadari hal penting yang sedang terjadi. Yup, saya kehilangan bonding sama si Kakak, sehingga dia jadi kesulitan berlaku seperti biasanya.
Hal tersebut yang bikin saya makin menyadari, bahwa parenting terbaik memang adalah kehadiran parents seutuhnya untuk anak.
Itu adalah top of the top dari semua teori parenting, setidaknya menurut pengalaman saya.
2. Tidak Membandingkan Anak, Berkaca Pada Diri Parents
Hal kedua yang paling membekas dalam parenting learning saya selama bulan Oktober 2025 ini adalah, tentang bagaimana saya berusaha untuk lebih bijak dan calm down ketika melihat anak orang tumbuh dengan hebat.
Biasanya kan respon kebanyakan parents ketika melihat anak orang tumbuh hebat tuh tanpa sadar berkomentar,
"Lihat tuh si A, pinter banget loh, kamu harusnya kayak gitu juga dong!"
Udah menjadi hal yang umum kita lihat, bahkan saya juga sering melakukannya.
Namun seiring waktu saya menyadari, bahwa sudah seharusnya saya lebih bijak dalam berkata-kata atau bereaksi ketika melihat hal-hal semacam itu.
Daripada berkomentar yang bikin hati anak jadi kecewa, akan lebih baik untuk berpikir penasaran tentang metode pengasuhan parents-nya, atau khususnya ibu si anak tersebut.
Ye kan, akan lebih berfaedah kalau saya mencontoh metode parenting-nya, agar anak-anak saya bisa tumbuh lebih baik juga kayak anak orang tersebut.
3. Keep Learning and Accept By Mindful Parenting
Hal lain yang masih terus saya lakukan adalah untuk terus belajar dan menerima hal-hal tentang pengasuhan secara lebih mindful.
Mindful parenting kali ya tepatnya, dan hal ini sudah pernah saya bahas sebelumnnya, meskipun dalam perjalanannya ternyata sulit banget untuk terus diterapkan.
Baca juga : Belajar Memahami Anak Sebagai Bentuk Mindful Parenting
Namun sulit bukan berarti tak bisa, apalagi menyerah dalam pengasuhan yang lebih baik. Meski mungkin harus selalu gagal, tapi tak pernah menyerah untuk memulai lagi.
Memulai lagi dengan hal-hal yang sederhana, tapi maksud dana tujuannya tetap sama, yaitu mindful parenting. Salah satunya dengan menikmati dan mensyukuri peran saya sebagai ibu yang hadir 24 jamm untuk anak.
Ini penting banget saya pahami, karena akhir-akhir ini saya merasa kesulitan untuk tetap tenang tanpa harus meledak-ledak dalam menghadapi hal-hal yang kurang dari si Adik.
Banyak hal yang bikin saya ke-trigger dan berpikir kalau saya kok rasanya menyedihkan banget karena harus mengurus anak seorang diri. Hal itu bikin saya jadi kesal ketika si Adik sedikit berulah padahal dia harus mengikuti saya ke mana-mana.
Rasanya pengen juga gitu bekerja tanpa bawa anak, jadi bisa lebih fokus mengerjakan banyak hal di tempat kerja.
Pengen banget melakukan banyak hal yang produktif dan menghasilkan uang, agar bisa lebih mandiri menentukan jalan hidup sendiri bersama 2 anak.
Semua pikiran tersebut bikin saya jadi burn out dan meledak-ledak menjadi seorang yang menakutkan dan menyakiti hati si Adik. Untungnya saya bisa lebih cepat menyadari hal tersebut lalu cepat-cepat meminta maaf kepada si Adik, sebelum semua sikap saya menancap di hatinya dan menjadi luka batinnya.
Karena itulah, salah satu alasan saya menuliskan parenting learning ini adalah, untuk bisa lebih mindful dan menyadari apa sih yang terjadi di dalam diri saya, karena saya adalah seorang ibu yang harus selalu menjadi terbaik untuk anak-anak tumbuh lebih baik.
Begitulah, how about you, parents?.
Baubau, 31-10-2025

Post a Comment for "Parenting Learning On October 2025 by ParentingByRey "
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)