Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alasan Wanita Rela Di Poligami dalam Opini Orang Awam

Konten [Tampil]
Alasan Wanita Rela Di Poligami

Parenting By Rey - Saya pernah menuliskan hal-hal tentang poligami di blog personal saya, di mana salah satu postingannya sengaja saya ambil dari percakapan saya dengan seorang teman lelaki yang ingin berpoligami.

Di artikel lainnya, saya juga mencoba membahas tentang alasan wanita berstatus istri, rela di poligami suaminya, dan menurut saya nggak ada wanita yang benar-benar ikhlas untuk itu.

Sore kemarin, saya iseng buka YouTube, malah kepincut tontonin kontennya Irfan Hakim, di mana dia mewawancarai pengalaman seorang Mat Peci Tiktoker yang beristri 2.

Dan mengikuti setiap wawancaranya, membuat saya punya opini lain, terhadap alasan mengapa ada wanita berstatus istri yang rela di madu.

Penasaran nggak?
Etapi ini cuman opini saya ya, bukan mutlak benar sama sekali.


Poligami Adalah


Poligami adalah suatu perkawinan yang lebih dari seorang. Istilah ini awalnya berasal dari bahasa Yunani, yang merupakan penggalan dari kata 'poli' atau 'polos' artinya banyak, serta kata 'gamen' atau 'gamos' artinya kawin atau perkawinan.

poligami adalah

Dalam perspektif agama Islam, sebagaimana dikemukan oleh Sidi Gazalba dalam bukunya “Menghadapi Soal-soal Perkawinan” dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan poligami adalah perkawinan antara seorang laki-laki dengan lebih dari satu orang perempuan.

Kemudian, menurut Undang-undang, poligami adalah mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang sama. 

Berpoligami atau menjalankan (melakukan) poligami, sama dengan poligini yaitu mengawini beberapa wanita dalam waktu yang sama.


Poligami Bagi Istri Adalah Surga yang Tak Dirindukan


Untuk beberapa alasan yang kuat dan sesuai agama, saya percaya bahwa poligami dengan ikhlas itu balasannya surga, insha Allah.

Arti poligami


Ada begitu banyak alasan poligami yang memang dibenarkan oleh agama, maupun hati nurani saya sendiri, misal alasan untuk memuliakan wanita yang lemah, dan semacamnya.

Saya rasa itu masuk di akal, dan kalau nanya hati nurani, masih bisa diterimalah, meski untuk saya menjalaninya entah seperti apa.

Namun itu dia, bagi saya menjalani poligami itu luaaarrr biasa.
I mean ini berbicara jika suami saya yang sekarang ingin berpoligami ya.

Nggak tahu kalau misal saya punya suami seorang ustadz yang mengerti agama sepenuhnya, lemah lembut mendidik dan membimbing saya, memenuhi semua kebutuhan saya sebagai istri, mengisi semua kebutuhan tangki cinta saya, mungkin poligami akan terasa lebih mudah, mungkin loh ya.

Tapi, daripada berandai-andai, saya tempatkan saja posisi saya di posisi sekarang, kondisi saat ini.
Kalau mikirin harus berbagi suami, astagaaaa.. merinding beibeh, hahaha.

Ya gimana ya, itu bukan hanya berbagi waktunya suami, uangnya suami, tapi juga badannya suami, subhanallah... nggak sanggup saya bayanginnya.

So, bagi saya, poligami adalah surga yang sama sekali nggak ingin saya raih maupun rindukan.
Dalam doa saya siang malam, semoga Allah memberikan saya jalan lain meraih ridhonya, bukan jalan poligami, berat ya Allah.

Saya bisa paham, mengapa banyak istri yang memilih bercerai ketimbang di poligami, terlebih poligaminya diam-diam, ujung-ujungnya maksa harus nerima di poligami.

Untungnya, dalam hukum di Indonesia, pernikahan secara hukum itu, harus ada izin istri pertama, jadi setidaknya hak-hak istri (dan juga anak) masih dilindungi negara.

Karena saya baca-baca di banyak sumber, kalau poligami itu bebas untuk suami di dalam Islam, di mana suami tidak perlu izin istri pertama untuk melakukannya, namun memang suami dilarang dzalim kepada istri pertama.

Sebagai gantinya, istri diberikan hak untuk meminta cerai jika terjadi poligami yang tidak disetujuinya.
Untunglah, Undang-undang perkawinan di Indonesia, melindungi hak-hak istri, di mana pernikahan poligami tanpa sepengetahuan istri bisa dijerat hukum dengan Pasal 279 KUHP.


Alasan Wanita Rela Di Poligami dalam Opini Rey

 
Kalau dulu, saya punya opini, kalau seorang istri yang rela berbagi suami alias rela di poligami itu, lantaran si istri memang udah berkurang rasa atau bahkan udah nggak cinta lagi sama suaminya.

Syarat poligami

Tapi, melihat wawancara pasangan poligami Mat Peci, membuat saya sadar, kalau cinta seorang wanita itu memang dalam banget, karena pakai hati banget, dan justru karena cintanya yang paling dalam, dang istri rela berbagi suami, dengan tujuan yang baik tentunya.

Tapi, dalam dunia nyata, sebenarnya ada nggak sih wanita seperti itu?
Saya rasa ada, dan bukan hanya satu dua sih.

Banyak, bahkan bukan hanya pasangan muslim aja, pasangan non muslim juga banyak loh, meski akhirnya mereka nggak poligami, tapi sang istri pertama mengalah demi cintanya pada suaminya.

Kok bisa ya, ada wanita yang bucin demikian?
Oh itu bukan bucin ya, menurut saya, itu adalah hasil karya seorang suami yang berhasil menyentuh hati wanita yang paling dalam.

Kalau baca-baca dari beberapa pengalaman istri yang rela suaminya poligami, bahkan justru istrinya yang nyariin istri kedua buat suaminya, menguruskan segala sesuatu tentang pernikahan suaminya. Lalu setelah menikah, rumah tangganya baik-baik saja, ya pastilah ada masalah, tapi sejauh itu semuanya baik-baik saja, bagaiman pernikahan monogami lainnya.

Hal itu dilatar belakangi oleh suami yang lembut dan penyayang kepada istrinya.

Istri pertama Mat Peci, yang bernama Achi misalnya, sengaja meminta suaminya menikah lagi, meski awalnya Mat Peci menolak, tapi setelah berkali-kali akhirnya terjadi juga pernikahan kedua suaminya.

Yang menarik, semua hal dipersiapkan oleh istrinya, dari mencarikan calon istri kedua, meminta izin pada keluarga besar, sampai mempersiapkan acara resepsi pernikahan.

Bahkan, ketika malam pertama suaminya bersama istri kedua, Achi malah ada di hotel yang sama bersama anak-anak.
Masha Allah, terbuat dari apa ya hatinya, tapi ini nyata.
 
Achi tidak terlalu menjelaskan alasan mengapa dia berpikir suaminya harus punya istri 1 lagi, selain alasan klasik kalau ingin suaminya tetap terurus dengan baik, ada yang menemani mengurus bisnisnya, di mana hal itu sudah tidak sanggup dia lakukan karena punya anak banyak.

Namun, melihat wawancara Mat Peci sendiri, saya mulai tersadar, mengapa sampai istrinya memintanya menikah lagi, karena Mat Peci memang pandai menjaga hati istrinya.

Saya rasa, itulah yang dinamakan mampu dan adil.
Secara keuangan memang mampu membiayai kedua istrinya secara adil.
Secara kasih sayang pun tidak berat sebelah, bukan berarti harus sama rata ya, tapi sesuai dengan kondisi yang ada.

Lalu, saya jadi berpikir, bagaimana bisa lelaki-lelaki yang mengimpikan poligami, sementara satu modalpun tidak dia punyai.

Setidaknya, modal agama dulu.
Gitu ya bawa-bawa agama ketika hendak poligami.

Duh!


Sumber:
  • Opini pribadi
  • https://lbh-ri.com/menikah-tanpa-izin-istri-pertama-bisa-dipidana/ diakses 7 Januari 2022
  • https://media.neliti.com/media/publications/40407-ID-izin-isteri-dalam-poligami-perspektif-undang-undang-nomor-1-tahun-1974-tentang-p.pdf diakses 7 Januari 2022
  • https://muslim.or.id/52540-apakah-poligami-perlu-izin-istri-dan-haruskah-memberi-tahu.html diakses 7 Januari 2022
Gambar: Canva edit by Rey

2 comments for "Alasan Wanita Rela Di Poligami dalam Opini Orang Awam"

  1. Kembali ke pilihan ya mba Rey hehehhe, aku ga sanggup asli kalau begitu
    tingkat dewa itu udah berani berbagi hati dengan wanita lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bangeeetttt, saya tuh suami senyumin temannya aja, kepikiran ribuan taun, apalagi ngelonin wanita lain, wakakakakak

      Delete